Aku bukan apa-apa.
Bagi siapapun tidak ada artinya.
Hanya orang yang lewat sebentar saja.
Hanya penggemar yang tidak diketahui idolanya.Terlalu jauh.
Kamu bagai langit dan aku jangkrik.
Kamu terlalu jauh untuk aku kejar.
Terlalu jauh untuk bisa 'ku gapai.Jangankan kamu yang terlalu jauh.
Dia yang ada di dekatku saja.
Belum tentu bisa 'ku gapainya.
Belum tentu aku berarti baginya.Larilah! kataku pada diriku sendiri.
Kejar dia, gapailah dirinya.
Masih ada hari esok untuk berjuang lagi.
Masih ada hari esok untuk memperdekat jarak kembali.Terlalu jauh.
Kamu memang berada sangat jauh dariku.
Mustahil untuk bisa 'ku gapai.
Namun bukan berarti tak bisa aku kejar.Jarak bukanlah alasan untuk menyerah.
Kasta bukanlah standar menjadikan diri rendah.
Menangis tidak berarti mengalah.
Berlari lalu terjatuh, bukan berarti harus mengeluh.Berlarilah!
Sakit yang kurasakan hari ini.
Akan menjadi cerita suatu hari nanti.
Cerita yang berarti, dari orang yang tak ada arti.Oh, dan jangan lupa.
Aku sangatlah berarti, setidaknya untuk diriku sendiri.
Sebab, aku yakin Tuhan menciptakanku karena sebuah arti yang belum kuketahui.--------
Cek cek, masih ada yang bacakah?
Hueehueueue :>Oh iya, ini ada yang mau ku tanyain nih.
Kan di atas ada banyak kata; "ku gapai," nah itu tuh nulis yang benernya itu, "kugapai", atau "ku gapai."
😂😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)
Poetry// 𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐚𝐧 // (𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐨𝐮𝐭𝐬𝐢𝐝𝐞-𝐛𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐢𝐝𝐞) ____________________________________________ 𝐌𝐞𝐫𝐞...