EU;1

16.8K 467 2
                                    

Tulisan masih sangat-sangat berantakan. Kalian bisa tinggalin kalo enggak suka, sekian.


Jam sudah menunjukkan pukul
tujuh, sebentar lagi jam delapan dan itu juga berarti gerbang sekolahnya akan tertutup dan ia akan tidak bisa masuk atau mengikuti mata pelajaran hari ini.tapi jangan kira nana peduli karna selimut halus dan lembut ini lebih mampu membuat nana merasa nyaman

"Na! astaga bangun! capek tau gak ibu tuh bangunin kamu" ucapkan halo pada wanita paruh baya cantik nan mandiri yang merupakan ibu terbaik di dunia. setidaknya bagi nana

"ini udah jam berapa,bangun! atau ibu siram pakai air" dia memang cantik dan mandiri tapi jauh dari kata lemah dan lembut tapi nana sebagai anak tunggal memahami bahwa kasih sayang ibunya itu bahkan melebihi kasih sayangnya pada diri sendiri

Nana beranjak malas,memaksa matanya terbuka membiasakan retinanya dengan cahaya yang menelusup masuk dari jendela yang telah di singkap gordennya

"ayo cepet, itu ayah udah nunggu kamu dari tadi"  rissa turun setelah membuka lebar jendela kamar anaknya yang dari dulu hingga sekarang memang malas untuk sekolah apalagi sejak memutuskan pindah ke sekolah yang baru

Berdiri di depan jendela besar kamarnya, nana memerhatikan seorang pria yang sedang berjemur dengan kacamata hitam bertengker manis di hidungnya

Siapa dia?

Nana baru pertama kali melihatnya padahal sudah dua minggu sejak kepindahannya ke Jakarta namun makhluk tuhan yang tampan depan sana baru ia temui hari ini

Nana bergerak maju,membuka lebih lebar kaca jendela memajukan tubuhnya berharap bisa melihat lebih jelas wajah tampan yang sedang berjemur di balkon kamar

"nana,buruan"! nana mendengus,ada saja hal yang menganggu setiap kali dia ingin bahagia.padahal ibunya tersayang juga tau bahwa sekolah di sekolahnya yang sekarang sama sekali tidak menarik.nana merasa kehilangan semangat

✨✨✨

Menjadi anak tunggal nyatanya tidak membuat nana merasa sepi,nana merasakan kehangatan keluarga meskipun ia hanya hidup bersama ibu dan ayahnya.nana tidak pernah merasa sepi atau mungkin berfikir untuk memiliki saudara. Mungkin karena nana terbiasa diurus jadi dia tidak mau mengurus lagipula nana tidak rela kalau harus berbagi warisan

Bercanda

Faktanya, ia tidak pernah merasa kesepian.ada ibunya yang selalu menjaganya bagai anak kecil ada ayahnya yang selalu memberinya apapun memanjakan nana bagai ratu yang patut mendapat apapun yang dia inginkan dan nana patut bersyukur

"bu, tetangga depan punya anak cowok ya"? rissa yang sejak tadi sudah mewanti-wanti nana agar tidak terlambat menjawab dengan sabar

"iya,makanya kamu jangan mendekam dikamar terus.ngapain sih emang? bangun menara"? Bagas sang kepala keluarga tertawa sekalipun lelucon tadi sama sekali tidak lucu

"namanya siapa"? mengingat rissa yang memang akrab dengan tetangga depan bukan tidak mungkin kalau ibunya tau nama sang pria kan?

"udah kamu gak usah banyak ngomong,dia lebih tua dari kamu jadi gak usah macam-macam" rissa tau,nana memang tidak punya pengalaman soal pacar berpacaran tapi soal sikap terlalu ceria dan sok akrab anaknya rissa sudah hafal. kadang bahkan rissa kesal sendiri.ia khawatir anaknya itu malah menganggu kenyamanan orang lain apalagi rissa tau, pemuda yang nana maksud bukan tipe pria ramah dan welcome terhadap orang baru

"kalo cuma satu macam"? rissa menggeram, memperingati nana lewat pelototan mata

"Cuma mau tau nama" nana masih ngotot

"udah, nanti aja cari tau namanya sekarang kita berangkat bentar lagi gerbang sekolah kamu tutup" nana mengangguk pasrah. sekolah membuatnya tidak semangat.nana tidak punya teman disana tidak ada yang benar-benar bisa ia anggap teman dan berbagi cerita. mereka semua punya dunianya masing-masing dimana dunia itu tidak cocok dengan nana dan ia tidak bisa masuk kesana.









Arka-ara-nanad series

Say hi to arka👋👋

EUNOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang