"Terus lo tadi mau ngobrol apa sama abang dek?" Tanya keyno yang membuat perhatian nesya terarah kepada keyno. Seketika wajahnya menjadi sendu.
Keyno yang melihat perubahan wajah nesya langsung saja pindah tempat duduk menjadi disamping gadis tersebut.
"Angel kenapa hm?" Tanya keyno sambil memeluk nesya. Nesya membalas pelukan keyno dengan erat dan tak lama air matanya turun mengalir.
Keyno yang tahu adiknya itu menangis langsung saja ia mengelus kepala nesya dengang sayang. Sedangkan firgo yang berada di samping kiri nesya langsung mengelus punggungnya dengan lembut.
"Ap-apa..hiks..me-mereka..g-gak hiks ada waktu..hiks..bu-buat nesya bang..hiks" ucap nesya pelan karena kepalanya terbenam di dada keyno. Walaupun begitu laki-laki tersebut mendengar ucapan nesya.
"Mungkin mereka bekerja keras kaya gitukan juga buat angel" ucap keyno. Bagas, eka, dan avren yang sedari tadi bingung kenapa nesya menangis akhirnya paham akan penyebab nesya menangis.
Nesya melepas pelukannya dengan keyno. "Iya nesya paham! Tapi nesya kan gak butuh harta yang banyak bang, nesya cuma butuh kasih sayang mereka bang! CUMA BUTUH KASIH SAYANG MEREKA! DAN APAKAH PERMINTAAN NESYA SESULIT ITU?!" teriak nesya. "Apakah sesulit itu bang...hiks...hiks..hiks" ucapan nesya melirih beserta dengan isakan yang membuat semua orang disana ikut merasakan apa yang dialami oleh nesya adik perempuan mereka.
Mereka juga paham dengan perasaan nesya karena keluarga mereka juga sangat sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga melupakan anaknya yang butuh kasih sayang. Mereka sudah terbiasa ditinggal seperti itu. Sedangkan nesya, mereka sangat menyayangi nesya yang telah mereka anggap sebagai adik kandungnya.
Bahkan mereka sangat sakit mendengar isak tangis nesya. "Hey! Lihat mata avren!" Nesya langsung mendongak menatap mata avren. Avren menangkup wajah nesya dan langsung menghapus air mata yang turun di pipi nesya dengan lembut.
"Kita semua paham kok gimana perasaan nesya sekarang. Kita disini kan juga udah nganggap nesya adik kita. Jadi kalo nesya pengen manja-manjaan, pengen dipeluk, pengen diperhatiin kita gak masalah kok. Kita semua sayang banget sama nesya. Jadi, adik kecil kita nggak boleh nangis lagi ngerti?" Jelas avren yang membuat nesya menangis dan tersenyum lebar. Avren yang melihat air mata nesya jatuh kembali langsung saja ia menghapusnya.
"Ne-nesya juga sayang kalian hiks...makasih udah selalu ada buat nesya hiks...nesya sayang kalian semua..nesya sayang kalian semua...hiks..hiks.." ucap nesya dengan sesenggukan dan langsung menghambur memeluk keyno, firgo, dan avren. Mereka membalas pelukan nesya. Keyno menatap bagas dan eka lalu mengangguk.
Bagas dan eka yang paham arti anggukan kepala keyno langsung saja ikut memeluk nesya. Akhirnya mereka semua saling berpelukan dengan nesya yang berada di tengah-tengah mereka.
"Setidaknya mereka yang selalu ada buat nesya. Dan nesya sayang sama kalian bang" -batin nesya.
♥♥♥♥♥♥
Saat ini arga bersama refa dan deka sedang nongkrong di kafe.
"Woy ref ngapa bengong mulu lo?" Tanya deka. Sedangkan arga juga menatap sahabatnya itu, entah ada masalah apa refa sedari tadi yang ia lakukan hanya melamun.
Refa yang ditanya oleh deka hanya menggelengkan kepalanya. "Gue gak papa" ucapnya singkat.
"Yakin lo? Terus kenapa dari tadi lo bengong mulu? Kalo ada masalah cerita kali" ucap deka yang diangguki arga.
Refa menghela napasnya kasar.
"Gue kangen adik kecil gue dek. Entah dimana dia sekarang gue gak tau. Gue selalu mikir apa dia udah makan, gimana keadaannya sekarang, gue ngerasa gue jadi abang yang gak becus" ucap refa sambil tersenyum.
Deka yang paham perasaan sahabatnya itu hanya mengelus pundak refa.
"Gue yakin ada saat nya lo bakal ketemu adik lo" ucap arga berniat menyemangati refa.
"Hooh bener apa kata arga, lo juga abang yang baik kok. Buktinya sampe sekarang lo masih nyari dimana adik lo kan? Dan kita sebagai sahabat lo juga bakalan bantu nyari adik lo. Jadi lo nggak usah khawatir" ucap deka panjang lebar.
Refa tersenyum sambil menatap dua sahabatnya itu. "Makasih lo berdua udah nasehatin gue dan selalu ada buat gue" ucap refa yang dibalas anggukan kepala oleh deka dan arga.
"Sans kali" ucap deka.
Namun, tak lama tatapan refa berubah menjadi serius. "Deka" pangil refa. Deka yang dipanggil langsung menoleh ke arah refa.
"ngomong-ngomong sejak kapan lo jadi bijak?" Tanya refa dengan raut wajah yang aneh. Deka yang mendengar ucap refa langsung saja melotot.
"Sial! Gue bijak salah apa-apa salah, lo pada maunya gue gimana sih hah?! Kayaknya hidup gue serba salah deh" ucap deka.
"Tuh tau" ucap arga cuek. Deka hanya mendengus kesal dan refa ia tersenyum miring.
"Dasar temen bangsad" cibir deka yang tak dihiraukan oleh arga dan refa.
♥♥♥♥♥♥
Drtt...drt...drt...
Nesya yang sedang tidur dikamar merasa terganggu dengan getaran dari nakas samping tempat tidurnya.
Ia mengambil handphonenya lalu menerima panggilan tersebut.
"Hmm"
"Hallo bos!, bos gue mau lapor kalo mereka sudah mulai bergerak untuk menjalankan rencana!" Lapor seseorang diseberang.
Nesya tersenyum kecil.
"Tetap awasi mereka!" Perintah nesya terhadap orang tersebut.
"Siap boss!"
"Ada yang lain?"
"Gak cuma itu aja kok bos"
"Oke gue tutup dan inget jangan sampai ketahuan!" Peringat nesya.
"Siap boss!"
Tut.
Tutup nesya sepihak. Tak lama ia menaruh handphonenya. Nesya tersenyum miring. Kemudian gadis tersebut bergumam
"Sebentar lagi akan dimulai" gumam nesya.
♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴♥🔴
Makasih yang udah suka sama cerita pertamaku ini dan ku harap kalian semua tetep suka ya😊
Jangan lupa tetap tinggalkan jejak berupa BINTANG dan KOMENNYA.
Walaupun gak pernah saya balas tapi percayalah komen-komen kalian itu saya baca semuaaanya dan karna itu juga saya jadi semangat melanjutkan cerita ini.
TERIMA KASIH
Selamat membaca
Next~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nesya
Teen FictionNESYA ARDHANA DIRGA seorang perempuan cantik dan lugu itu ternyata tidak memiliki kehidupan yang mulus dan indah. Sampai akhirnya seorang pria yang memiliki wajah tampan bak dewa dengan tidak sengaja menariknya ke dalam kehidupan seorang ARGA GORDAN...