Part 21
.
.
.
Sweetest NightNow playing ^Sempurna - Andra and The Backbone (eclat acoustic)^
"Awas Neth, hati-hati!"
Sam menuntun tangan kanan Anneth sementara Joa menuntun tangan kirinya. Mereka hampir tiba di tempat kejutan ulang tahun gadis itu, tinggal naik beberapa anak tangga lagi.
Hari ini Anneth resmi berusia 17 tahun. Setelah dirayakan dengan sederhana bersama keluarga, malam ini giliran teman-teman Anneth yang merayakannya dengan lebih meriah.
"Masih jauh, Jo?" tanya Anneth yang pandangannya terhalang slayer.
"Udah kok. Ini udah sampai. Bentar, ya."
Joa berpindah ke belakang Anneth dan bersiap melepas penutup mata gadis yang malam ini memakai dress selutut itu.
"Siap, Neth?"
Anneth mengangguk.
"Satu...dua...tiga!"
"HAPPY BIRTHDAYYY ANNETHHH!!!!"
Anneth menutup mulutnya lengkap dengan mata yang berkaca-kaca. Para sahabat dan teman sekelasnya berdiri sambil membawa spanduk besar bertuliskan Happy Sweet Seventeen Anneth Dellieciea.
Anneth tahu tempat ini, tempat nongkrong paling hits di daerahnya. Ia pernah nyeletuk ingin merayakan ulang tahun di sini. Tak disangka teman-temannya mengabulkan keinginan Anneth.
Tempat makan itu didekor sedemikian rupa dengan hal-hal yang disukai Anneth. Dari musik sampai boneka koala. Bahkan hidangan yang tersaji pun sebagian besar adalah menu favoritnya, yaitu sushi.
Musik menyala. Charisa, Nashwa, dan Joa memperdengarkan suara merdu mereka lewat lagu Happy Birthday dilanjut dengan tiup lilin.
"Selamat memperingati hari lahir, Anneth Dellieciea. Doa dari kita udah kita sampaikan langsung ke Tuhan. Sekarang giliran Nethi yang make a wish, ya?"
Charisa membawa kue lebih dekat ke hadapan Anneth.
"Makasih temen-temen," ucap Anneth yang telah berlelehan air mata. Ia terharu. Benar-benar terharu. Tepuk tangan menggema setelah Anneth selesai meniup lilin.
"Yeay! Potong kue, dong."
Anneth mengangguk. Ia melakukan apapun yang teman-temannya inginkan. Dari memotong kue, menyuapi mereka satu-persatu, menari, bahkan memperdengarkan suara emasnya. Malam ini ia sungguh bersenang-senang.
"Neth, sebenernya gue udah siapin kado seperangkat alat make up buat lo," cicit Joa, "tapi gue tinggal di rumah karena ada hadiah yang jauh lebih istimewa."
"Apa Jo?"
Dengan senyum cantik, Joa mengeluarkan ponsel dan memberikannya pada Anneth, "lihat sendiri!"
Anneth menerima ponsel Joa dan memeriksa apa yang ingin sahabatnya tunjukan.
"Jo..."
"Gimana, Neth?"
"Ini serius?" Anneth menatap tak percaya potongan email di ponsel Joa
"Serius dong."
"Aaaaaa Joaaa!!!"
Anneth girang bukan main dan langsung memeluk Joa. Sebelum berangkat Joa sengaja membuka email lebih dulu. Awalnya ia seperti Anneth, terkejut dan tak percaya. Namun email itu memang datang dari Kak Marsha, seorang penyanyi muda yang single nya tengah booming. Kak Marsha mengundang Anneth untuk duet menyanyikan singlenya. Tentu saja undangan itu menjadi kado terbaik malam ini. Setidaknya, masih menjadi kado terbaik. Anneth benar-benar bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS [End]
Fanfiction"Nggak ada benar atau salah perihal mencintai. Tapi, kalau menurutmu kita memulainya dengan cara yang salah, ayo melanjutkannya dengan cara yang benar." Tak ada yang seindah jatuh cinta di usia remaja. Deven dan Anneth merasakan keindahan itu bersam...