Kalau hanya ingin mempermainkan untuk apa mengklaim agar bisa pacaran? Jika niatmu hanya ingin bermain-main cukup dengan jadikan aku teman main.
≈≈≈VICTOR
Rase Alterio: Fiks! woi lo semua mau denger kabar duka nggak?
Geo Nolan: Apaan Se? Siapa yang meninggal?
Gamadi Attaka: Bisa langsung ke intinya gak?
Manu Dellano: Taka sensian mulu bawaannya.
Geo Nolan: Udah biasa.
Rase Alterio: PADA MAU TAU GAK?!!
Manu Dellano: Ya apaan anjing!
Gamadi Attaka: Kalau cuma gabut mending gue kick aja lo Rase!
Rase Alterio: Lah kok pada ngamuk?
Geo Nolan: Ganteng doang jemput cewek depan gang.
Gamadi Attaka: Nggak punya cewek ya jing!
Rase Alterio: 2
Manu Dellano: 3
Gamadi Attaka: Manu cewek lo terlalu banyak bego.
Manu Dellano: Iya cewek tapi bukan pacar. Cuma gebetan. Buat seru-seruan.
Geo Nolan: Azab segera menghampiri lo Manu.
Gamadi Attaka: back to topik! Jadi apaan kabar dukanya Rase tolol.
Rase Alterio: Kucing gue meninggal pas melahirkan.
Arjuna mendesis pelan, cowok itu melepas kacamata hitamnya yang bertengger sedari tadi. Cowok itu bahkan sampai menggeleng, agak kesal sedikit. Ia sudah menyimak perbincangan di grup ternyata hanya membahas prihal kucing.
Rase itu ..., benar-benar Rese!
"Tolol banget si Rase, udah buat gue penasaran ternyata cuman kucing." Manu bersungut sebal. Menyesal telah ikut menimpali.
"Temen lo." Arjuna berucap.
"Temen lo juga, Jun."
Arjuna tak menggubris lagi, cowok itu memilih mengedarkan pandangannya. Ternyata acara reuni kali ini lumayan ramai, baru jam delapan tetapi sudah banyak yang datang. Arjuna pikir kalau ada reuni banyak yang sok sibuk. Itu kan memang sudah hukum alam jika sudah lulus sekolah.
Manu berdecak kagum. "Gila juga ya acaranya. Di hotel bro."
Jelas. Kalangan Arjuna mana ada yang tidak berduit? SMP-Nya saja termasuk sekolah paling elit kala itu. Bahkan ketika sudah lulus pun SMP-Nya semakin berkembang dengan baik.
Mereka sengaja mengadakan acara di salah satu holet mewah di Jakarta. Ya, demi pertemuan agar puas melepas rindu. Maybe.
"Wah Juna," seru seorang laki-laki yang tentu saja teman lama Arjuna. "Gimana kabar lo? Makin keren aja," ujar laki-laki itu.
"Makin pinter yang pasti," sambar Manu seraya tertawa.
Laki-laki itu mengangguk percaya. "Jelaslah, udah keliatan kok pas masih zaman SMP."
"Biasa aja." Arjuna berujar tenang.
"Ke sana lah yuk. Gabung sama yang lain," ajak laki-laki itu. Menunjuk kumpulan teman-temannya juga.
"Kuylah," sahut Manu setuju.
Arjuna tak menjawab, cowok itu mengangguk sekali lalu berjalan saja mengikuti langkah Manu dan teman lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNARA [SELESAI]
General FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Arjuna Valeerian. Laki-laki paling pendiam yang mempunyai otak bak robot yang kepintarannya tidak ada yang menandingi seantero sekolah. Arjuna-cowok yang selalu meraih juara umum baik dari tingkat SMA maupun nasional...