EU;37

2.5K 152 2
                                    

Meski telah berlalu beberapa bulan lamanya, nana masih ingat dengan jelas sewaktu elina bilang kalau arka memang pernah pacaran dua kali.

Mengingat dulu betapa gencarnya dirinya mendekati arka, nana juga jadi punya banyak sekali informasi soal arka yang ia dapat secara sukarela dari intan dan elina.keluarga arka yang paling dekat dengan nana.intan bilang, sejak putus dengan pacar terakhirnya arka tidak pernah lagi pacaran atau dekat dengan perempuan.itu bisa dibuktikan kebenarannya karena menjadi anak laki-laki satu-satunya di keluarga membuat arka menjadi terbuka.ia tidak pernah menyembunyikan hubungan nya dari keluarga.itu kata intan

Dan semuanya menjadi masuk akal ketika entah karena takdir sengaja atau tidak, mempertemukan dirinya dengan 'tunangan' arka.

Arka punya tunangan,.itulah mengapa dia tidak pernah dekat dengan perempuan mana pun? Lalu gunanya nana disini apa? Kenapa arka memintanya menjadi pacar?

Nana duduk di kursi paling pojok perpustakaan, nafsu makan dan rasa laparnya buyar setelah bertemu gadis cantik itu di toilet.

Yah, dia cantik.harus nana akui dia amat cantik yang sialnya cocok bersanding dengan arka.ini memang agak tidak masuk akal, arka tenyata punya tunangan? Kemana saja dia selama ini? lalu soal dirinya bagaimana? mengapa mereka ada dalam satu hubungan sekarang?

Apa hanya karena sedang bosan saja? Mungkin dia ingin bermain-main sebentar?

Memikirkan kemungkinan itu membuat kepala nana menjadi pusing, air mata yang sedari tadi di tahan satu persatu mulai turun.kenapa jatuh cinta dan mencintai orang itu bisa se-repot ini?

"na, lo disini daritadi"? rani menyusul duduk setelah mengucapkan kalimatnya dengan nada pelan

"kok nangis, lo baik-baik aja"? nana tertawa hambar sembari mengusap pelan pipinya, tidak ada yang baik-baik saja saat menangis.ya justru karena ada apa-apa makanya jadi nangis.tapi menjelaskan itu pada rani tidak akan berguna

"gak papa" ternyata benar, perempuan itu selalu bilang tidak apa-apa padahal sedang kenapa-napa

"gue gak bakal desak buat ngomong" rani lalu mengusap lengan nana. Bersyukur karena rani mengerti nana benar-benar sangat perlu orang-orang seperti rani yang lebih memilih membuatnya tenang sendiri dari pada bertanya macam-macam seolah paling dekat,seolah paling bisa membantu.

"gue tadi ketemu arka, dia nyariin" oh, rupanya pria itu masih ingat akan dirinya.nana mengambil ponselnya dalam tas benda yang sedari tadi nana biarkan senyap itu menampilkan tiga panggilan tak terjawab dari arka

"terus kamu bilang apa"? rani menggeleng, mengeluarkan laptop dari ranselnya

"gue bilang gak tau,kan emang gue gak tau lo dimana" nana hanya mengangguk, kemarin mungkin ada sedikit rasa ingin bertemu dengan arka tapi hari ini, atau lebih tepatnya setelah bertemu tunangan pria itu nana jadi ingin menghilang saja.kenapa perempuan itu tiba-tiba muncul? Apa mungkin karena dia tau arka menjalin hubungan dengannya makanya dia mendatangi nana seperti tadi? walaupun hanya sebatas memperkenalkan diri jenis perkenalan tadi tidak bisa dikatakan biasa saja.ada isyarat tersembunyi di baliknya.nana tidak ingin di cap sebagai perusak hubungan orang lain apalagi hubungan yang sudah sampai pada tahap tunangan. Lalu nana harus apa sekarang?

Kenapa juga arka tidak bilang kalau dia punya tunangan?kenapa tidak ada yang memberitakan nya soal ini? Intan atau elina? Kenapa mereka tidak cerita?

"lo mending pulang aja deh" nana menoleh pada rani,wajah temannya itu terlihat iba

"kenapa? kelas aku masih ada" sampai jam tiga

"lo kayak lagi banyak pikiran,dari tadi gue ngomong lo pasti gak dengar kan"? tidak sama sekali, nana juga baru sadar ternyata dia sedang melamun.

EUNOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang