~Kesepian' [Z;H]

75 29 24
                                    

Z : "Tau gak? selama ini, aku nulis karya yang punya tema kesepian. Sebenernya, waktu itu aku gak bener-bener kesepian. Aku cuman nulis dari apa yang aku lihat dan rasain saat ada di posisi orang yang kesepian. Waktu itu, ramai; gak pernah ada sepi. Sampai suatu saat, saat ini; kesepian itu datang. Rasanya.... horor. Entahlah, kayak kosong, hampa; susah ngejelasinnya."

H : "Bukannya masih ada Tuhan? kamu bisa cerita ke Dia, atau ke saya." 

Z : "Gak semudah itu, H. Kamu cuman temen imajiner yang aku ciptain. Aku gak bisa denger suara kamu, kamu cuman bisa hidup di kepalaku."

H : "Zy, tau gak? kamu harusnya bersyukur. Kamu masih punya saya. Ya walau, saya cuman ada di kepala kamu. Saya yakin, kok. Suatu saat nanti, akan ada seseorang yang bener-bener nyata, bisa kamu denger suaranya, bisa kamu liat senyumannya. Percaya sama saya."

Z : "H, tau gak? sebelum kamu ngomong gitu, aku udah yakin dari dulu. Cuman, orang itu gak pernah ada. Aku gak mau terlalu berharap ada orang yang bakal kayak gitu."

H : "Nanti juga ada. Kalaupun gak ada, kamu punya saya. Di kepala kamu. Selalu ada. Selamanya."

Z : "Kamu gak ngerti rasanya kesepian itu kayak gimana, makanya kamu bisa ngomong dan nasehatin saya dengan mudah. Kamu gak tau dan gak akan tau."

H : "Zy, sejak kamu kecil, saya tau kamu selalu ngomong sendiri. Kebiasaan itu terus ada, sampai saat ini. Kamu gak kesepian. Kamu cuman lagi kelelahan. Dunia terlalu ramai; untuk kamu yang gak terlalu suka keramaian."

Z : "...."

H : "Sekarang, pergi keluar. Kamu akan tau, kalau kamu gak sendirian, kamu gak kesepian. Kamu terlalu pesimis, Zy."

Z : "Kenapa jadi gue yang dimarah-marahin, sih, H? w kan pengen curhat :") malah dihakimi gini...."

H : "Siapa yang ngehakimi, sih? Saya cuman pengen kamu sadar. Jangan terlalu melankolis, atau apalah itu namanya. Kamu tuh, gak mungkin kesepian. Ada saya di sini."

Z : "...."

H : "Oh iya, satu lagi! Berhenti dulu dengerin lagu sedih. Coba dengerin lagu yang lebih ngebuat kamu optimis, kayak lagu High Hopes atau yang lainnya."

Z : "Aku masih kesepian."

H : "Dengerin terus lagunya."

Z : "Gimana kalau aku masih kesepian?"

H : "Gak akan."

Z : "A masa?"

H : 🙂

-------

N O T E :
Semoga kalian bisa ngerti maksudnya.

Btw, yang pengen tau lagu High Hopes, kalian bisa nonton dan dengerin di sini ↓↓

Merelakanmu versi Fiksi Remaja lagi dalam proses ya :)

𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang