34| Kembali baik

461 39 0
                                    

Kecewa bagimu namun jelas sakit bagiku, kamu tidak pernah tahu rasanya tertekan karena keadaan, terpaksa diam hanya karena rasa sayang.
≈≈≈

Ada angan di sebuah dalih, bunga yang harum tampak muram di lihatnya.
Jangan bersedih, Ana. Tetap bahagia dengan senyumnya.

Annara mengembuskan napas berat, perempuan itu bahkan tanpa berpikir pun sudah tahu kalau orang di balik notes ini berusaha menyemangatinya. Namun maaf saja karena Nara sama sekali tidak semangat beberapa hari ini.

Di masukannya notes itu ke dalam saku kemudian terdiam karena pikiran. Menyedihkan.

"Buat kamu," Galen datang seraya memberikan jus mangga serta kue cokelat untuk Nara. Hari ini Galen sengaja mengajak Nara jalan-jalan dan berakhir singgah sebentar di salah satu kafe pinggir jalan.

Tanpa tenaga dan senyum Nara menerimanya, ia memejam sesaat. Terlintas rasa rindu pada sosok cowok datar yang tidak memberinya kabar selama empat hari ini. Nara pun rindu datang ke kafe milik Arjuna.

Sedang apa cowok itu?

"Nar?"

"Hm?" Nara mengerjap, segera meminum jus dan memotong kue cokelat itu lantas memakannya.

Tangan Galen berlabuh menyentuh lengan Nara, mengusapnya lembut lalu berujar. "Kamu kenapa?"

"Aku? Gapapa," jawab Nara.

"Kalau gapapa, kenapa semenjak sama aku, kamu kelihatan muram dan sedih, Nar? Bahkan senyum aja kamu jarang," ujar Galen menyadari hal itu. "Kamu nggak bahagia sama aku?"

Iya! seru Nara spontan membatin. Sialnya, ia terlalu lemah untuk mengungkapkannya selain diam mencari aman.

Nara rindu Arjuna, perempuan itu ingin memeluk tubuh cowok datar beralis tebal yang sampai detik ini Nara tidak tahu kabarnya.

"Nar, jawab aku!" titah Galen tegas.

"Aku mau pulang," ujar Nara, perempuan itu susah payah menggunakan kata 'aku-kamu' pada mantan gilanya ini.

"Kita baru sebentar di sini, Nar."

"Aku mau pulang, Len. Kalau kamu masih mau di sini ya udah. Aku pulang duluan."

Galen berdecak pelan. "Oke, aku anter."

°°°

Abian Aileen_ : Nar lo baik kan?
Abian Aileen_ : Bales chat gue Nar!
Abian Aileen_ : Heh! Hari ini gue nggak masuk jangan aneh-aneh ya lo mentang-mentang galau!

Perempuan yang duduk seorang diri itu mendesah pelan, memasukkan ponselnya ke kolong meja tanpa ada niat membalas segala pesan bawel Abi.

Hari ini sekolah terasa asing, di tambah Abi tidak masuk. Dan—Tasya, kemana perempuan itu? Nara baru sadar kalau Tasya pun tidak masuk sekolah hari ini. Ah, sudah tidak aneh. Pasti sahabat satunya itu kesiangan lagi.

Kalian pernah tidak sih hilang tenaga? Tidak sakit namun merasa tidak ada semangat, semuanya terasa melelahkan. Nara seketika teringat orangtuanya. Ia rindu kepada ibu yang jarang memberikan kabar. Tapi sudahlah, Nara tidak seharusnya bersedih di waktu sekolah ini.

Helaan berat ia keluarkan, Arjuna—cowok itu sangat mengganggu pikirannya. Mungkinkah Nara harus menemuinya saat ini? Apa mungkin Arjuna mau bicara padanya setelah perlakuan menyakitkan?

Tanpa ada rasa gengsi Nara sudah berjalan keluar kelas, berbelok di persimpangan dan segera menaiki tangga menuju kelas Arjuna. Nara tidak peduli lagi pada Galen! Yang terpenting sekarang, Nara harus memperbaiki hubungannya bersama Arjuna yang sudah hampir terjalin lama.

ARJUNARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang