~Say Something'

119 45 23
                                    

Kenapa diam saja?
Aku tahu, kamu itu dingin.
Tidak suka basa-basi.
Dan aku juga tahu, kamu tidak ingin membuang energi untuk membicarakan hal yang tidak penting.

Tapi tolong, bicaralah sekarang.
Ini hari perpisahan.
Mungkin kita tidak akan bertemu lagi nanti.
Setidaknya, katakan selamat tinggal.

Namun, dirimu tetap diam.
Seolah perpisahan inilah yang kamu inginkan.
Aku seperti tertampar kenyataan dan tersakiti harapan.
Kemudian terjatuh ke dalam jurang yang penuh kegelapan.

Bodoh, aku seperti orang yang sangat bodoh.
Hey, aku! Dirimu bukan siapa-siapa baginya.
Jadi untuk apa, dia berbicara selamat tinggal padamu?
Kamu tidak berharga untuknya, jadi tolong... sadarlah!

Namun aku tetap tertidur.
Tidak pernah tersadar.
Tetap berharap.
Padahal aku sudah tahu, harapan itu menyakiti hatiku.

~~~~

s a d   b a n g e t .

B t w , v o t e   k a l i a n   b e r a r t i   b u a t k u . 

𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang