7

663 88 1
                                    

'Hei, Mione apa yang dijaga anjing itu? Sepertinya sangat berharga. Bagai..' belum aku menyelesaikan perkataanku Hermione langsung memotongnya. 'Oh, Kenapa teman-temanku selalu menyukai petualangan. Tidurlah aku tau kau dan Harry pasti berpikir hal gila yang membahayakan.' jelas Hermione sedikit kesal. 'Baiklah Mione, aku akan tidur dan membahasnya lagi besok.' jawabku sambil tertawa. Hermione hanya menggelengkan kepalanya.

Hermione Pov

'Entah mengapa Harry dan [y/n] sangat menyukai hal-hal berbahaya. Mereka tidak bisa memikirkan keselamatan mereka jika menumakan sesuatu yang mengganjal dipikiran mereka. Aku tidak mau mereka terluka, mereka sahabat pertamaku yang mau berteman denganku. Bahkan [y/n] seorang pureblood tapi menerimaku sebagai teman padahal aku seorang muggleborn.'

Hermione Pov end

Keesokan harinya aku berlati Quidditch bersama Harry. 'Quidditch mudah untuk dimengerti. Tiap tim terdiri dari 7 pemain. Ada 3 Chaser, 2 Beater, 1 keeper, dan 1 Seeker itu kau Harry.' Jelas Wood yang mengangkat peti bersama Harry aku hanya mengikuti mereka dibelakang. Wood kemudian membuka peti itu dan menjelaskan ketiga bola yang ada didalamnya. Wood melempar Quaffle kepada Harry. 'Para Chaser menangani bola Quaffle dan mencoba memasukkannya melalui salah satu dari tiga lingkaran itu.' jelas Wood. Aku dan Harry hanya mengangguk-nganggku menandakan kami mengerti. 'Keeper that's me. Aku melindungi lingkaran itu. Sejauh ini dimengerti?.' Tanya Wood. 'Wood apa yang paling ringan bebannya. Emm kau tau? Seperti tidak banyak bergerak?.' tanyaku pada Wood. 'Semua sama saja, tapi menurutku yang paling susah adalah bagian Harry.' Wood menjelaskan sembari tersenyum. Aww senyumnya secerah pagi ini. 'Lalu apa itu?' tanya Harry menunjuk pada bola yang masih ada didalam peti. 'Okay, sebaiknya kalian pakai ini.' jawab Wood. Kami memegang tongkat, seperti tongkat untuk bermain kasti. Kemudian Wood membuka rantai bola itu. Bola itu terbang tinggi dan kemudian kembali ke arah kami aku memukulnya dan bola itu melewati tangan patung yang berada diatas. 'Oh [y/n] sepertinya kau bisa jadi beater yang lumayan.' kata Wood. 'Baiklah akhirnya aku akan menentukan hahahahaha. Jengjengejeng [y/n] Aeera Zeen akan menjadi seorang Beater Gryffindor. Terima kasih, Terima kasih.' kataku sambil menunduk ke tempat duduk para penonton. Yang kau tau tidak ada siapa-siapa disana. Harry dan Wood tertawa. 'Waw, ku kira sikapmu seperti Mr. Zeen.' kata Wood sambil terkekeh. Aku hanya tersenyum. 'Wood? Bolehkah aku memanggilmu Ollie? Dan kau bisa memanggilku [y/n]?' tanyaku pada Ollie. 'Baiklah [y/n]. Karena kita sudah cukup dekat bukan?' Wood tersenyum.

Kemudian bola itu kembali dan Olliver menangkapnya sambil rebahan. Dia cukup kesusahan. 'Sepertinya aku salah memilih Harry.' bisikku pada Harry. Harry hanya tertawa. 'Apa itu?' tanya Harry kepada Olliver. 'Bludger. Pengganggu yang berbahaya.' jaeabnya santai. Aku hanya bisa menelan ludah. Olliver hanya terkekeh melihat wajahku yang memucat. Dia melanjutkan penjelasannya, sekarang dia menjelaskan bagian Harry. Dia mengambil bola kecil dan menjelaskan bahwa Harry harus mengawasi bola itu. 'Hei, bukankah bagianku sedikit berbahaya dari Harry?' tanyaku pada Olliver. 'Bukankah kau yang sangat semangat menjadi beater [y/n]?' tanya Olliver padaku dengan sedikit mengangkat alisnya. 'Emm baiklah aku kira bola itu aman hingga aku melihat kau sedikit kesusahan memasukkan bola itu ke dalam peti.' jawabku sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal sama sekali. 'Kau pasti bisa [y/n], jika kau terluka aku akan muat bola itu hancur.' kata Harry meyakinkanku. Aku hanya meengangguk.

'satu keahlian dasar penyihir adalah melayang, kemampuan untuk benda-benda melayang. Siap dengan bulu-bulu kalian?.' kata Profesor yang mirip dengan kurcaci. Hermione menunjukkan bulu putih yang digenggamnya. Profesor itu kemudian mengangguk. Ron meletakkan kepalanya diatas buku. 'Sekarang, jangan lupa dengan pergelangan tangan yang sudah kita latih. Lambai dan kejut. Semuanya.' jelasnya. Lalu para murid mengikuti gerakannya. 'Bagus, sekarang sembari menyebut mantranya Wingardium Leviosa.' jelasnya. Ron mencobanya dan gagal. 'Berhenti sebelum kau membutakan mata orang. Kau salah mengucapkannya. LeviOsa. Not Leviosar.' jelas Hermione kepada Ron. Entahlah pertemanan kami memang penuh pertikaian. 'Kau yang coba, kau sangat pintar, kan. Ayo coba.' kata Ron sedikit emosi. Kemudian Hermione mencoba dan bergasil. Aku tertawa melihat wajah Ron. Semua murid melihatku. 'Bisakah kau berhenti sehari saja untuk tertawa Mrs. Zeen?' tanya anak berambut pirang itu. 'Sepertinya tidak Mr. Malfoy. Karena hidupku bahagia maka dari itu aku tertawa. Cobalah untuk merelakskan dirimu Mr. Malfoy. Sepertinya otot yang ditubuhmu sedikit tegang.' jawabku pada Malfoy. Dan lagi-lagi kenapa aku harus duduk berdekatan dengan Seamus gila ini. 'Wingardium Levio..' sebelum Seamus melengkapi kata-katanya dan terjadilah ledakan lagi.

'Oh, lihatlah sepertinya aku akan terbiasa menjadi daging panggang Mr. Seamus.' kataku menekankan kata daging panggang. Malfoy yang melihatku hanya terkekeh. Oh lihatlah seharusnya aku menang dalam perdebatan tadi. Jika Seamus bukan temanku akan ku ubah dia menjadi daging ayam dan aku akan memakannya. Aku pergi ke toilet diantar oleh Hermione. 'Oh Mione, jika aku seorang Malfoy pasti aku akan mengatakan my father will hear about this.' kataku dengan nada sedikit mengejek dibagian Malfoy. 'Sudah cepatlah bersihkan dirimu.' kata Hermione mendorongku kedalam toilet. 'Hey [y/n] kau kembali, dan lagi-lagi dengan keadan seperti itu.' hantu itu mengejutkanku. 'Oh hai, kupikir Seamus sangat menginginkan daging panggang. Aku belum mengetahui namamu. Karena dulu aku terburu-buru.' jawabku. 'aku moaning myrtle.' kata hantu itu. Aku hanya menggangguk dan tersenyum. 'sebaiknya aku kembali ke kelas, temanku juga sudah menungguku diluar. Bye myrtle.' kataku sambil melambaikan tangan. Dia juga melambaikan tangannya.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang