𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)

pura-pura move on

___________________________________________

p u r a  •  p u r a  •  m o v e  o n

___________________________________________

"Foto sama nomornya udah gak kamu simpen lagi. Akhirnya, kamu move on juga! Aku bilang juga apa, move on itu butuh usaha, kalau nunggu lupa dengan sendirinya pasti lama."  Itu kata temanku.

Kupaksakan senyum seadanya,
kemudian temanku pergi setelahnya.

Tidak, aku tak pernah berusaha apa-apa;
fotonya masih ku simpan di folder yang kusembunyikan--
dan nomornya masih 'ku ingat jelas dalam pikiran.

Fotonya masih di galeri,
orangnya udah pergi.

Perasan ini  'ku biarkan tetap mencintainya,
pikiran ini tetap 'ku biarkan mengenangnya.

Aku tak pernah berusaha agar bisa melupa,
sebab, jika memang sudah waktunya;
semua akan lupa dengan sendirinya.

Perasaan yang mendalam sekalipun, bisa hilang lewat proses--
proses ketika ia diabaikan dan tidak dihargai.

Lagi pula, move on itu bukan berarti melupakan.
Move on itu berdamai dengan keadaan.

Pahamilah, bahwa kita tidak bisa memaksakan diri untuk melupakan dan dirinya memang tak bisa tergantikan.

Merelakan seseorang yang tidak ditakdirkan untuk diriku memang membutuhkan banyak waktu.

Jemuran aja kalau dibiarkan tergantung lama bisa hilang--
apalagi perasaan.

Mulai sekarang, aku akan menjalani prosesnya dengan santai--
membiarkan waktu berlalu dengan perasaanku yang masih belum bisa move on darinya.

Nanti, kalau memang sudah waktunya dan aku telah merelakannya,
sesekali aku akan menoleh ke belakang sambil tersenyum--

karena dia memang indah pada masanya,
walaupun aku harus merelakan dia pada akhirnya.

___________________________________________

m e  •  r e  •  l a  •  k a n  •  m u

___________________________________________

hai hai hai ☆

gimana menurut kalian part yang satu ini?

oh iya, buat part selanjutnya, kalian mau aku nulis tentang kebahagiaan, LDR atau tentang di PHP-in?

dan, aku rasa segitu aja yang mau aku sampein di part ini.

sampai jumpa di part selanjutnya  ♡