Hari minggu, hari dimana dulunya Nana santai-santai sampai lelah sekarang harus di sibukkan dengan banyaknya tugas kuliah. Nana ingin mengeluh, tapi juga tidak bisa karna nyatanya kuliah ya memang begini.
Nana sedang membaringkan kepalanya diatas meja saat ponselnya berdering. Setelah Nana ingat-ingat sejak berpacaran dengan Arka, selalu pria itu yang menghubunginya lebih dulu. Iyalah kan Nana sengaja. Anggap saja balas dendam karna pria itu juga dulu begitu padanya
"Halo?" menyadari suara lemas Nana, Arka jadi berfikir apakah mungkin Nana sedang sakit?
Lo sakit?
"Iya, sakit hati" jawaban yang tidak Arka pahami
Sakit apa, kok bisa?
Nana tertawa pelan saat nada khawatir arka terdengar, ia bangun dari posisinya lalu bersandar pada kursi belajarnya
"Gak aku cuma becanda, kamu kenapa nelpon aku?" tanya Nana mode serius
Gue gak boleh telpon pacar gue gitu
Nana tertawa, benar-benar tertawa sampai ia hampir terjatuh dari kursinya, mendengar Nana tertawa Arka terdiam. Hari minggu ini dia baru saja bangun saat jam sudah pukul sepuluh dan hal yang pertama dia lakukan adalah menelpon Nana. Bahkan pria itu belum mencuci wajahnya, jangankan cuci wajah beranjak dari kasur juga belum
Kenapa ketawa?
Karna Arka yang sekarang adalah Arka yang tidak pernah Nana bayangkan sebelumnya
"Arka?"
Ya?
"Hari minggu kamu gak mau ajak aku jalan-jalan gitu? waktu malam minggu juga kamu gak ada inisiatif ajak aku jalan" kata Nana mengungkapkan hal yang memang kemarin sempat ia pikirkan, terlalu lama menjomblo Arka jadi agak lupa kalau agenda pacaran itu ada yang namanya jalan di malam minggu
Lo mau kemana?
Arka turun dari kasurnya, menyingkap gorden di kamarnya dimana ia juga melihat kamar Nana dari sini. jendela kamar gadis itu tertutup
"Kemana aja, asal sama kamu" Arka lupa kapan terakhir kali ia tersenyum karena wanita. Senyum yang beda untuk seluruh perempuan yang ada di hidupnya. Baik ibunya, ketiga kakaknya, Ara atau Nadia. Arka tidak pernah merasa dadanya seakan ingin meledak karna senang hanya karna Nana secara tidak langsung menjabarkan kalau ia suka kemana pun asal dengan dirinya
Siap-siap, gue jemput bentar lagi
Teriakan senang Nana masih dapat Arka dengar lalu gadis itu menutup telpon untuk izin mandi
_______
"Pake mobil?" tanya Nana saat mendekat pada Arka yang baru selesai menutup pintu pagarnya lagi
Padahal Nana sudah pakai celana seperti biasa, tau Arka bawa motor dia pakai rok yang ada banyak sekali di lemarinya, yang belum dia pakai juga banyak.
"Iya" Pria itu menjawab pendek, cuaca hari minggu agak terlalu panas dari hari-hari biasanya
"Tau gitu aku pake rok" Nana bergumam, namun Arka masih mendengarnya. Tapi pria itu tidak peduli, pakai rok atau celana Nana sama-sama cantik.
"Masuk" Nana menurut dan duduk di bangku penumpang, mobil sudah jadi hal biasa bagi Nana tapi menaiki tesla Nana baru kali ini, soalnya mobil Bagas kan Range Rover. Maka jangan salahkan Nana jika ia kagum dengan interior mobil Arka yang benar-benar Arka sekali. Tidak banyak gaya.
"Kita mau kemana?" sebenarnya Arka belum kepikiran, dia tadi terlalu senang sampai lupa berfikir kiranya dia mau kemana.
"Terserah" Nana sungguh kesal sekali dengan jawaban Arka yang singkat-singkat seperti enggan berbicara padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
EUNOIA
ChickLitKalau Arka yang judes dan sarkas lalu bertemu dengan Nana yang ceria dan berhati selembut gulali? Apakah akan mengubah Arka?