Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada akhirnya, tidak ada yang mengerti akan perasaan ini. Semuanya sama, mendekati lalu menebas jiwa dengan kata-kata. Mereka berkata seolah mereka paling benar dan tersakiti. Mereka berkata seolah aku sampah yang harus mereka buang saat malam hari.
Aku muak dengan ini semua. Setiap saat, ego harus ku kesampingkan agar yang lain tidak tersakiti. Padahal mereka belum tentu memikirkan seberapa sakitnya diri ini. Ternyata, aku sangat payah, sangat mudah dikhianati.
Aku seorang diri dalam kepahitan ini. Melihat dunia orang lain begitu manis. Pelangi berada diantara mereka. Sementara dalam diriku hanya ada kegelapan yang menusuk dada.
Dalam kepahitan. Aku terjatuh begitu dalam. Di sini begitu gelap padahal bukan malam. Di sini begitu sesak dan menyakitkan.
Aku meronta. Dalam gelap berharap pertolongan akan ada. Namun semuanya masih sama. Aku masih saja tersakiti dan tersenyum sukar arti.