Kejadian dua hari lalu agaknya memberi Nana satu lagi pengertian baru mengenai Arka. Pria itu amat posesif dan ia tidak malu menunjukkan itu pada orang-orang. Sebenarnya Arka sudah pernah bilang, tapi Nana kira tidak akan berlebihan saat Arka menciumnya karna Dirga. Ya Nana tau, karna detik setelah itu Arka membawanya pulang tanpa meminta pendapat Nana dulu
Selepas ciuman Arka yang mendadak dan terlalu menggebu itu, Nana jadi makin malu bertemu dengan Arka. Seakan wajah Nana sudah tidak bisa lagi untuk Nana tunjukkan pada Arka
Bukannya dia marah, jujur Nana tidak marah. Dia hanya sedikit malu. Bukan sedikit, tapi memang sangat malu. Aneh juga padahal Arka biasa saja setelah itu.
Tentu saja, Nana bukan orang pertama bagi Arka. Nana yakin itu karna pria itu begitu mahir dalam hal ini.
Dari kemarin Nana hanya menjawab singkat saat Arka bertanya. Itu pun sambil menunduk. Pesan pria itu juga kadang-kadang sengaja Nana balas lama-lama sampai Arka harus menelponnya karna ingin protes. Luar biasa perubahan Arka, Nana sampai takjub.
"Nana?" Suara Rissa yang mengetuk pintu kamarnya menyadarkan Nana dari lamunannya
"iya bu Nana udah bangun" Nana juga sudah berpakaian rapi siap kuliah, tinggal menyisir rambutnya saja. Nana kepikiran untuk mengikat rambutnya hari ini tapi pasti akan berantakan karna ia akan pakai helm, atau Nana paksa Bagas saja mengantar nya ya?
"Buruan sarapan, Arka nunggu kamu di bawah" Nana kaget, ini agak lebih pagi dari jam kuliah Nana. Karna tidak enak dengan Arka, Nana buru-buru turun ke bawah tanpa memperhatikan penampilan nya lagi. Sejak berangkat dan pulang bersama dengan Arka, Nana jadi pakai celana terus. Motor Arka tidak cocok untuk dinaiki pakai rok.
"Kok pagi banget?" Tanya nana saat ia sudah sampai diruang tamu dimana Arka duduk disana.
"Sarapan dulu, gue tadi udah" loh Nana kan tidak tanya soal itu
Tau karna Nana tidak puas dengan jawabannya, Arka menambahkan
"Gue ada ujian pagi ini, makanya harus kesana pagian dikit" jelasnya lagi
"Malo gitu kamu berangkat aja" Arka menautkan alis
"Maksud lo?"
"Aku perginya sama ayah aja, atau kalau gak aku bisa naik taksi, aku udah berani kok tenang aja" Arka menggeleng tegas. Dia sudah bangun jam lima pagi, sarapan lalu langsung ke rumah Nana bukan untuk di tolak kemudian.
"Sama gue, sana cepet sarapan" Nana mengerucutkan bibirnya, niat Nana baik dia tidak ingin merepotkan Arka.
"Aku sarapan di kampus aja" kemudian Nana mengambil lengan Arka untuk di tarik, dan pria itu tidak beranjak
"Gue bilang sarapan nana__
"Nanti aja di kampus, kelas aku mulainya jam delapan" Arka mengalah,.mereka berdua lalu pamit pada Rissa yang diam saja melihat mereka berinteraksi. Rissa suka Arka yang sekarang.
________
Nana turun dari motor Arka, melepas helmnya sendiri dan memberikannya pada Arka lagi.
"Sampe lo gak sarapan,lo tau akibatnya" Nana yang sedang merapikan rambutnya menatap Arka kesal
Lebay amat sih sarapan dong!
"Kalo gak kenapa emang?" Arka mau menyeretnya ke kantin dan menyuapinya makan? atau mengajaknya ke restoran italia lagi? Boleh Nana dengan ikhlas akan setuju
"Pokoknya lo liat aja, gue gak pernah main-main sama ucapan gue" Nana menghembuskan nafasnya, sebenarnya Nana makan banyak semalam, makanya sekarang dia rasanya masih kenyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUNOIA
ChickLitKalau Arka yang judes dan sarkas lalu bertemu dengan Nana yang ceria dan berhati selembut gulali? Apakah akan mengubah Arka?