jomblo

86 32 4
                                    

_____________________________________________

mo • no • log    [ 3 ]

_____________________________________________

"malam minggu nanti; untuk yang punya pacar cabut uang di ATM, yang LDR cabut ketemu pacarnya, lah aku; yang jomblo lagi cabut tisu di kamar. miris...."

"mungkin, itu yang terbaik. bayangin aja kalau kamu nanti pacaran, ntar bisa aja putus. terus nanti saling membenci dan dibenci; cuman buang waktu dan energi."

"udahlah, kamu gak bakal ngerti."

"emang apa masalahnya sih jadi jomblo?"

"ya gak ada, cuman pengen punya pacar aja."

"jadi jombo itu free."

"iya tau. jomblo itu free. FREEHATIN."

"hahahaha."

"gausah ketawa! hargain dong, yang lagi galau."

"terus galau aja ya, biar bisa aku ketawain."

"jahat ya."

"bercanda. gini ya... jomblo itu pilihan—"

"maksudnya?"

"iya, jomblo itu pilihan. pilihannya milih orang lain. hahahaha."

"lah, gimana sih, jomblo kok ngatain jomblo."

"kamu aja yang jomblo. aku mah single."

"itu sama aja kali."

"terserah 'lah. intinya aku cuman pengen kamu tau kalau, di dalam kubur nanti, kamu bakal ditanya siapa Tuhanmu. bukan siapa pacarmu. jadi ya, nyantai aja kali. hal utama kita hidup di dunia, bukan cuman perkara jadi jomblo atau punya pacar aja, banyak hal lain yang lebih penting."

"tapi tetep aja... kasihan banget jodohku, dia pacaran sama orang yang salah. huhuhu."

"lebih kasihan aku 'lah; yang udah ngasih saran tapi cuman masuk kuping kiri keluar kuping kanan."

"aku udah terlanjur galau, jadi susah ngertiin saran orang."

"kebiasaan."

_____________________________________________

me • re • la • kan • mu

_____________________________________________

𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang