chapter 36

31.2K 2.6K 463
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu. Saat ini semua siswa berbondong-bondong keluar dari area sekolah.

Begitu pula dengan ketiga inti feros yang sedang berada di parkiran. Hanya refa dan deka yang asik mengobrol. Tidak dengan arga yang asik dengan handphonenya.

Tak sengaja refa melihat nesya yang sedang berjalan sambil memainkan handphonenya. Refa yang melihat nesya berjalan tanpa memperhatikan ke depan langsung saja berlari menuju ke arah gadis itu.
"Akh.." pekik nesya saat ia merasakan tersandung sesuatu.

Brukk

"Hati-hati kalo jalan" ucap refa lembut sambil tersenyum. Nesya yang masih terkejut hanya diam. Ia baru menenangkan detak jantungnya yang berdebar akibat hampir saja ia terjatuh. Kalau saja refa tidak menahan tubuhnya, mungkin saja dahinya akan mengeluarkan darah akibat terantuk batu.

"Huft..selamat" gumam nesya sambil mengelus dadanya.

"Hehehehe...makasih kak ref" ucap nesya menatap refa sambil tersenyum.

Sedangkan arga dan deka hanya melihat mereka berdua dari jauh. Dengan arga yang menatap tajam mereka berdua. Entah apa arti dari tatapannya tersebut.

"Sama-sama" balas refa sambil mengacak-acak rambut nesya. "Nesya" panggilnya.

"Hm? kenapa kak?" Tanya nesya yang melihat wajah ragu-ragu refa.

"Mau ikut ke rumah kakak nggak?" Tanya refa.

"Ngapain kak?" Tanya kembali nesya.

"Ya main aja ke rumah kakak gitu. sama memastikan kalo kamu itu adik kakak" ucap refa namun tidak dengan kalimat yang terakhir.

Nesya hanya ber "oh" ria. Ia lantas menganggukkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan refa.

"Ya udah ayo!" Ucap refa sambil menarik tangan refa. Mereka menaiki motor masing-masing.

"Ettt...mau kemana lo pada?" Tanya deka sambil menghadang motor nesya dan refa yang hendak pergi.

"Mau ke rumah kak refa, kak. Kalian mau ikut?" Ucap nesya.

"Ohhh..ga usah deh gue masih ada urusan" tolak deka.

"Oh yaudah kita duluan ya kak!" Ucap nesya sambil melajukan motornya. 

"gue duluan!" Pamit refa lalu menyusul motor nesya.

Arga hanya melihat tajam dua orang tersebut sampai akhirnya mereka menghilang dari pandangan arga. Deka yang melihat tatapan tajam arga merasa ngeri.

"gini nih yang namanya cinta segitiga. Semoga nesya nggak suka sama gue biar gue nggak terlibat cinta segitiga mereka. Bisa-bisa mampus gue!" batin deka dengan pedenya.

Akhirnya deka menghampiri arga. "Udah, lo harusnya juga berani deketin nesya kalo lo cinta sama dia. Jangan sampai kalah sama refa. Tapi dilihat-lihat, refa bukan tipe orang nikung sahabat sendiri deh. Ahh..mungkin refa nganggep dia sebagai adik. Tapi, kok seorang refa bisa gitu dan bla..bla..bla.." ucap deka panjang lebar yang membuat kuping arga terasa panas.

"Bacot!" Ucap arga memotong ocehan deka yang bisa-bisa nggak akan berhenti. Ia lantas pergi dari sana meninggalkan deka yang menatap sinis dirinya.

Tak lama, akhirnya mereka juga ikut pergi dari area sekolah yang mulai sepi dan hanya ada beberapa siswa ekstrakulikuler dan para guru.

♥♥♥♥♥♥

"Ini rumah kakak?" Tanya nesya melihat bangunan besar di depannya.

"Iya, ayo masuk!" Ucap refa sambil menarik pergelangan tangan nesya. Sedangkan, nesya hanya menurut saja dirinya ditarik oleh refa.

"Assalamualaikum" ucap refa dan nesya bersamaan.

"Waalaikum salam" balas tari. "Kamu udah pulang sa-"

Deg

Tari terdiam melihat wajah gadis disamping putranya tersebut. Ia rasanya ingin sekali memeluk gadis itu. Wajahnya yang sangat terlihat perpaduan antara dirinya dan faren.

