EU;40

2.8K 161 1
                                    

Terkejut, ralat.nana sangat terkejut. Nana memang tidak mengabari arka sama sekali mengenai tempat mereka akan bertemu.pernah nana berfikir kalau arka akan tau jika sewaktu-waktu ia bertemu dengan dirga.walau tanpa sengaja, seperti hari ini.namun nana tidak menyangka itu akan benar terjadi.

Rasa kaget yang masih menguasai nana lumayan hebat, sementara dirga di tempatnya biasa saja.cukup tenang, karena bahkan jika ia harus adu fisik disini dirga tidak akan keberatan. Tidak ada hal salah yang ia lakukan jadi arka juga harusnya tidak marah.tapi semua orang juga tau, jika sudah cemburu semua orang menjadi menyebalkan

"dirga sekarang udah jadi joy atau gimana"? nana gelagapan, sikap arka memang masih terbilang tenang.bahkan pria itu menarik kursi pelan dan duduk disana jangan lupakan tatapan matanya yang menusuk tajam dirga

"aku gak sengaja ketemu, joy belum datang" terang nana cepat-cepat, sungguh dalam hati nana mengumpat keras.kemana joy sampai terlambat selama ini?

"kenapa gak berkabar"? nana bukan tidak mau, bukan juga lupa.seperti kasus-kasus sebelumnya, nana takut menganggu karena terakhir kali arka bilang kelasnya cukup padat hari ini. Nana tentu tidak bisa membantu apa-apa jadi setidaknya ia juga tidak menganggu.

"gak usah liatin nana kayak gitu, dia gak ngelakuin kesalahan" dirga gatal sekali ingin mencolok mata arka yang menatap nana begitu tajam, hubungan macam apa yang sedang mereka jalani? Apakah pantas kalau pasangan malah takut ke pasangannya yang lain.seperti anak kecil yang dimarahi karena kebanyakan main.nana sekarang sedang menundukkan pandangannya

"urus urusan lo sendiri"  dirga terkekeh, sedikit penasaran apakah nana adalah perempuan pertama bagi arka? Sehingga sikapnya seolah seperti hewan yang sedang melindungi wilayah teritorialnya?

Posesif sekali dia sepertinya.

"kalau gitu gue pamit ya na" sayang sekali karena dirga tidak punya banyak waktu untuk meladeni arka meskipun ia mampu, tadinya juga ia sudah ingin pergi tapi arka lebih dulu tiba. Tidak masalah, dirga tidak takut dan tidak merasa melakukan kesalahan.seolah amarah dan tatapan tajam arka bukan apa-apa dirga berdiri lalu mengacak pelan rambut nana sebelum keluar dari kafe.

Dengan nana yang shock di tempat, arka berusaha sekuat tenaga meredam umpatannya di depan nana.

"apa sih susahnya lo ngechat gua duluan"? nana bukan tidak mau, bukan juga tidak pernah ia hanya takut menganggu.arka sibuk, sebentar lagi akan menyusun skripsi.nana hanya berusaha memberi ruang agar arka lebih leluasa.ia tidak ingin menjadi pasangan yang selalu ingin di prioritaskan.

"kalau ini soal kak dirga, aku gak tau dia ada disini" nana berusaha tenang, jujur saja tatapan arka yang se-intens itu membuat nana agak merinding.

Nana tidak tau saja, bahwa demi bisa sampai kesini arka melaju membawa motornya dengan kecepatan paling tinggi sepanjang ia menggunakan motor.

Arka menghela nafas, tidak ada sedikitpun niatnya untuk menyalahkan nana.ia tau nana hanya miliknya.dirga saja yang seperti diciptakan untuk menguji emosi arka.mengingat bagaimana nana dulu mengejarnya terasa agak mustahil kalau gadis itu berpaling secepat itu.

"udah makan"? Nada suara arka berubah, menjadi lebih lembut karena jujur saja ada rasa tidak tega pada diri arka kalau harus bicara ketus dan judes di depan nana sejak status mereka berubah

Nana menggeleng pelan "joy belum dateng" sumber dari semua ini alias joy, belum juga muncul bahkan belum membalas pesan nana sama sekali

"makan dulu aja, sejam lagi dia gak datang kita pulang"

_______________________

Dan benar saja, beberapa menit setelahnya pesan joy muncul mengatakan kalau ia tidak bisa hadir sekarang karena harus menemani adiknya dirumah sakit. Adiknya kecelakaan, dan nana tidak akan bisa marah.musibah siapa yang bisa mencegah?

EUNOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang