Part 35

472 74 44
                                    

Part 35
.
.
.
Big Dreams of You and Us

Now playing ^Say Won't Let Go - James Arthur^

Ruangan luas dengan lantai kayu dan kaca-kaca besar itu langsung senyap begitu musik dimatikan. Gadis berjaket merah tampak menyelonjorkan kaki dan bersandar pada salah satu dinding. Ia tak sendirian di ruang itu. Seorang laki-laki dengan jaket serupa menemaninya berlatih sembari memainkan game di ponsel.

Melihat gadisnya selesai berlatih, si laki-laki segera menyudahi permainannya dan mendekat. Tanpa meminta izin, ia menjadikan paha gadisnya sebagai bantal selagi ia tidur telentang di atas lantai.

Biarpun lelah, gadis itu masih bisa tersenyum melihat kelakuan manja kekasihnya. Ia bahkan mengelus kepala laki-laki itu dengan penuh kasih sayang.

Anneth masih belum mengatakan jika ia dikontrak Gargia. Ia juga masih belum mengambil keputusan hingga detik ini. Memang benar menjadi penyanyi kelas dunia adalah mimpinya, namun meninggalkan segala hal di tempat ini membuat Anneth merasa kacau. Ia tak ingin meninggalkan keluarga, teman-teman, sekolah, juga laki-laki manja yang satu ini.

"Ann, tau nggak tiga hal yang paling aku takuti?"

Anneth menggeleng, "Apa emangnya?"

"Pertama, tempat gelap yang sepi karena aku takut sendirian. Kedua, laut yang dalem biarpun aku suka snorkeling. Dan yang ketiga–"

"Dimarahin Kak Amel?" tebak Anneth.

Deven terkekeh, "Bisa juga, sih. Tapi bukan itu."

"Terus?"

"Aku takut jauh dari kamu."

Anneth terdiam cukup lama sebelum menaikkan sebelah alisnya dan menyentil kening Deven, "Gombal!"

Jika begini, bagaimana Anneth bisa pergi? Sejujurnya ia juga takut jauh dari Deven. Takut sesuatu yang buruk terjadi pada hubungan mereka jika ia dan Deven tak saling menjaga. Sungguh, mereka tak hanya sedangkal itu. Anneth dan Deven selalu mengungkapkan apa yang memang mereka rasakan, bahwa mereka saling menyayangi dan tak ingin kehilangan satu sama lain.

"Ann?"

"Ya?"

"Bentar lagi kita 18 tahun, kan?" Anneth mengangguk dan membenarkan pertanyaan Deven.

"Mau ngedance ala-ala 1MILLION Dance Studio?"

1MILLION Dance Studio adalah channel youtube yang sering mereka tonton berdua ketika ada waktu senggang. Sudah lama Deven ingin menari bersama Anneth seperti orang-orang di sana, namun tak cukup berani untuk mengajaknya. Baru hari ini akhirnya ia memberanikan diri.

Deven masih memandang Anneth hingga dahinya berkerut, sementara Anneth perlu waktu cukup lama sebelum akhirnya tersenyum dan mengangguk.

"Say You Won't Let Go."

Keduanya bangkit dan berjalan agak ke tengah. Sebelum itu, Anneth memasang kamera untuk merekam tarian mereka. Deven juga mulai sibuk mengatur sound dengan lagu yang ia inginkan.

Say you won't let go
Just say you won't let go ooo...

Dengan gerakan yang luwes, dua manusia itu mulai menari seiring mengalunnya suara merdu James Arthur. Anneth dan Deven bak dancer profesional ketika menggerakkan tubuh mengikuti irama.

Keduanya saling menatap dalam diam dan tersenyum ketika berinteraksi. Seperti ketika Deven mengangkat Anneth dan menjatuhkannya dalam pelukan kemudian berputar-putar cepat. Atau, ketika mereka berhadapan dalam jarak yang dekat dan Deven mengelus rambut Anneth dari puncak kepala hingga batas akhir rambut. Final dari tarian mereka adalah ketika Deven memeluk Anneth dari belakang dan keduanya mengayunkan badan pelan ke kanan dan ke kiri. Deven benar-benar meluapkan emosinya, seolah ia memang tak ingin Anneth melepaskannya.

MELLIFLUOUS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang