Sudah terlalu banyak kecewa dalam hidupku
Terlalu banyak drama yang aku mainkan
Hingga saat cerita ini terjadi, aku di pertemukanmu yang tanpa sadar selalu membuatku tersenyum.
≈≈≈SUDAH menjadi rutinitas bagi anak-anak Victor untuk menongkrong di warung belakang Angsana atau yang sering di singkat WB. Kelima laki-laki itu tengah berkumpul, berbincang -bincang sekadar membicarakan hal-hal yang tidak penting guna mengisi waktu.
"Ikan hiu makan pete, Manu bangke! Ini siapa lagi woi yang lo deketin," Rase berujar heboh, cowok bermata sipit itu menggeleng tatkala membuka snap whatsapp Manu yang menampilkan perempuan cantik berkucir kuda.
"Mana ada ikan makan pete," koreksi Geo.
Cowok yang tengah asik menyantap mi goreng itu berdecak, menyeruput es teh jusnya lalu berucap. "Kepo lo!"
"Lo kayak baru kenal Manu aja, Se. Dia kan playboy kampungan," sindir Taka sarkas seraya melirik Manu.
"Parah! Parah lo Ka jadi temen. Fiks mulut lo pedes kayak cabe. Valid no debat!" tajam Manu sebal.
"Gue setuju apa kata Taka," sambung Geo. "Manu kan playboy, jadi udah nggak heran dah kalo dia pasang foto cewek."
"I know! Tapi kali ini siapa Nu, gue penasaran," ujar Rase pada Manu.
"Itsuka," jawab Arjuna yang sedari tadi diam menyimak, ia sungguh jengah mendengar perdebatan antara teman-temannya.
"Itsuka?" ulang Rase dengan kening mengernyit bingung, "siapa, Nu?!" tanyanya lagi.
Manu menyengir, berdeham pelan sebelum berujar. "Adek kelas, anak Bahasa empat," ungkapnya.
"Sialan!" serang Geo spontan. "Jadi cewek keturunan Jepang juga lo mau embat, Nu?" takjub Geo.
"Kagalah!" sergah Manu, "gue cuma penasaran aja, yaudah gue ajak jalan semalem dan dia mau."
Arjuna menghela napas, masih mendengarkan tanpa protes apapun. Toh bukan haknya juga kan melarang Manu? Ia sebagai teman sekaligus sahabat hanya bisa mendukung, setidaknya masih dalam batas wajar.
"Laras, Dina, Dita dan Fafa, terus sekarang Itsuka, besok siapa lagi?" tajam Taka mengabsen satu persatu cewek yang pernah Manu dekati.
"Fiks! Satu lagi lo dapet gelas cantik," ujar Rase.
"Bentar! Kayaknya lebih dari itu dah cewek yang Manu baperin," ujar Geo.
"Ya emang lebih, cuma gue nggak inget siapa aja," kata Rase pada Geo.
Manu mendengus keras-keras, "Lo kalau mau gibahin orang jangan di depannya dong!" decak Manu kesal.
Kadang Manu tidak habis pikir, mengapa selalu dirinya yang ternistakan? Seakan selalu berbuat salah. Mengesalkan!
"Terlalu banyak bacot!" sembur Taka, "Lanjut, jadi kenapa lo jadiin foto si Itsuka snap?" tanya Taka pada Manu.
"Terserah gue dong, lagian gue privasi buat cewek-cewek yang deket sama gue kok," ujar Manu pongah.
Arjuna memutar bola mata malas, "Jangan banyak gaya, nanti meninggal," ultimatumnya.
Taka, Rase dan Geo terbahak detik itu juga, puas melihat wajah terkejut Manu. Ah Arjuna itu ada-ada saja.
"Eh kok lo bisa tau tuh cewek namanya Itsuka, Jun?" heran Rase.
"Pernah ngechat gue," jawab Arjuna tenang.
"UDAH! UDAH! jangan bahas cewek lagi. Gue capek lo bully melulu pada," lama-lama Manu jadi sewot akan keempat temannya.
"Yaudah si, Nu. Jangan nangis," seloroh Taka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNARA [SELESAI]
General FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Arjuna Valeerian. Laki-laki paling pendiam yang mempunyai otak bak robot yang kepintarannya tidak ada yang menandingi seantero sekolah. Arjuna-cowok yang selalu meraih juara umum baik dari tingkat SMA maupun nasional...