LDR

120 30 16
                                    

___________________________________________

Long  •  Distance  •  Relationship
___________________________________________

"Pacaran kok jarak jauh? Itu pacaran apa tendangan bebas?"  Kata temanmu yang tak punya malu.

Sudah ya, tidak perlu mendengarkan perkataan temanmu--
sebab yang menjalani hubungan itu kamu dan hanya kamu yang tahu bagaimana rasanya hubungan jarak jauh itu.

Pacaran jarak jauh cuma bisa dijalani orang-orang hebat, seperti kamu dan dia contohnya.

Waktu yang akan mempertemukan kalian berdua--
dan waktu yang akan membuktikan seberapa besar cinta kalian untuk tetap bersama.

Yang jauh hanya pijakan bukan perasaan.
Jiwa kalian tidak akan terpisahkan, sebab laut tidak memisahkan jiwa;  'ia'  hanya memisahkan daratan.

Tanganmu memang terlalu jauh untuk memeluknya.
Akan tetapi, dia terlalu dekat bagi hatimu untuk mencintainya. Iya kan?

Aku tahu, kalau misalnya rindumu ke dia bisa diukur oleh kalkulator--pasti kalkulatornya sudah error.

Dan, aku hanya ingin bilang; tentang sebuah saran--untuk kalian--yang sedang LDR-an;

Jangan berjanji untuk tidak saling meninggalkan,
cukup berjanjilah untuk saling mempertahankan.

Sebenarnya, pejuang LDR itu tidak butuh saran, mereka hanya butuh ketemuan. Benar kan?

Dan faktanya, hubungan LDR akan sangat mudah dijalani apabila kalian tidak LDR sama sekali.

Hal yang paling nyebelin dari LDR itu ketika ketemuannya cuma sebentar, padahal pisahnya lama banget.
Ya... namanya juga LDR bukan reguler.

___________________________________________

m e  •  r e  •  l a  •  k a n  •  m u
___________________________________________

gimana pendapat kalian tentang part yang satu ini? (*´▽')ノ

di part selanjutnya, kalian mau aku nulis tentang ghosting, friendzone, overthinking atau tentang hal lain?

dan, aku rasa itu aja yang mau aku sampein.

sampai jumpa di part selanjutnya ♡

[ big thanks to = pe-nath ]  o(〃^▽^〃)o

𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang