Part 42

434 72 36
                                    

Part 42
.
.
.
I am Broke

Now playing ^Tak Lagi Sama - Rizky Febian^

Karena Deven berniat memberi kejutan, maka ia hanya memberi tahu mami Anneth mengenai kedatangannya ke kota Hollywood itu. Dan entah anugerah atau bencana, Mami Anneth justru meminta agar Deven jangan dulu menemui putrinya. Tiga hari lagi adalah hari pertama dimulainya tour konser Anneth. Momen yang istimewa jika Deven ingin memberi kejutan di hari itu.

Deven sempat terkejut, sebab lagi-lagi Anneth tak bercerita perihal konser. Namun Deven tak ingin ambil pusing. Toh, ia sudah di sini. Sebentar lagi ia akan bertemu dengan kekasihnya. Alhasil Deven tidak langsung menemui Anneth sesampainya di LA.

Deven menghabiskan tiga hari dengan berjalan-jalan layaknya turis yang sedang berlibur. Kota Sebastian dan Mia itu memang selalu menakjubkan. Tahun lalu Deven masih bisa menyusuri jalanan LA sambil bergandengan tangan dengan Anneth, tapi sekarang sudah tak mungkin. Kekasihnya sudah semakin terkenal dan hubungan mereka bisa terendus oleh pihak Gargia.

Akhirnya hari yang dinanti Deven pun tiba. Sejak pagi dirinya telah kontek-kontekan dengan Mami Anneth, memastikan bahwa segalanya dalam kendali.

Sebelum berangkat ke tempat konser, Deven menyempatkan diri membeli seikat bunga dengan aroma khusus. Anneth pernah berkata jika ia menyukai parfum Deven yang beraroma coklat. Oleh karena itu, Deven sengaja menambahkan essens coklat pada mawar merahnya.

🎧🎧

"Rambutnya mau dibuat seperti apa, Neth? Ini kan hari istimewamu, jadi saya akan menuruti kemauan kamu," tanya hair stylish Anneth.

Mata Anneth berbinar. Ia menatap pantulan dirinya di cermin lalu tersenyum lebar. Dua tahun silam, seseorang berkata jika Anneth terlihat cantik jika rambutnya diurai dan diblow di bagian ujung. Hari ini Anneth ingin tampil seperti keinginan orang itu.

"Leo, aku minta hape dong," pinta Anneth. Ia ingin melakukan panggilan video dengan Deven dan memberi kejutan. Kekasihnya itu pasti senang mendengar ia sudah berhasil memiliki konser sendiri.

"Nggak, Neth. Nggak boleh. Kamu harus fokus sama konser. Hapemu baru aku balikin setelah konser selesai."

Anneth kecewa bukan main. Bagaimana ia bisa tampil maksimal jika belum memberi tahu Deven?

"Yah Leo, ayolah. Aku janji mau hubungin sepupuku."

Leo paham apa arti kata 'sepupu' yang dimaksud Anneth, sebutan untuk menyamarkan nama Deven sekaligus statusnya di hati Anneth.

Katakanlah Leo egois. Demi alasan pribadi, ia tak akan menyerahkan ponsel Anneth untuk sekarang ini. Leo ingin Shane menjadi satu-satunya laki-laki yang memberi semangat untuk Anneth sebelum gadis itu naik ke panggung.

"Nggak bisa, Anneth."

Takut Anneth semakin merengek, Leo segera pergi dari ruangan artisnya, meninggalkan Anneth dengan sejuta kekecewaan.

Maafin aku, Dev. Harusnya aku bilang ke kamu dari jauh-jauh hari.

Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Anneth dengan dress mewahnya bersiap naik ke atas panggung. Gadis itu mendapat pengawalan dari ruangannya hingga ke panggung.

Sebelum benar-benar bertempur, Anneth melihat maminya melambai dan mengepalkan tangan dari kejauhan. Anneth ingin membalas, namun urung setelah mendapati seseorang di samping maminya. Tubuh Anneth menegang seketika.

MELLIFLUOUS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang