Sedangkan dikelas refa dan deka. Mereka tengah asik dengan suasana kali ini yang jamkos. Si deka yang sedang nyanyi-nyayi gak jelas di depan kelas. Dan refa yang memperhatikan tingkah anehnya.
"Cendol dawet..cendol dawet seger..cendol,cendol.
Dawet,dawet. Cendol,cendol. Dawet,dawet.
Cendol dawet seger. Piroo.." seru deka yang menyanyikan lagu didi kempot -pamer bojo tapi ia tidak tau lagunya dan hanya tau di bagian cendol dawet."Lima ratusan"
"Terus"
"Gak pake ketan"
"Ji..ro..lu..pat..mo..enem..pitu...wolu...tak kintang-kintang oyy..tak kintang-kintang oyy.." seketika kelas menjadi sangat ribut seperti mereka tengah menonton konser dan biduannya adalah deka.
Saat asik berjoget, panji masuk kedalam kelas dengan membuka pintu yang dibanting. Membuat penghuni kelas terkejut bukan main.
Brakk
"Refa..hosh..hosh..Deka..hosh..hosh.." panggil panji sambil mengatur nafasnya.
"Napa lo?" Tanya refa
"Apa sih? Kenapa lo? Habis dikejar bencong perempatan lo?" Tanya deka yang telah mendekat ke arah refa dan panji
Setelah nafasnya teratur panji langsung berbicara "ck, mending sekarang kalian nyusul arga. Dia lagi jalan ke parkiran. Trus kayaknya dia lagi kayak nahan marah"
"Hah, kenapa tu bocah?" Tanya deka
"Gak tau, mending kita kesana. Auranya serem banget coy, sampai orang yang papasan sama arga pada minggir" ujar panji. Refa, deka, dan panji segera berlari kearah parkiran. Disana mereka melihat arga yang hendak naik motprnya dengan wajah yang merah padam tanda ia sedang emosi.
"ARGA" teriak mereka bertiga. Namun arga tidak mendengar teriakan mereka.
"Ga, lo kenapa woii" tanya deka setelah sampai di depan motor arga.
"Minggir. Gak. Lo" ucap arga penuh penekanan
"Ck, lo itu kenapa? Kalo ada masalah kita ngomong baik-baik supaya kita bisa bantu lo" ucap refa yang amarahnya lumayan terpancing.
"LO SEMUA GAK BAKAL BISA BANTU" teriak arga.
Bugh
"SADAR GA, LO ANGGEP KITA APA?. EMANG MASALAHNYA APA SAMPAI KITA NGGAK BISA BANTU. SADAR NJING, LO KALO BEGINI BUKAN NYELESAIKAN MASALAH. JAGA EMOSI LO!" teriak refa setelah memberikan bogeman mentah di wajah arga. Arga yang sadar segera menjambak rambutnya frustasi.
"Emang masalahnya apaan?" Tanya panji dengan santai. Arga tidak menjawab dan malah memberikan hpnya. Refa,deka dan panji segera memutar video yang arga tonto tadi dikelas.
"BANGSAT" teriak deka.
"Ga, mending sekarang kita lawan aja tuh antrex. Kelakuannya tambah brengsek tau gak" ucap deka dengan amarah.
"Gak,kalian gak usah ikut. Biar gue aja, ini masalah gue. Gue gak mau nyeret orang lagi. Cukup nesya yang saat ini jadi korban karena masalah gue sama ryan" ucap arga penuh penyesalan.
"Ga tapi-" ucapan refa terpotong oleh arga.
"Gak, pokoknya kalian jangan ngikutin gue. Gue pergi dulu" ucap arga sambil memakai helmnya dan mulai menjalankan motornya keluar dari sekolah.
"Fa, gimana sekarang?" Tanya panji.
"Ikutin dia tapi agak jauh. Nanti kalo arga dalam masalah baru kita bantuin" ucap refa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nesya
Teen FictionNESYA ARDHANA DIRGA seorang perempuan cantik dan lugu itu ternyata tidak memiliki kehidupan yang mulus dan indah. Sampai akhirnya seorang pria yang memiliki wajah tampan bak dewa dengan tidak sengaja menariknya ke dalam kehidupan seorang ARGA GORDAN...