_____________________________________________
mo • no • log [ 2 ]
_____________________________________________
"pada awalnya, dia bukan siapa-siapa. hanya orang asing yang kebetulan duduk di sebelahmu pada waktu itu."
"orang asing yang membuatmu penasaran."
"aku tidak mengetahui siapa yang memulai percakaan duluan, tetapi yang pasti; secara tiba-tiba kalian menjadi akrab; seperti teman lama yang tak sengaja bertemu dan kemudian berbicang setelah sekian tahun tidak dipertemukan."
"kalian punya banyak kesamaan; dari sana kedekatan mulai ada kemajuan."
"perbincangan bertambah seru, sampai-sampai kamu tidak menyadari jika sudah melewatkan banyak hal yang lebih menarik di sekitar."
"tapi sayangnya, percakapan harus sudah selesai."
"dan dirimu masih ingin kembali berbincang."
"dari temanmu yang ternyata temannya, kamu mendapatkan nomor dia. senang bukan main pastinya."
"perbincangan pun dilanjutkan. kalian berbagi rahasia, pengalaman menyakitkan, juga sesuatu yang bisa ditertawakan."
"lalu?"
"lalu--dia mulai bosan. perbincangan sudah tidak lagi menyenangkan."
"perlahan--sikapnya menjadi dingin. dan kamu sudah kehabisan ide yang bisa dijadikan topik pembicaraan."
"dan sekarang, kamu hanya menjadi penonton story yang dia bagikan."
"miris."
"itu kenyataan."
"kenapa dia berubah?"
"tak perlu alasan. sebab, bila sudah waktunya, semua orang akan berubah.
"apa kita tidak bisa saja menjadi orang yang sama selamanya?"
"tidak."
"setidaknya--tolong, beri aku satu alasan--kenapa dia berubah?"
"sebab kamu berdoa pada Tuhan agar diberikan yang terbaik dan dia bukanlah orangnya. karena itulah dia berubah."
"yang benar saja, bukan itu jawaban yang aku inginkan."
"dan hanya itulah satu-satunya alasan yang kuberikan."
"tapi tetap saja, aku hanyalah orang bodoh yang selalu melihat tulisan 'online' di bawah foto profilnya sambil berharap tulisan itu berubah menjadi 'sedang mengetik....' miris."
"aku ingin kamu mengetahui sebuah kebenaran yang mungkin akan menyakitkan."
"apa?"
"dia merespon mu karena dia friendly, dia menjadi dingin karena itu hak dia. kamu jadi baper itu urusanmu. jangan segala sesuatu yang dia lakukan untukmu, kamu sangkut-pautkan dengan perasaan; itu terlalu berlebihan."
"...."
"kamu pantas mendapatkan yang lebih baik, tinggalkan dan jangan berharap kepada dia yang mudah meninggalkan dan berganti-ganti pasangan."
"jangan membuang waktumu dengan menunggu seseorang yang bahkan tidak ingin ditunggu."
"kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan. kamu gak akan paham."
"ah, terserah."
"aku hanya ingin--"
"sudah... mending sekarang tidur.
dia tidak akan peka malam ini."_____________________________________________
me • re • la • kan • mu
_____________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 (𝖕𝖚𝖎𝐬𝖎)
Poetry// 𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐚𝐧 // (𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐨𝐮𝐭𝐬𝐢𝐝𝐞-𝐛𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐢𝐝𝐞) ____________________________________________ 𝐌𝐞𝐫𝐞...