Z : "Tau gak? selama ini, aku nulis karya yang punya tema kesepian. Sebenernya, waktu itu aku gak bener-bener kesepian. Aku cuman nulis dari apa yang aku lihat dan rasain saat ada di posisi orang yang kesepian. Waktu itu, ramai; gak pernah ada sepi. Sampai suatu saat, saat ini; kesepian itu datang. Rasanya.... horor. Entahlah, kayak kosong, hampa; susah ngejelasinnya."
H : "Bukannya masih ada Tuhan? kamu bisa cerita ke Dia, atau ke saya."
Z : "Gak semudah itu, H. Kamu cuman temen imajiner yang aku ciptain. Aku gak bisa denger suara kamu, kamu cuman bisa hidup di kepalaku."
H : "Zy, tau gak? kamu harusnya bersyukur. Kamu masih punya saya. Ya walau, saya cuman ada di kepala kamu. Saya yakin, kok. Suatu saat nanti, akan ada seseorang yang bener-bener nyata, bisa kamu denger suaranya, bisa kamu liat senyumannya. Percaya sama saya."
Z : "H, tau gak? sebelum kamu ngomong gitu, aku udah yakin dari dulu. Cuman, orang itu gak pernah ada. Aku gak mau terlalu berharap ada orang yang bakal kayak gitu."
H : "Nanti juga ada. Kalaupun gak ada, kamu punya saya. Di kepala kamu. Selalu ada. Selamanya."
Z : "Kamu gak ngerti rasanya kesepian itu kayak gimana, makanya kamu bisa ngomong dan nasehatin saya dengan mudah. Kamu gak tau dan gak akan tau."
H : "Zy, sejak kamu kecil, saya tau kamu selalu ngomong sendiri. Kebiasaan itu terus ada, sampai saat ini. Kamu gak kesepian. Kamu cuman lagi kelelahan. Dunia terlalu ramai; untuk kamu yang gak terlalu suka keramaian."
Z : "...."
H : "Sekarang, pergi keluar. Kamu akan tau, kalau kamu gak sendirian, kamu gak kesepian. Kamu terlalu pesimis, Zy."
Z : "Kenapa jadi gue yang dimarah-marahin, sih, H? w kan pengen curhat :") malah dihakimi gini...."
H : "Siapa yang ngehakimi, sih? Saya cuman pengen kamu sadar. Jangan terlalu melankolis, atau apalah itu namanya. Kamu tuh, gak mungkin kesepian. Ada saya di sini."
Z : "...."
H : "Oh iya, satu lagi! Berhenti dulu dengerin lagu sedih. Coba dengerin lagu yang lebih ngebuat kamu optimis, kayak lagu High Hopes atau yang lainnya."
Z : "Aku masih kesepian."
H : "Dengerin terus lagunya."
Z : "Gimana kalau aku masih kesepian?"
H : "Gak akan."
Z : "A masa?"
H : 🙂
-------
N O T E :
Semoga kalian bisa ngerti maksudnya.Btw, yang pengen tau lagu High Hopes, kalian bisa nonton dan dengerin di sini ↓↓
Merelakanmu versi Fiksi Remaja lagi dalam proses ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)
Poetry// 𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐚𝐧 // (𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐨𝐮𝐭𝐬𝐢𝐝𝐞-𝐛𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐢𝐝𝐞) ____________________________________________ 𝐌𝐞𝐫𝐞...