Teruntuk kamu; yang suka mempermainkan perasaan.
Yang sudah terbiasa menebar palsunya harapan.
Yang membuatku tersenyum dalam kepahitan.
Terimakasih, karenamu aku terlatih mengatasi patah dalam kesendirian.Aku sudah terbiasa.
Telah akrab dengan luka.
Akan terlatih patah yang sedemikian rupa.
Dan kecewa telah menjadi teman lama.Luka dan patah telah kulatih agar tak sakit saat datang.
Setidaknya, di hatiku ada secercah cahaya terang dalam kegelapan.
Membuat ketakutan dan hati perlahan menghilang.
Walau nyatanya sakit masih kurasakan.Tak apa.
Aku tak menyalahkanmu perihal luka.
Perihal patah yang kini kurasa.
Sebab aku telah terbiasa.
Patah kali ini bukanlah yang pertama.-----
Maunya kalian, Merelakanmu totalnya betapa part?
---👩🎤
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)
Poetry// 𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐚𝐧 // (𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐨𝐮𝐭𝐬𝐢𝐝𝐞-𝐛𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐢𝐝𝐞) ____________________________________________ 𝐌𝐞𝐫𝐞...