03| Kita pacaran

1.2K 89 6
                                    

Kita adalah dua hati yang tidak sengaja di satukan.
≈≈≈

JUARA UMUM DENGAN NILAI TERTINGGI.
Arjuna Valeerian dari XI IPA 5.

Suara riuh terdengar jelas di telinga cowok beralis tebal serta wajah datar itu. Arjuna kini kembali menjadi perbincangan siswa-siswi Angsana karena baru saja menjadi juara umum tingkat sekolah.

Cowok itu menghela napas, tidak berselera sama sekali ketika melihat namanya tertera di mading. Hal seperti ini yang Arjuna tidak suka. Ricuh, terlalu hiperbola.

"Alamak!!! Bangga sekali gue sama lo Jun," Rase berujar kagum, cowok itu geleng-geleng takjub setelah membaca tulisan pada mading tersebut.

"Senengnya gue Jun, makin viral makin banyak fans," timpal Manu senang.

"Yang banyak fans itu Juna, bukan lo Manu!" decak Taka sebal.

"Eh jangan salah lo, Ka. Geng Victor udah terkenal banget," sambung Geo.

Manu mengangguk semangat, "Betul itu. Semenjak kita membentuk Victor line gue jadi rame bre. Dari mulai adek kelas sampe kakak kelas ngechat gue," ujar Manu pongah.

"Gue risi!" ujar Arjuna membuka suara membuat semua atensi keempat cowok itu teralih.

"Setiap hari line gue penuh," lanjut Arjuna membuat mereka terbahak kencang.

"Biar gue tebak! Salah satunya si Binta?" terka Geo tertawa garing.

"Tuh anak ayam pasti ngechat Juna melulu lah. Udah tau Binta terobsesi banget sama abang Juna," ujar Rase seraya bergidik ngeri. Kakak kelasnya itu terlalu agresif kalau sudah menyangkut Arjuna.

Taka berdecih, merasa jijik. "Santet aja yuk. Biar gak ganggu Juna lagi," usul Taka ngaco.

Manu mendelik, "Astagfirullah! Istigfar, Ka. Nyebut. Mulut lo sembarangan aja,"

"Taka belum pernah di emut soalnya," sambung Geo sebal.

Arjuna berdecak, mulai jengah dengan teman-temannya.

"Emut?" heran Taka seraya mengernyit bingung.

Rase tertawa, menepuk kening heran. "Aduh, Ka. Jadi cowok jangan polos kenapa si. Emut itu di cium, bibir sama bibir!" jelas Rase enteng membuat semua terbahak kencang dengan perkataan yang sangat frontal barusan.

Taka mendengus, mengerling tajam. "Nggak ada ahlak! Gue gak ngerti sama lo pada, gue nggak paham," ucap Taka lirih.

Rasanya Arjuna ingin mencubit ginjal teman-temannya saja. Perkataannya begitu menyebalkan.

"Jun, pulang sekolah kita ke wb atau kafe lo?" tanya Geo pada Arjuna.

"Wb ajalah, gue mau makan indomie rebus pake telor," ujar Manu.

"Sama teh jus," sambar Rase. "Di kafe Juna mah kaga ada begituan kan," lanjutnya menyengir.

Arjuna menggeleng, "Di kafe aja. Hari ini gue mau cek laporan," ujar cowok itu dengan tampang datarnya.

ARJUNARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang