chapter 63

6.2K 373 90
                                    

Setelah beberapa minggu sejak hilangnya Nesya, pihak polisi maupun dari anggota Black Swan dan yang lainnya belum menemukan keberadaan Nesya.

Farren dengan keyakinan yang tinggi tetap mencari anak perempuan satu-satunya. Walaupun pihak kepolisian mengatakan jika keberadaan Nesya bisa saja telah menghilang dari bumi. Karena jasadnya yang tidak ditemukan dan hanya tertinggal beberapa barang dan potongan pakaian yang dikenakan oleh Nesya saat peristiwa tersebut terjadi.

Tetapi, walaupun begitu Farren tidak akan menyerah sebelum ia sendiri melihat jasad anaknya. Farren yang saat ini terduduk di balkon tepat tengah malam menghela nafas dengan kasar.

Ia lelah, mengapa semua ini harus terjadi kepada keluarga kecilnya. Belum lama ia menemukan putrinya, kenapa takdir harus memisahkan kembali ia dan putrinya.

Apakah ini karma untuknya?!

❤❤❤❤❤❤

Di sisi lain Arga dengan brutal menghajar semua anggota Antrex yang terlibat dalam kecelakaan saat itu. Deka yang melihat itu hanya menghela nafasnya lelah. Sejak menghilanya sang kekasih, Arga menjadi seseorang yang tak kenal ampun. Siapapun yang berani mengusik laki-laki tersebut Siap-siap rumah sakit menanti mereka.

Bughh

Bughh
Brakk

Buaghhh

Akhhh

"Ga! Udah stop!" Ujar Deka sambil menahan tubuh Arga yang hendak menendang salah satu anggota Antrex yang sudah pingsan dengan darah yang berceceran dimana-mana.

Seketika tangan Deka yang berada di lengannya ia hempaskan kasar. Arga berjongkok lalu menarik kepala orang tersebut hingga mendongak.

"Gue bakal bunuh lo, tapi gak sekarang inget itu!" Desis Arga sambil mengeratkan pegangnya di rambut orang tersebut. Dan setelah itu tanpa keraguan Arga menabrakkan kepala tersebut ke lantai dengan amat keras.

Deka yang melihat itu hanya dapat meringis ngilu. Ia lantas mengikuti Arga yang telah keluar ruang dengan tangan yang berlumuran darah.

Whusss

Mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, Arga melajukan motornya menuju ke tempat dimana Refa dan Nesya mengalami kecelakaan.

Sedangkan untuk keadaan Refa sendiri saat ini masih di rawat inap setelah 3 hari yang lalu terbangun dari koma. Refa yang mendengar cerita bahwa adik perempuannya menghilang lantas menangis menyalahkan dirinya sendiri yang tidak becus menjaga. Tari dan Farren yang melihat putranya seperti itu, mereka kembali merasa sedih. Apalagi Tari, yang menangis diam-diam setiap malamnya.

Kembali lagi kepada Arga, Laki-laki tersebut akhirnya sampai di tempat kecelakaan tersebut terjadi. Dengan perasaan berkecamuk Arga menerobos garis polisi yang terpasang di tepi jurang. Ia dengan perlahan turun kebawah menuju tempat dimana tempat tersebut adalah bekas Mobil Refa yang terjatuh.

Melihat bekas itu membuat Arga tak kuasa menahan air matanya. Dengan air mata yang menetes ia bersimpuh saat matanya tak sengaja melihat miniatur bunga mawar yang merupakan aksesoris Handphone milik Nesya.

Arga mengambil benda tersebut dan mengelusnya menghilangkan tanah yang mengotori miniatur mawar itu.

Di saat ia menatap miniatur mawar milik sang kekasih, dari balik pohon muncul seorang anak kecil laki-laki. Anak kecil tersebut yang awalnya mengintip akhirnya memberanikan dirinya untuk keluar dan menghampiri Arga.

Berdiri diam di hadapan Arga, membuat laki-laki tersebut mendongak saat melihat kaki kecil tanpa alas kaki dihadapannya.

"Abang nyari seseorang?!" Tanya Anak kecil tersebut. Arga yang mendengar hal tersebut mengangguk dengan wajah sedikit heran.

"Kakak cantik bukan yang abang cari?" Tanyanya kembali.

"Kakak cantik?!" Bro Arga.

Anak tersebut menganggukkan kepalanya. Dengan baju putih yang sudah kumal, dan celana kain pendek sepaha anak tersebut kembali berbicara.

"Abang mau ikut kerumah? Siapa tau kakak cantik orang yang abang cari!" Tawar anak tersebut. Arga yang berharap orang tersebut Nesya tanpa basa basi langsung menganggukkan kepalanya.

Akhirnya ia berjalan mengikuti anak laki-laki tersebut yang berjalan dengan santainya sambil menuruni tebing-tebing tanah yang dimana semakin dalam berjalan semakin dalam pula mereka memasuki hutan. Dengan berpegangan dahan pohon dari satu ke lainnya Arga tetap mengikuti anak tersebut.

Jalan yang curam dan apabila musim hujan bisa dipastikan akan licin, tak membuat anak tersebut kesulitan. Ia bahkan dengan handal mencari pijakan yang tepat agar tidak terperosok ke bawah.

Setelah sekitar 30 menit berjalan, Arga dapat melihat sebuah rumah gubuk kayu yang hanya ada satu dan itu sangat jauh ke dalam hutan. Mendekati rumah tersebut Arga dapat melihat seorang laki-laki paruh baya tengah memotong kayu menggunakan kapak.

"Bapak!" Panggil anak kecil tersebut. Sedangkan laki-laki yang dipanggil Bapak oleh anak kecil menoleh. Wajah kusam dengan keriput di mata dan dahi laki-laki tersebut menandakan jika laki-laki tersebut sudah berumur sekitar 40an.

"Darimana kamu? Dan siapa dia?" Tanya pria paruh baya.

"Dari atas! terus abang ini kayaknya kenal sama kakak cantik deh pak!" Jelas anak tersebut.

"Soalnya tadi abangnya nangis di tempat yang waktu itu ada kecelakaan" Sambungnya.

Pria paruh baya tersebut lantas meletakkan kapak miliknya dan menghampiri Arga.

"Ohhhh yaudah masuk dulu yok masuk!" Ucap Bapak tersebut sambil memasuki rumah gubuk miliknya.

Arga yang ikut masuk seketika terdiam di tempat saat melihat perempuan terlihat menutup matanya dan berbaring di atas dipan kayu dengan seorang wanita paruh baya di samping tengah menyeka lengan perempuan tersebut.

Tak terasa air matanya menetes, Arga mendekati perempuan tersebut. Dilihatnya perempuan cantik dengan kepala di lilit kain kasa dan wajah memar-memar, serta tangan yang awalnya putih mulus sekarang terdapat luka-luka yang mengering dan meninggalkan bekas.

Arga lantas bersimpuh di samping perempuan tersebut sambil membelai lembut wajahnya yang pucat. Arga lantas menoleh kebelakang menatap pria paruh baya dan istrinya yang sedari tadi melihat dirinya.

"Sudah berapa hari?" Tanya Arga.

"Kami menemukannya sudah 2 minggu yang lalu nak, gadis itu bapak temukan di dekat pohon jati tempat biasanya bapak cari kayu jati!" Jelas Bapak tersebut.

"Sebelumnya maaf nak bapak nggak bisa bawa  gadis itu ke rumah sakit atau ke atas sana soalnya bapak sendiri gak ada kendaraan dan bapak udah gak kuat buat menggendong orang jauh-jauh apalagi ke atas sana" Ucap Bapak tersebut dengan penuh sesal.

Arga menggelengkan kepalanya, menemukan Nesya dan merawatnya saja sudah membuat Arga sangat berterimakasih kepada keluarga mereka.

"Tidak! Tidak masalah! Justru saya berterimakasih banyak bapak sudah mau menolong kekasih saya" Ucap Arga sambil menjabat tangan pria paruh baya tersebut.

"Tidak masalah nak, kami sebagai manusia juga masih memiliki hati nurani saat ngeliat gadis cantik ini terbaring lemah" Ucap Wanita paruh baya yang tadi merawat Nesya. Arga tersenyum kecil sambil menatap Nesya.

Kembali menatap pria paruh baya tersebut, lalu Arga bertanya.

"Sekarang boleh saya meminta bantuan sekali lagi?" Tanyanya.

"Katakan nak, selagi masih bisa kita bantu" Ujar Pria paruh baya sambil memegang pundak Arga. Arga tersenyum melihat ketulusan keluarga ini.

Beberapa saat kemudian...

"FREDERICK SURUH BEBERAPA ANGGOTA BLACK SWAN KE BANDUNG SEKARANG JUGA!!" Teriak Farren kepada tangan kanannya.

❤🔴❤🔴❤🔴❤🔴❤🔴

Next~

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang