02| Kenalan

1.1K 104 4
                                    

Perkenalan kita memang terbilang singkat, tapi akan selaluku ingat.
≈≈≈

KEADAAN parkiran tiba-tiba menjadi ramai ketika Arjuna dan kawan-kawan datang. Arjuna—cowok beralis tebal dengan sikap dinginnya yang membawa motor ninja, Taka dengan vespa matic berwarna kuning, Rase dengan skateboard kesayangannya, Geo dengan motor scoppy dan terakhir ada Manu yang sama dengan Arjuna. Motor ninja hitam besar.

Setelah menaruh kendaraan masing-masing, ke-lima lelaki itu berjalan beriringan, memenuhi lorong utama dengan berceloteh panjang lebar. Manu yang asik menggoda setiap perempuan, Taka yang julid mencibir setiap aksi Manu. Rase dan Geo yang tak kalah berisik. Sedangkan Arjuna? Cowok itu terbisu dengan tangan di masukan ke saku celana abu-abunya.

"Anjir!!! Gue masih gak nyangka kalo jadi populer kayak Juna." Rase berujar senang, cowok itu berdecak kagum ketika cewek-cewek menyapanya secara langsung.

"Demi apapun, Se. Padahal muka lo jelek banget. Asli gue gak bohong!" ujar Taka.

"Gue pikir cewek-cewek pada ninggalin gue. Tapi nggak deh, malah makin banyak yang minta id Line. Hahaha," timpal Manu seraya tertawa bangga.

"Gimana sama lo Jun?" giliran Geo bertanya.

Arjuna menoleh, "Gak gimana-gimana."

Manu berdecak keras mendengarnya. "Pake nanya segala lo, Ge. Udah tau Juna pendiem gitu, mana mau Juna ngeladenin cewek-cewek. Ada yang ngechat aja langsung di blok."

"Prihatin gue dengernya," ujar Geo sok lirih.

"Jun, sekali-kali bawa mobillah kalo sekolah. Pasti cewek-cewek makin heboh," suruh Manu.

"Kekayaan bukan untuk di pamerin!" jawab Arjuna tegas.

"Nah dengerin tuh, Nu. Emang elo suka pamer," sambar Taka.

"Sok tau lo! Gue kaga suka pamer!" sewot Manu.

"Omong-omong, kita kan udah hits. Dalam artian udah di kenal seantero sekolah. Semua anak Angsana siapa si yang gak kenal kita gitu. Gimana kalo kita buat geng?" usul Rase seraya menaik turunkan alisnya.

"Geng apaan? Gue gak mau ah kalo jadi tukang palak, kasihan," ucap Taka.

"Bukan kek gitu bego!" sebal Rase.

"Terus apaan? Jadi geng fakboi gitu?" tanya Manu.

"Dih, yang fakboi mah elo doang Nu," ujar Geo.

Manu menyengir, membuat Arjuna menghela napas jengah.

"Terus geng apaan jadinya?" Geo berucap seraya merangkul bahu Arjuna.

Rase berdeham, sok serius. "Namanya geng sempat. Gimana?"

"Hah? Apaan lagi itu artinya, norak!" sembur Taka.

"Sekumpulan anak nekat, bagus kan ide gue?"

"Najis! Emang kita nekat apaan dah? Tawuran gak pernah. Bolos cuma kita doang berempat Juna kaga. Terus nekat dari mananya Se?" Taka berdecak, sebal sekali dengan teman bodohnya itu.

"Iya sih. Terus apaan dong? Gue pengin kita punya geng."

"Gimana kalo namanya Victor?" usul Geo.

"Geng Victor? Victor kan artinya pemenang atau penakluk?" ujar Rase.

"Baguslah itu nyambung. Juna kan pemenang segalanya, dan gue penakluk wanita asikkk," ujar Manu seraya berkedip manja.

Taka mendengus. "Okelah gue terima, gak norak-norak amat."

ARJUNARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang