Part 18

655 85 32
                                    

Part 18
.
.
.
Let Me Start My Dream with You

Now playing - ^Tonight You Belong to Me - Anneth, Deven, James Cover^

Tak terasa sepekan telah berlalu. Setelah delapan hari terlibat perang dingin dengan maminya, Anneth harap pagi ini akan lebih baik. Semalam akhirnya mami Anneth luluh. Ia membatalkan rencana untuk memperketat jadwal latihan sekaligus mendaftarkan Anneth pada ajang pencarian bakat.

Biar begitu, mami tetap menantang Anneth untuk memperoleh sesuatu di tahun ini. Jika tidak, ia akan kembali menyusunkan segalanya untuk sang putri.

Anneth membuka tirai jendelanya seraya menguap lebar. Pagi yang cerah. Angin laut yang menerobos ventilasi kamarnya menciptakan hawa sejuk. Sayangnya Anneth lupa jika kamar seberang telah berpenghuni. Ia membuka tirai dan menguap lebar seolah tak akan ada yang melihatnya.

Dan ya, memang tak ada yang melihat Anneth. Sebaliknya, Anneth yang disuguhkan pemandangan tak terduga. Deven dengan kaos tanpa lengannya tengah berulah dengan samsak. Cara Deven memukul dan menendang samsak layaknya penjahat di film-film action membuat Anneth lupa cara berkedip untuk sesaat.

"Astaga, lo apaan sih, Neth?"

Anneth menepuk pipinya sendiri lalu menutup kembali tirai jendela rapat-rapat.

Deven yang sudah berkeringat sepagi ini membuat Anneth mencari-cari oksigen yang tiba-tiba menjauh dari jangkauan.

Gadis itu membuka kembali tirainya meski hanya sedikit untuk memastikan jika laki-laki berbadan tegap itu memang Deven si tukang banyol.

"Sumpah demi apa? Itu beneran Deven. Aghss! Mata gue."

"Kak Anneth ngintipin apa hayo?"

Suara Alvaro adiknya membuat Anneth berjingkat dan refleks memutar badan.

"Kamu kalau masuk ketuk pintu dulu dong," Anneth memperingatkan. Biasanya ia tak masalah jika Alvaro asal masuk, namun kali ini lain kasus.

"Iya maaf. Kak Anneth, sarapan yuk! Ada nasi goreng."

Anneth mengangguk, membiarkan Alvaro pergi, lalu melihat keluar sekali lagi. Namun ketiadaan Deven di jendela seberang sukses membuat Anneth berdecak.

"Ck, Ao sih."

Setelah sarapan, Anneth membuka ponsel yang sudah berisik oleh notifikasi dari grup. Gogo mengajak berkumpul di studio Sam yang langsung disetujui oleh Joa dan Nashwa. Sedangkan Friden dan Charisa yang biasanya begitu antusias kali ini kompak untuk mangkir. Sejak insiden penembakan oleh Friden dan penolakan oleh Charisa, dua orang itu lebih sering menghindar dari perkumpulan.

Spiderboy:
Berangkat bareng gk?

Iya, wait. Aku mandi dulu

Anneth melompat kegirangan karena ajakan berangkat bersama dari Deven. Gadis itu segera mandi dan mengenakan pakaian terbaiknya. Tak lupa menyemprotkan parfum lebih banyak dari hari-hari biasa.

🎧🎧

Jarak dari apartemen Deven ke studio rahasia Sam justru lebih dekat jika dibandingkan jarak dari apartemen ke rumah Sam yang pernah ia kunjungi.

Sesampainya di sana, ia dan Anneth telah disambut oleh pemilik studio beserta sang pacar. Mereka baru selesai mengcover lagu untuk mengisi channel youtube Samquine.

MELLIFLUOUS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang