~Nyaman Yang Menyakitkan'

67 36 2
                                    

Emang ada, nyaman yang menyakitkan?

Ya... mungkin ada.
Semuanya berawal dari; merasa nyaman dengan seseorang—tapi tiba-tiba tanpa ada peringatan, orang dan kenyamanan itu telah menghilang.

←←←↓↓↓→→→

Kepribadian yang sama-
menghadapi masalah yang tak jauh berbeda-
sama-sama muak dengan dunia-
menjadikan kita akrab dan sering menyapa.

Kenyamanan itu mulai terasa-
aku mulai terbawa suasana-
mungkin juga, telah jatuh cinta-
padamu yang ternyata perasaannya biasa-biasa saja.

Suatu hari, aku mulai berani-
bertanya perihal kita-
perihal perasaanmu padaku-
dan berbicara perihal diriku yang telah jatuh hati karenamu.

Dari sanalah-
dari keberanian itulah-
kenyamanan yang dulu 'ku rasakan kini sudah hilang-
dan dirimu 'pun ikut-ikutan menghilang.

Kenyamanan yang menyakitkan, bukan?

Jika pada akhirnya akan pergi dan menghilang-
kenapa tidak pergi saja dari awal pertemuan?
dan jika tak punya rasa yang sama-
kenapa kau buat aku jatuh cinta? 

Apa ini semua karena 'ku yang terlalu merasa?
atau karenamu yang sejak awal sudah punya rencana?-
untuk buat 'ku jatuh cinta dan kemudian pergi tiba-tiba-
atau karena... ini sudah takdirnya?

Apapun itu sebabnya-
yang jelas kini 'ku masih merasa-
sebuah kenyamanan yang ternyata menyakitkan-
mungkin sakitnya perlahan 'kan hilang.

Kuharap, tak ada lagi orang yang main-main dengan perasan;
apalagi dengan kenyamanan-
dan juga dengan kepercayaan-
karena jika dipermainkan; sakitnya bukan main.

---------

Wqwqwqq.

Vote kalian, berarti buatku.


𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang