chapter 54

14.6K 1.4K 203
                                    

"Siapa yang ditampar?" Tanya Arga dengan nada dingin miliknya.

Nesya tetap berdiri menghadap Refa. Gadis itu tidak berani membalikan badannya karna aura yang di keluarkan sangat menyeramkan.

Arga yang tidak mendapatkan jawaban langsung saja berjalan mendekati Nesya.

Setelah itu, ia memutar pelan badan Nesya dan dapat ia lihat langsung pipi kanan milik Nesya yang membengkak.

Arga mengetatkan rahangnya. Ia menatap pipi tersebut sebentar lalu menatap mata Nesya.

"Siapa?!" Desis Arga sambil menatap datar Nesya namun matanya masih memancarkan kelembutan dan kekhawatiran.

Nesya terdiam membisu. Ia yakin jika Arga tengah menahan emosi. Karna rahang milik laki-laki tersebut mengeras dan urat yang menonjol di pelipis dahi Arga.

Nesya akhirnya menghembuskan nafasnya pelan lalu tersenyum.

"Aku gak papa! Mending sekarang kita pulang aja yuk!" Ucap Nesya sambil mencoba menenangkan Arga dan menyakinkan kekasihnya tersebut bahwa dirinya baik-baik saja.

Arga menghela nafasnya sebentar. Amarah yang tadi memuncak sedikit mereda karna senyuman Nesya dan tangan milik kekasihnya yang mengelus wajahnya.

"Ayo aku anterin!" Ucap Arga sambil menarik tangan Nesya pelan.

Lalu ia mengahadap Refa dan Deka.

"Markas!" Singkat Arga dan langsung menarik tangan Nesya menuju motor miliknya.

Sedangkan Refa dan Deka yang paham langsung bergegas menuju markas utama Feros.

♥♥♥♥♥♥

Setelah sampai di depan rumah milik keluarga Prawira. Nesya segera turun dari motor Arga dan melepas helm yang berada di kepalanya dengan pelan supaya pipinya tidak sakit.

"Pelan-pelan!" Ujar Arga sambil membantu Nesya melepas helmnya.

Setelah terlepas Nesya langsung menyerahkan kepada Arga.

"Kamu gak mampir?" Tanya Nesya.

Arga menggelengkan kepalanya.

"Aku langsungan aja! soalnya mau ngumpul di markas" ucap Arga sambil menyampirkan rambut Nesya kesamping.

"Ya udah hati-hati ya" ucap Nesya sambil tersenyum.

Arga mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Nanti di kompres biar gak makin bengkak" ucap Arga sambil mengelus pelan pipi Nesya. Nesya sedikit meringis yang membuat Arga kembali emosi karna seseorang telah berani melukai miliknya.

"Gue akan balas semuanya!" Batin Arga.

Nesya yang melihat Arga kembali emosi langsung saja menggenggam tangan besar milik Arga sambil tersenyum manis.

"Aku gak papa, tenang aja!" Ucap Nesya sambil mengelus tangan Arga.

Arga menghela nafasnya pelan.

"Ya udah aku duluan!" Pamit Arga sambil tersenyum kecil. Nesya mengangguk.

"Jangan ngebut!" Ucap Nesya. Arga mengacungkan jempol miliknya.

Tin

Tin

Nesya melambaikan tangannya. Di saat motor Arga sudah tidak terlihat, Nesya masuk ke dalam rumah.

"Tumben sepi?!" Gumam Nesya saat masuk dan tidak melihat mommy yang biasanya duduk sambil menonton televisi.

"Bi!" Panggil Nesya saat bibi yang bekerja di rumah ini.

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang