_____________________________________________
mo • no • log [ 1 ]
_____________________________________________
"aku sudah melakukan semuanya; menghapus kontak dia, membakar habis kenangan tentangnya---dan sudah tidak ku simpan lagi fotonya. tapi kenapa? sampai sekarang aku belum bisa melupakannya. padahal sudah lebih dari satu tahun kita berdua gak ketemu dan ngobrol kayak dulu."
"kamu harus tau; semuanya akan percuma. karena, mau selama apapun, mau pergi sejauh manapun, mau berusaha mati-matian pun, kalau di otak kamu isinya masih dia; kamu gak bakalan pernah bisa move on."
"ribet. apa aku cuci otak aja ya? kamu tau, tempat cuci otak ada di mana?"
"ribet. gak gitu juga konsepnya."
"aku gak se-hebat itu dalam melupakan, gak mungkin. rasanya aku gak mungkin bisa berhenti mikirin dia. aku ngerasa itu semua di luar kendaliku."
"sini aku kasih tau, coba ingat ini ya; 'kamu mungkin gak bisa ngelupain dia, tapi perlahan kamu akan terbiasa.' gak perlu terburu-buru. melupakan juga butuh waktu. move on memang gak se-gampang itu."
"butuh waktu? sampai kapan? sampai aku mati, gitu? ya itu sama aja gak bisa move on. jujur, aku nyesel udah jatuh cinta. kenapa juga harus punya perasaannya ke dia? memangnya gak ada yang lain?"
"besok. besok juga lupa, mungkin besok kamu udah bisa move on. optimis aja. dan satu hal lagi yang kamu perlu tau; manusia gak bisa memilih untuk jatuh cinta kepada siapa."
"gampang banget kamu ngomong. besok? aku aja gak yakin."
"ya itu sih terserah kamu. aneh ya. kamu bilang pengen bisa move on, saat aku bilang besok kamu pasti bisa move on---kamu sendiri malah gak yakin. maunya apa?"
"...."
"gimana bisa move on kalau kamu aja gak yakin sama diri kamu sendiri. percuma kamu usaha gak akan ada hasil apa-apa."
"...."
"aku tau. kamu tidak benar-benar berniat melupakannya. kamu hanya menunggu dia bisa sadar akan semua perjuanganmu selama ini. menunggu dia mengejar dan menahanmu pergi. menunggu dia menyesali perbuatannya padamu selama ini."
"aku benci mengatakan ini; tapi---ya, kamu benar. lalu apa lagi? aku yakin masih ada yang ingin kamu katakan."
"aku hanya ingin mengatakan, berhenti membodohi dirimu sendiri dengan memperjuangkan orang yang bahkan tidak ingin diperjuangkan."
"...."
"sudah saatnya untuk mengikhlaskan. tidak ada gunanya menunggu seseorang yang tidak ingin kembali. tidak ada gunanya menunggu seseorang yang mencintai orang lain."
"berhenti. aku mengerti.
"besok juga lupa."
"ya, besok juga lupa. semoga."
_____________________________________________
me • re • la • kan • mu
_____________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)
Poetry// 𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐚𝐧 // (𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐨𝐮𝐭𝐬𝐢𝐝𝐞-𝐛𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐢𝐝𝐞) ____________________________________________ 𝐌𝐞𝐫𝐞...