chapter 22

35.7K 2.5K 52
                                    

"Maksud lo apa?" Tanya deka. Laki-laki tersebut heran dengan nesya yang marah terhadap dirinya.

"apa yang kakak omongin tadi itu salah besar. Dan, ohh...atau mungkin feros lah yang pengecut" ucap nesya santai. Arga yang awalnya diam melihat perdebatan nesya dan deka pun menjadi marah ketika mendengar ucapan nesya.

Arga bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati nesya dengan rahang yang mengeras.

"Apa maksud lo?"

"Bener kan feros emang PENGECUT" balas nesya sambil melihat wajah arga yang merah pertanda ia sedang emosi.

Brakk

Arga menendang meja belakang nesya untuk melampiaskan amarahnya. Untung saja belakang meja tersebut kosong.

"Lo inget!, lo saat ini ada di wilayah feros, jadi apa tujuan lo ngebelain rose black yang emang pengecut itu! JAWAB!" Bentak arga sambil menatap nesya sinis.

"GUE BILANG ROSE BLACK NGGAK SAMA DENGAN APA YANG LO OMONGIN!!" teriak nesya di depan arga. Sungguh, kesabarannya sudah habis. Ia tidak tahan ketika rose black di hina dan di jelek-jelekan seperti ini. Ia pun sudah tidak sadar bahwa ia lupa tentang sikapnya yang selama ini ia sembunyikan.

"Kenapa lo harus marah?" Sarkas arga.

"Ya gue nggak terima sama apa yang lo omongin itu!" Ucap nesya. "Dan gue ingetin sekali lagi! Rose black nggak akan ngelakuin hal selicik itu. Camkan itu!" Sambung nesya lalu meninggalkan kantin dengan tatapan murid-murid yang memandangnya.

"Udah-udah semuanya bubar!" Usir deka membubarkan kerumunan siswa yang berkumpul.  Setelah itu Arga pergi begitu saja yang di ikuti oleh deka dan refa. Sedangkan nanda, ia memilih bergabung dengan teman sekelasnya yang lain.

♥♥♥♥♥♥

Brakk

"Kenapa bisa hah!" Bentak arga. "Siapa yang jaga markas tadi! Panggil kesini! Cepatt!!" Sambung Arga lalu merebahkan dirinya disofa markas utama.

Tadi, tiba-tiba ia mendapatkan laporan jika markas feros yang satunya dihancurkan oleh seseorang. Memang, markas itu tidak sebesar markas utama tapi, ia tidak terima markasnya itu dihancurkan. Sungguh siapa pun yang telah melakukannya sudah berhasil membuat arga murka.

Tak lama datang dua orang yang keadaannya sungguh kacau. Arga langsung menatap dua orang itu tajam. "Siapa yang ngelakuin hal ini!" Tekan arga. Orang itu hanya menunduk karna aura arga ketika marah sangat mengerikan membuat siapapun enggan berdekatan ketika ia sedang marah.

"JAWAB!" bentak arga.

"Itu bos mereka bilang dari rose black bos" ucap salah satu orang tersebut.

"Rose black lagi! Udah ga ini gak bisa dibiarin, mereka sama aja udah ngibarin bendera perang sama kita ga!!" Ucap deka. Arga terdiam tak menyahut ucapan deka.

"Iya bos kita lawan"

"Gue gedek nih boss"

"Lawan aja gasss" seru anggota lainnya. Merka geram dengan rose black yang berani nyerang diam-diam. Arga masih terdiam dan berpikir. Namun,

"Kita lawan mereka!" Ucap arga tiba-tiba. Mereka semua yang ada di sana menoleh kepada arga. Mereka menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Feros bukan pengecut!, kita lawan mereka bareng-bareng. kita nggak terima teman kita dibuat babak belur seperti itu! Ingat!, kita feros dan kita lawan bersama!!" Sarkas arga yang membuat semua anggota feros bangga dan tak salah memilih untuk masuk ke feros. Arga memandang deka dan refa. Deka menganggukan kepalanya sambil tersenyum tipis. Begitu pun refa.

"FEROSS?" teriak deka.

"OUR SOLIDARITY" jawab serempak semua orang.

♥♥♥♥♥♥

Sore ini nesya berniat untuk jalan-jalan. Dirinya tengah bersiap saat ini. Ia memakai celana jeans hitam dan jaket bomber. Nesya juga memakai kacamata hitam dan topi yang bertengger manis di kepalanya dengan rambut tergerai.

Setelah siap nesya mengambil kunci mobil dan pergi ke garasi.  Sore hari ini jalanan tidak terlalu padat. Ia mengendarai mobilnya dengan santai.

"Enaknya pergi kemana ya?" Gumam nesya sambil menengok kanan ke kiri melihat pusat kota yang lumayan ramai dengan para penjual kaki lima dan orang-orang yang sedang berjalan-jalan.

Akhirnya nesya memarkirkan mobilnya di kafe. Setelah itu, ia memasuki kafe yang lumayan ramai. Nesya memilih meja samping jendela yang memperlihatkan taman kota.

"Permisi, mau pesen apa kak?" Tanya seorang pelayan kafe.

"Pesen latte macchiato sama tiramisu" pesan nesya.

"Itu aja kak? Gak ada tambahan?" Tanya pelayan kafe. Nesya hanya menggeleng.

"Kalo begitu mohon ditunggu ya kak" ucap pelayan kafe tersebut lalu pergi.

Kemudian, nesya mengalihkan pandangannya ke taman kota yang ramai dengan anak-anak sedang bermain. Sekilas, ia kembali memikirkan ucapan deka saat disekolah.

"Apa bener rose black yang nyerang panji? Bukannya feros yang nyerang rose black. Setahu gue bang key nggak punya masalah deh sama feros. Begitupun feros" batin nesya. Tak lama pesanan nesya datang.

Nesya menikmati pesanannya sambil memandangi kafe yang lumayan ramai. Memang sih, suasana yang nyaman dan dekorasi kafe yang juga menarik membuat orang-orang tertarik untuk bersinggah ditempat ini. Tak sengaja pandangan nesya tertuju kepada sekelompok orang yang memasuki kafe.

"Anak antrex!" Batin nesya terkejut. Ia merapatkan topinya agar wajahnya tidak dikenali oleh mereka. Untung saja ia masih memakai kacamata hitamnya. Mereka memilih meja samping nesya dan membuat nesya was-was.

"Anjirr... kalo ketahuan bisa mati gue" batin nesya. Gadis itu berpikir akan pergi. Tapi, saat hendak bangkit ia tak sengaja mendengar ucapan salah satu dari mereka. Ia memilih untuk tetap diam dan merekam ucapan mereka. Tak lama, nesya tersenyum miring.

"Akhirnya gue tahu" batin nesya.

♥●♥●♥●♥●♥●

Hahhhhh...akhirnya bisa update.

Maaf ya kalo untuk cast saya pikir belakangan aja deh:D
Mau fokus buat ngelanjutin ceritanya dulu.

So, kalo udah selesai baca jangan lupa bintang guys
Dan follow akun saya.

TERIMA KASIH

SELAMAT MEMBACA

Next~

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang