~That Should Be Me'

147 41 30
                                    

Seharusnya aku-
yang mendengarkan ceritamu seperti dulu.

Seharusnya kontak 'ku-
yang kau sematkan di papan pesanmu.

Seharusnya aku-
yang kau ajak chatting-an hingga tengah malam berlalu.

Seharusnya namaku-
yang tertulis di dalam hatimu.

Tapi, bukan begitu kenyataannya-
semuanya telah tergantikan oleh dia.

Bukan aku lagi yang mendengarkan ceritamu-
yang kontaknya tersematkan di papan pesanmu.

Aku tidak pernah lagi chatting-an dengamu seperti dulu-
dan namaku tidak pernah tertulis di hatimu.

Mengapa selalu dia yang berada di pikiranmu?-
dan mengapa nama dia begitu banyak tertulis di hatimu?

Apakah dia mencintaimu sebagaimana aku mencintaimu?
Apakah perhatian yang diberikannya lebih banyak dari yang kuberikan waktu dulu?

Mungkin kamu sudah lupa-
saat kita merancang masa depan bersama.

Mungkin kamu sudah lupa-
saat kamu bilang, aku 'lah satu-satunya.

Tapi aku tidak pernah lupa-
walau sudah sangat 'ku usahakan untuk melupa.

Sekarang dalam hidupmu sudah ada dia-
semua memori tentangku sudah tergantikan olehnya.

Seharusnya dia-
tidak pernah ada.

-------

Kalian ngerasain gak sih?

Kalau di puisi ini, si "aku" itu agak nyeremin ...

Psikopat gitu?

Hiya. Ati-ati si "aku" ada di sebelah kalian ✺◟( ͡° ͜ʖ ͡°)◞✺

Aduh, ini malam jum'at lagi :))

Malah aku yang jadi takut ╥﹏╥

☆Btw, vote kalian, berarti buatku.☆

Satu lagi, kalau aku nulis cerita horor, ada yang minat baca gak? ( ̄∇ ̄)

𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang