chapter 11

46.8K 3.3K 42
                                    

Setelah itu, arga memasuki ruang rawat nesya. Ia melihat seorang perempuan terbaring lemah dengan wajahnya yang pucat. Arga duduk disamping kasur nesya.

Ia memandangi wajah nesya" sorry sya gara-gara masalah gue lo jadi kena imbasnya. Gue janji mulai hari ini gue akan selalu ngelindungi lo" ucap arga sambil menggenggam sebelah tangan nesya.

Tak lama, pintu ruang inap nesya terbuka dan munculah dua orang pria dan wanita paruh baya. Mereka segera menghampiri nesya yang terbaring lemah.

"Gimana keadaannya?" Tanya pria paruh baya.

"Nesya gak papa om, untunglah luka tusuknya tidak terlalu dalam" ucap arga dengan sopan.

"Kenapa nesya bisa kena luka tusuk?" Tanyanya lagi.

Arga menundukan kepalanya" ini salah saya om, seharusnya saya yang kena. Tapi nesya malah melindungi saya dan dia yang kena"

Arya menatap putrinya yang sedang terbaring lemah. Ia sebagai ayah merasa gagal dalam menjaga putri satu-satunya. Begitu pula dengan arnesa, ia menangis melihat keadaan anaknya yang sedang terbaring lemah. Tadi, saat arya dan arnesa meeting dengan klien. Mereka mendapatkan telfon mengenai nesya yang masuk rumah sakit.

Tanpa pikir panjang mereka segera menuju ke rumah sakit. Mereka menyalahkan dirinya sendiri yang lalai akan menjaga anaknya. Arya menatap arga" baiklah tidak apa-apa. Sebaiknya kamu pulanglah kerumahmu. Terima kasih telah menolong nesya" ucapnya sambil menepuk bahu arga.

"Sama-sama om, kalo begitu saya pamit dulu. Nanti saya akan menjenguk nesya kembali. Saya pulang om tan, Assalamualaikum" ucapnya sambil mencium tangan arya dan arnesa secara bergantian. Setelah itu ia berjalan menuju parkiran dan menyalakan motornya. Teman-teman arga lah yang membawa motornya ke rumah sakit. Sedangkan teman-temannya telah pulang duluan.

♥♥♥♥♥

Setelah sampai dirumah ia segera memakirkan motornya digarasi. Lalu, arga masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu ia melihat keluarganya tengah berkumpul.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

"Bang, abang kenapa. Kok babak belur gini. Terus kok bajunya ada noda darah" Tanya ariyani bunda arga.

"Abang gak papa bun. Tadi abang nyelamatin temen arga, kalo soal darah ini. Ini darahnya temen arga yang kena tusuk diperutnya" jelas arga panjang lebar. Ariyani yang terkejut mendengar penjelasan anak sulungnya langsung bertanya.

"Terus temen kamu gimana?"

"Yah masih dirumah sakit lah bun" ucap arga

"Ya udah sana bersih-bersih. Besok kita jenguk itu temen kamu" ucap bunda arga. Sedangkan gerry ayah arga hanya menyimak percakapan ibu dan anak tersebut. Kalo gara? Dia asik bermain game online di handphone. Arga segera memasuki kamar miliknya yang bewarna navy blue atau biru dongker. Arga segera mandi karena ia merasa tubuhnya sangat lengket. Selesai mandi ia segera merebahkan dirinya karena sudah sangat merasa lelah. Tak lama rasa kantuk menyerang dirinya dan akhirnya arga terlelap.

♥♥♥♥♥

Di sisi lain, nesya membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan matanya. Setelah apa yang dilihat telah jelas. Ia menengok ke sebelah kiri. Nesya melihat orang tuanya sedang tertidur di sofa. Dirinya tahu bahwa ia terkena luka tusuk diperut yang menyebabkan ia harus tidur di rumah sakit. Ia ingat kejadian apa yang menimpa dirinya.

Setelah melamun, ia mencari handphonenya yang ternyata berada di atas nakas samping ia tidur. Ia segera meraihnya dan mengaktifkan handphonenya. Banyak notif yang masuk ke handphonenya itu. Tapi, notif tersebut ia abaikan dan memilih menghubungi seseorang.

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang