chapter 62

3.9K 212 21
                                    

Arga yang terlebih dahulu sampai di tempat kejadian, segera berlari menerobos kerumunan yang berdiri di pinggir jurang.

"Permisi!" Ucap Arga sambil menerobos.

Saat sudah berhasil menerobos, tubuh Arga tiba-tiba menegang melihat mobil di bawah sana sudah bewarna hitam dengan mengeluarkan asap.

"NESYAA!!" Teriak Arga sambil menangis dan berusaha melewati garis polisi.

Sedangkan para polisi segera menahan tubuh Arga yang hendak menerobos garis polisi.

"Mas! Mas tenang dulu mas! Disana sangat bahaya mas!" Ucap polisi sambil menahan Arga yang memberontak.

"Lepasin gue! Gue mau kesana!" Teriak Arga sambil mencoba menyingkirkan sang polisi yang menahan tubuhnya.

Sedangkan Keyno, Eka, Bagas dan Avren yang baru sampai langsung menuju ke arah Arga yang sedang membrontak.

"Ga! Gimana Nesya, sama Refa gak papa kan?!" Tanya Keyno yang baru sampai di samping Nesya.

"Ba-bang! Nesya bang!" Lirih Arga sambil menatap ke bawah di mana sebuah mobil yang hangus setelah meledak.

Deg

Keyno, Eka, Bagas, dan Avren terdiam kaku. Mereka hanya terdiam dan tanpa kata air mata mereka menetes.

"Gak! Ini pasti bukan mobil Nesya sama Refa! Gak ini-! Hiks..Nesyaa!" Rancau Avren yang masih tak percaya dengan sahabat kecilnya yang kecelakaan.

Sedangkan bagas hanya menangis secara diam. Matany memerah akibat menahan tangis. Ia tak sanggup melihat mobil di bawah yang sudah hangus. Tanpa kata, ia memejamkan matanya dengan tangan yang terkepal dan bergetar hebat.

Eka menghapus air matanya dengan kasar. Ia bangkit lalu berdiri dan berjalan menghampiri seorang polisi yang tengah berbicara terhadap polis lain.

"Pak! Bagaimana dengan korban dari kecelakaan mobil tersebut?" Tanya Eka dengan harapan bahwa Nesya dan Refa telah di bawa kerumah sakit.

"Begini mas! Kami mendapatkan laporan jika sudah ada beberapa warga membawa salah satu korban untuk segera di larikan ke rumah sakit terdekat! Dan untuk korban satunya lagi, kami sedang dalam pencarian dan mungkin pencarian kali ini sedikit sulit karena di bawah sana adalah hutan dengan kondisi terjal yang membuat kita kesulitan untuk mencari korban di bawah sana!" Jelas sang polisi.

"Lalu, korban yang sudah di bawa ke rumah sakit laki-laki atau perempuan pak?!" Tanya Keyno.

"Laki-laki mas!" Ucap Pak polisi tersebut yang membuat mereka antara sedikit dan sedih. Mereka senang karena Refa sudah di larikan kerumah sakit dan merasa sedih ternyata Nesya belum di temukan alias menghilang.

♥♥♥♥♥♥

Sedangkan di tempat lain, Farren dengan langkah tegapnya berjalan maju ke depan.

Ia dengan gerakan pelan, mengambil sebuah pistol di belakang punggungnya.

Ctak

Dorr

Farren menembak kaca mobil yang berada di belakang orang-orang berpakaian hitam.

Sedangkan orang-orang tersebut yang terkejut dengan gerakan Farren yang gesit langsung saja mengambil pistolnya masing-masing dan mengarahkannya tepat ke arah Farren. Begitu pula sebaliknya dengan Gerry dan Bodyguard Farren yang berada di belakang.

"Keluar kau Maximus!" Teriak Farren.

Tak lama, seorang laki-laki yang menggunakan jas hitam keluar dari sebuah mobil sambil tertawa lebar.

"How are you tuan Prawira?!" Ucap Maximus sambil berjalan mendekati Farren.

Sedangkan Farren hanya diam dengan tatapan tajamnya.

"Oh pastinya sedang dalam keadaan buruk, benar begitu?!" Ucap Maximus dengan nada mengejek.

"Apa yang kau mau, Sialan!" Desis  Farren.

"Apa yang ku mau?! Kau bertanya apa yang ku mau? Oh ayolah kau pasti tau apa yang benar-benar ku mau kan Tuan Prawira yang TERHORMAT!" Jawab Maximus sambil memainkan sebuah pistol di tangannya.

Farren menatap datar musuh di depannya ini.

"Tentu saja-" ucapan Maximus menggantung saat pria tersebut mengarahkan pistolnya menghadap Farren.

"Kehancuran mu Farren Prawira!" Ucap Maximus dengan tatapan dinginya. Sedangkan Farren hanya tersenyum miring.

"In your dream jerk!"

Bugh

Ucap Farren lalu kemudia ia menendang tangan Maximus sehingga pistol yang ada di tangannya terlempar jauh. Maximus yang melihat itu langsung saja hendak menyerang Farren namun,

Dorr

Farren terlebih dahulu menembak Maximus tepat di dadanya. Maximus terdiam saat merasakan rasa sakit dan panas di dadanya.

Dorr

Dorr

Dorr

Dorr

Sedangkan di belakang Farren, Gerry langsung memerintahkan seluruh Bodyguard untuk menembak Orang suruhan Maximus.

Setelah semua orang-orang yang disana mati, termasuk Maximus. Gerry langsung saja berlari menghampiri Farren.

"Lo gak papa?!" Tanya Gerry sambil menatap jasad Maximus di depannya.

"Hmm! Kita pergi sekarang! Suruh anak buah lo buat beresin semuanya!" Ucap Farren sambil berjalan kembali menuju mobil miliknya dan pergi meninggalkan tempat itu.

♥♥♥♥♥♥

Sesampainya di lokasi kejadian, Farren langsung saja berlari menuju ke arah Arga dan lainnya sedang berkumpul bersama polisi.

"Arga! Dimana Nesya sama Rafa?!" Tanya Farren dengan khawatir.

Sedangkan Arga yang di panggil pun menengok. Ia melihat jika Farren datang bersama papa nya.

"Dimana Nesya sama Refa, nak?" Tanya Gerry kepada sang anak.

"Refa udah di larikan ke rumah sakit om, tapi Nesya-" ucap Arga menggantung.

"Nesya hilang dan sampai sekarang belum ketemu om!" Ucap Arga dengan nada lirihnya.

"Apa!" Ucap Farren terkejut.

"Lalu kenapa tidak di cari, Hah!" Teriak Farren. Ia langsung saja menatap Gerry.

"Cepat suruh anggota Black Swan untuk mencari Nesya sampai ketemu, CEPAT!" Teriak Farren pada Gerry.

"Iya, gue suruh mereka tapi lo tenang! Tenangin diri lo dulu, kita gak akan berhasil kalo lo begini!" Ucap Gerry kepada sahabatnya itu.

Farren meremas rambutnya, ia sangat khawatir pada putri satu-satunya itu. Pria paruh baya tersebut tanpa sadar meneteskan air matanya.

❤🔴❤🔴❤🔴❤🔴❤🔴

Hai semuanya hehehehe

Apa kabarnya nihhh?

Lama ya saya hiatusnya 😁

Okay, sebelumnya saya minta maaf jika mungkin kalian merasa di gantung dengan cerita NESYA ini. Dan mulai hari ini saya mungkin akan kembali melanjutkan cerita NESYA yang sebenarnya ini sudah hampir tamat dan saya juga sudah membuat cerita baru.

Jadi sekali lagi saya Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏🙏

TERIMA KASIH

SELAMAT MEMBACA SEMUA


Next~

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang