Jalan yang 'ku lalui begitu berliku-
mencintai dia kemudian kamu.Cinta segitiga sudah terlewati-
cinta bertepuk sebelah tangan juga sudah kurasai.Aku tidak pernah benar-benar melupakanmu-
namamu akan selalu ada di masa lalu dan juga hatiku.Tidak ada orang yang bisa merelakan seutuhnya-
tapi akan selalu ada orang yang perlahan belajar merelakan cinta pertamanya.Aku ingin kamu bahagia-
dan aku juga tak ingin diri ini selamanya diselimuti luka.Cinta datang karena terbiasa-
begitupun dengan melupa.Ini bukan akhir-
karena cerita aku juga ceritamu tak pernah benar-benar berakhir.Kita hanya sedang beristirahat; rehat-
sebab sudah terlalu banyak luka yang terpahat.➷➹🦋➷➹
Gadis itu perlahan menutup buku catatannya. Kedua sudut bibirnya terangkat.
Ia melirik ke kanan kemudian ke depan—menerawang.
Senyumnya semakin merekah. Tak lama, ia berkata pelan, "Mencintai diri sendiri lebih menyenangkan dan tentunya tidak memerlukan perjuangan yang melelahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)
Poesia// 𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐚𝐧 // (𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐨𝐮𝐭𝐬𝐢𝐝𝐞-𝐛𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐢𝐝𝐞) ____________________________________________ 𝐌𝐞𝐫𝐞...