Ia segera bergegas berjalan menuju ke arah mereka berdua. Sesampainya di depan refa dan nesya, tangan tari menangkup wajah nesya dengan mata yang berkaca-kaca.

Nesya yang bingung langsung memandang refa. Refa yang melihat nesya bertanya lewat tatapan matanya pun langsung menganggukkan kepalanya tanda tidak apa-apa.

Tari yang tak tahan untuk memeluk gadis di depannya pun langsung saja menarik nesya ke dalam pelukkannya.

Nesya yang berada dipelukan tari merasa mendapatkan kembali kasih sayang seorang ibu dan tanpa sadar ia membalas pelukan itu.

Seseorang paruh baya melihat adegan berpelukan itu dari ambang pintu. Orang itu tak lain adalah faren.

"Ehem!" Faren berdeham untuk menyadarkan mereka bertiga. Ia lalu berjalan menuju ke arah mereka.

"Nesya benar?" Tanya faren yang diangguki nesya. "Oke, mari kita duduk dulu!" Sambungnya.

Akhirnya mereka duduk. "Jadi, kalau saya bilang kamu adalah anak kandung saya apa kamu percaya?" Tanya faren to the point. Nesya terkejut mendengar ucapan faren

"Apa om ada bukti bahwa saya memang benar putri kandung om?" Tanya nesya yang sedikit percaya mengingat dirinya bukanlah anak kandung arnesa dan arya.

"Ada sayang, yang pertama itu adalah kalungmu itu" bukan faren yang menjawab melainkan refa.

Nesya yang mendengar ucapan refa langsung saja memegang kalungnya. "Oh ini, tapi disini ada huruf 'P' dan apa itu?" Tanya nesya.

"Huruf 'P' itu adalah inisial keluarga prawira" ucap faren. "Dan ini adalah bukti yang sangat kuat" sambungnya sambil memberikan sebuah amplop.

Nesya langsung mengambil amplop tersebut dan membukanya. Saat ia membaca surat itu, ia sangat terkejut. Surat tersebut adalah surat hasil tes DNA yang menyatakan bahwa dirinya adalah anak kandung faren

Ia menangis

Akhirnya ia bisa bertemu keluarga kandungnya.

Nesya menatap tiga orang didepannya denga air mata yang menetes deras.

"Sini sayang! Peluk daddy!" Ucap faren sambil merentangkan tangannya. Nesya langsung memeluknya.

"Dad-daddy..hiks..akhirnya nesya ketemu daddy..hiks..jangan tinggalin nesya dad, jangan tinggalin!" Ucap nesya sambil menangis.

"Daddy janji nggak akan ninggalin putri kecil daddy!" Ucap faren dengan tekad yang kuat. Ia berjanji akan melindungi nesya agar kejadian yang dulu tak terulang kembali.

Tari ikut menagis bahagia. Selama ini ia sangat merindukan putrinya. Dan akhirnya tuhan mengabulkan doanya agar ia dapat bertemu kembali dengan putrinya.

"Tak ingin memeluk mommy, hm?" Ucap tari. Nesya yang mendengar itu langsung saja beralih memeluk tari. Nesya sagat bahagia, akhirnya ia dapat merasakan kembali kasih sayang dari keluarga.

Refa juga ikut tersenyum bahagia. Akhirnya apa yang ia duga ternyata benar. Bahwa, selama ini nesya adalah adik kandungnya. Tanpa sadar ia ikut meneteskan air matanya.

♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴

Huaaa...akhirnya nesya ketemu keluarga kandungnya. Siapa yang merasa puas bahwa nesya beneran adik kandung refa?

Hehehehe..

Oh iya!
Saya mau kasih bocoran sedikit nih. Kalau sebentar lagi bakal ada konflik.

Tapi, TENANG SAJA! konflik ini akan saya buat ringan.

Apa kalian setuju?
Atau kalian ingin konflik berat?
Sebagai jawabannya kalian komen ya 😊

Dan janga lupa beri bintang dan komen. Dan yang belum follow akun saya segera follow okay?😆

Sekali lagi, kalo ada yang typo cepet kasih ta saya agar cepat diperbaiki ya😊

TERIMA KASIH

Selamat membaca semua

Next~

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang