14| Kembali bertemu

608 55 0
                                    

Pertemuan kembali kita hanya sebuah kebetulan  bukan ancaman.
≈≈≈

SEKELOMPOK laki-laki yang terdiri dari lima orang itu baru saja keluar dari gedung utama SMA Angsana. Arjuna, Taka, Rase, Geo dan juga Manu tengah berjalan beriringan menuju parkiran sekadar menghampiri kendaraan masing-masing.

Manu sibuk tebar pesona di sepanjang jalan, cowok tinggi nan gagah itu senyum-senyum manis kepada semua perempuan yang menyapanya beberapa kali. Kalau Arjuna sih jangan di tanya, cowok itu sama sekali tidak melengkungkan senyumnya barang sedikit pun. Arjuna akan memberikan senyumnya hanya pada Nara.

"Wb nggak nih?" tanya Rase pada siapa saja yang mau menjawab.

"Iyalah! Udah rutinitas kita nongkorng di Wb," sahut Geo cepat.

"Gue nyusul sorean," Arjuna berujar tenang.

"Sekarang aja si," sambar Manu.

Arjuna menghela napas, "Gue janji mau anter Nara pulang,"

Taka berdecak. "Terus Naranya mana?"

"Lagi di ruang guru sama Tasya," jawab Rase seraya menyengir. "Tadi gue nggak sengaja liat mereka berdua," lanjut Rase karena paham akan tatapan para sahabatnya.

"Gue kira lo penguntip," ujar Taka.

"Nggaklah, gila aja kali lo! Bisa abis gue sama Juna," sergah Rase.

Geo mendesis, terlalu berisik menurutnya. "Udahlah buruan! Panas nih, gue pengin cepet-cepet minum tea jus,"

Taka membelalak ketika melihat vespa kesayangannya tengah di duduki seseorang. Seumur hidupnya, Taka tak mengizinkan siapapun duduk atau menaiki vespa kesayangannya. Bahkan Taka begitu pelit jika salah satu dari sahabatnya meminjam vespa meticnya itu.

"WOI!" seru Taka kencang pada seseorang yang tengah duduk seraya menopang dagunya di atas spidometernya.

Dengan langkah lebar Taka berjalan menghampiri, terlihat begitu kesal. Takut kalau vespanya lecet.

"Lah tuh bon cabe ngapa dah?" heran Geo.

"Noh liat," seru Rase.

Manu tiba-tiba tertawa. "Vespanya di sentuh seseorang ternyata."

Arjuna geleng-geleng. "Ayo samperin,"

Taka berdeham keras, cowok itu bersedekap dada seraya memandang sengit seorang perempuan di hadapannya.

"Berani ya lo?!" ujar Taka pada perempuan yang duduk di atas jok motornya.

"Hah?" beo perempuan tersebut, terlihat bingung.

"Duduk di motor gue!" geram Taka.

Perempuan itu mangut-mangut, berdiri seraya membenarkan tali tasnya. "Oh ..., jadi vespa norak ini punya lo?"

"Anjing! Norak kata lo?"

Perempuan itu terkekeh kecil, mengangguk sekali. "Iya, norak! Warnanya kuning. Lo kan cowok, harusnya hitam atau abu-abu,"

ARJUNARA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang