chapter 26

37K 2.6K 258
                                    

Seorang laki-laki tengah duduk di sebuah bangku taman. Ia terlihat sedang memandangi sekumpulan anak-anak yang sedang bermain.

Tak sengaja ia melihat seorang gadis kecil yang sedang terjatuh dan membuat lututnya terluka. Laki-laki itu langsung mendatangi gadis kecil tersebut yang tengah menangis sambil meniup lututnya.

"Hei! Jangan nangis. Nanti cantiknya ilang lho" ucap laki-laki tersebut sambil mengusap air mata gadis kecil tersebut.

"Ka-hiks kak si-apa hiks" tanya gadis kecil itu.

"Nama kakak kak refa. Sini lututnya biar kakak obatin dulu" ucap refa sambil menarik tangan gadis kecil tersebut ke bangku taman.
"Kalo perih tahan ya" hanya anggukan kepala yang diberikan gadis kecil itu.

Refa mulai membasuh luka itu dengan air lalu setelahnya baru menutup dengan plester luka.

"Dah selesai" ucap refa sambil tersenyum menghadap gadis kecil tersebut.

"Wahh..udah gak sakit kakinya ay. Makasih kak refa udah nolong ayla" ucap gadis kecil tersebut yang bernama ayla.

"Hahaha...makasih cantik" ucap refa sambil mengacak-acak rambut ayla.

Tak lama suara seorang wanita paruh baya terdengar sedang mencari seseorang.

"Aylaa!" Teriak wanita paruh baya tersebut. Refa dan ayla langsung menoleh ke arah asal suara.

"Mamaa.." teriak ayla sambil berlari memeluk yang ternyata mama ayla.

"Kamu gak papa sayang?" Tanya mama ayla dengan khawatir.

"Ayla gak papa, tadi ayla jatuh tapi udah ditolong sama kak refa" jawab  ayla sambil menunjuk ke arah refa.

"Ya ampun, makasih ya nak refa. Maaf udah ngrepotin nak refa" ucap mama ayla. Refa tersenyum manis sambil menatap ayla.

"Gak papa tante, saya tidak merasa direpotkan kok" ucapnya.

"Kalo gitu kita pulang dulu ya. Ayo ayla!" Ucap mama ayla.

"Okey ma, Da..Da..kak refa" ucap ayla sambil melambaikan tangannya. Refa juga ikut membalas lambaian tangan ayla.

Refa tidak tahu bahwa sedari tadi ia sedang diperhatikan oleh seseorang.

"Suka anak kecil juga lo kak?" Ucap orang itu.

Refa menoleh ke belakang. Ia melihat nesya yang sedang berdiri sambil membawa minuman.

Refa tersenyum lalu mengangguk "dulu gue punya adik, jadi gue suka anak kecil" ucap refa sambil duduk disamping nesya.

"Lha adik lo sekarang dimana?" Tanya nesya.

"Huft.. Entah lah dimana dia sekarang, gue merasa gagal jadi abang sampai-sampai adik gue bisa diculik" ucap refa sendu sambil menatap langit.

Nesya yang mendengar cerita refa menyesal telah menanyakan hal tersebut.

"Owh..maaf kak" ucap nesya

"Hahaha...santai aja kali. Kalo lo gimana? Punya adik atau kakak?" Tanya refa kepada nesya.

"Kalo gue sih adik nggak punya, tapi kalo kakak beuhh...banyak banget. Tuh anggota rose black semua abang gue. Karena gue cewek sendiri sama yang paling muda" ucap nesya.

Refa tersenyum mendengar cerita nesya. Ia jadi merindukan sang adik, mungkin jika saat ini mereka masih bersama kira-kira adiknya itu seumuran dengan nesya.

"Ternyata lo asik juga ya" ucap refa.

Nesya menoleh mendengar ucapan refa. Ia menaikkan satu alisnya "siapa bilang gue orangnya gak asik?" Tanya nesya.

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang