EU;25

3.1K 200 0
                                    

H-2 OSPEK

_______________

"Nana makan sarapan kamu!" teriak Rissa yang tidak di hiraukan Nana, kemarin Nana pulang terlalu sore setelah setengah mati kabur dari Arka. Alhasil Nana harus bermacet-macetan ria di jalan karna harus naik ojek pangkalan.

Terlalu lelah dengan kegiatan kampus belum lagi mengerjakan tugas-tugas pemberian senior, Nana tidur di jam sebelas malam. Jam tidur yang sangat tidak wajar karna Nana seringnya tidur di jam sembilan. Masalah sarapan Nana bisa melakukannya di kampus itu pun jika sempat.

"Udah sarapan?" Nana hampir terjengkang saking kagetnya, sudah ada Arka di depan pintu rumahnya dengan gaya rapi siap ke kampus

"Ngapain lo pagi-pagi udah disini?" tanya Nana dengan nge-gas. Arka hampir gila kemarin mencari-cari Nana bahkan dibantu Nadia, lalu salah satu junior baru mengatakan kalau Nana sudah pulang duluan dari tadi. Percuma Arka menunggu sampai matahari menghilang, maka untuk membalaskan itu Arka bangun jam lima subuh mandi berpakaian lalu langsung kesini. Elina sampai menyangka Arka kesurupan

"Berangkat bareng gue, gue udah ngomong ke bokap lo" kata Arka teringat kalau tadi dia sudah menemui Bagas

"Gak usah, gue berangkat sama ayah aja" bertepatan dengan itu, Bagas datang sembari memasang dasi

"Ayah buru-buru nih na, gak sempet mau anter kamu" Arah kantor Bagas dan arah kampus Nana memang tidak searah, tapi tidak terbilang jauh juga. Kemarin Bagas bilang tidak keberatan mengantarnya setiap hari, lalu kenapa sekarang malah lain?

Ada-ada saja masalah hidup nana!

"Sama Arka aja ya nak? kan searah selokasi sekampus" Nana tidak mungkin naik angkot, dia sudah rapih. Kalo naik angkot juga jalannya lama, mau taksi Nana tidak berani sendirian.

"Udah ayo" Arka menarik tangan Nana, memberinya helm yang ia beli dalam perjalanan pulang kemarin

"Bisa gak?" tanya Arka menunggu Nana memakai helm

"Bisa" Akibat jarang naik motor dan seringnya tidak pakai helm, Nana jadi sedikit kesulitan.

"Bisa gak?" tanya Arka lagi

"Bisa sabar gak lo?" Nana pagi ini terlambat bangun, terpaksa tidak sarapan karna buru-buru, merasa ribet dengan helm dan Arka yang memancing emosinya adalah hal yang salah.

"Sini" Arka mengambil alih kerepotan Nana, memasang pengait helm dengan mudahnya. Wajar dia ahli, motor sudah menjadi teman jalannya selama ini.

"Kalo gak bisa bilang gak bisa, apa susahnya lo ngaku?" kata baginda Arka

"Nanti kalo gue bilang gak bisa lo bakal ngatain gue manja" Nana balas menjawab, menggunakan bahu Arka sebagai tumpuan untuk naik keatas motor.

_______

"Ah! besok gue gak mau pake helm" Nana kembali mengalami kesulitan dengan helmnya. Dengan telaten Arka melepas helm itu dari kepala Nana bahkan sempat merapikan rambut Nana yang berantakan karna helm

"Makasih" tanpa kata basa-basi lainnya, Nana langsung kabur berlari menuju lapangan tempat mereka kemarin berkumpul. Dan seperti dugaannya, ia terlambat karna acara sudah di mulai.

"Ini udah jam berapa? kenapa lo telat?" Kakak tingkat bernama Viola yang juga kemarin mengoreksi umur Nana saat perkenalan. wajahnya tegas, auranya kuat dan Nana cukup takut.

"Gara-gara gue Vi, sorry. Lain kali dia gak bakal kaya gitu" jawab Arka yang sudah berdiri di belakang Nana

"Kalian berangkat bareng?" Tanya Viola tidak percaya? selain Ara dan Nadia tidak ada lagi satu orang pun yang pernah atau telah menduduki motor Arka. ini patut di curigai

EUNOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang