Half-Blood Prince 4

263 30 0
                                    

'[y/n]! [y/n]! Tolong aku' teriak Harry. Aku langsung berlari menuju Harry. Dan melihat Ron yang sedikit gila. 'Dia tiba-tiba menjadi seperti ini' jelas Harry padaku. 'Love Potion?' tanyaku pada Harry. Harry mengangkat kedua bahunya. Aku dan Harry membawa Ron kepada Profesor Slughorn. Lockhart mempersilahkan kami masuk dan mulai meracik obatnya. Ron tiba-tiba memeluk Slughorn 'Halo Darling. Mau minum?' tanya Ron pada Slughorn. 'Ah maaf sebentar Profesor' kataku dan langsung memukul kepala Ron. Aku dan Ron duduk di sofa menunggu Slughorn, sedangkan Harry entah membicarakan apa dengan Slughorn. Tiba-tiba Ron duduk diatas sofa dan terjatuh. Profesor Slughorn dan Harry langsung melihat ke arahku. 'Itu bukan aku, dia menjatuhkan dirinya sendiri aku berani bersumpah. Aku tak sejahat itu' kataku pada mereka, mereka hanya tertawa. Ron meminum obatnya dan wajahnya langsung . 'Apa yang terjadi?' tanya Ron. 'Love potion' jawabku datar. slughorn memberi kami beer. Saat kami akan meminumnya tiba-tiba Ron jatuh dan mengeluarkan busa dimulutnya. Aku dan Harry terkejut dan langsung menghampiri Ron.

Harry mencari sesuatu dan langsung memberikannya pada Ron. Kami membawa Ron ke Hospital wings. 'Tugasmu berpikir sangat cepat Harry. Menggunakan Benzoar' kata Dumbledore pada Harry. Ternyata racun itu berasal dari Beer yang diberikan Lockhart pada kami. 'Dimana Won won ku? Apa dia menanyakanku?' teriak Lavender. 'Apa yang dia lakukan disini?' tanya Lavender melihat Hermione. 'Aku ingin tanyakan hal yang sama.' kata Hermione. 'Kebetulan aku pacarnya' jawab Lavender songong. 'Kebetulan aku.... Temannya' kata Hermione cukup lama. Saat Lavender dan Hermione berdebat aku merasakan sakit lagi pada jantungku dan terjatuh. 'Kau tidak apa-apa?' tanya Harry membantuku berdiri. 'Jantungmu terasa sakit lagi?' tanya Profesor Snape padaku. 'Sedikit' kataku sambil tersenyum. Ron tersadar dan memanggil nama Hermione, lalu Lavender pergi dan menangis. 'Menjadi muda dan merasakan sengatan cinta.' Kata Dumbledore dan meninggalkan Hospital wings.

Aku duduk di Great hall bersama ketiga sahabatku. 'Hentikan Ron. Kau membuat salju turun' kata Hermione pada Ron. Aku dan Harry membersihkan meja dari salju. 'Katakan padaku bagaimana aku bisa putus dengan Lavender?' tanya Ron pada Hermione. 'Begini dia datang menjengukmu di rumah sakit. Dan kau bicara. Bukan pembicaraan yang panjang' Jawab Hermione gelagapan. Aku memutar kedua bola mataku dan menidurkan kepalaku di atas meja. Aku melihat Ron dan Hermione yang salah tingkah. 'Aku akan ke menara' kataku meninggalkan mereka bertiga. Saat aku kembali dari menara Astronomi aku mendengar Harry menyebutkan nama Draco. Aku mendengar suara pecahan kaca dan langsung berlari menuju toilet. Aku melihat tubuh Draco dipenuhi darah aku langsung menghampiri Draco. 'Apa yang kau lakukan Harry?' teriakku padanya. 'Dia.. dia pengkhianat' jawab Harry. 'Kau kira kau tahu segalanya Harry? Kau bahkan tak tahu aku sangat menderita setelah kepergian kedua orang tuaku. Kau selalu bertindak gegabah' teriakku pada Harry. 'tapi [y/n]..' kata-kata Harry terpotong olehku. 'Pergilah Harry. Aku tidak mau berdebat denganmu dan menyakiti hatimu' kataku padanya, kemudian dia pergi. Aku terus mengucapkan mantra untuk menyembuhkan luka-luka yang berada di tubuh Draco, aku terus menangis melihat Draco yang kesakitan. Aku membawa Draco ke ruangan Profesor Snape karena di asrama terlalu banyak orang. Draco tersadar dan aku langsung memeluknya. 'Aku pikir kau akan meninggalkanku' kataku sambil terisak dipelukannya. 'Maafkan aku' kata Draco padaku. 'Kau harus berjanji agar kau tidak terluka lagi' kataku padanya. Draco kemudian mengangguk. Aku dan Draco menginap diruangan Profesor Snape. Aku tidak mau bertemu dengan Harry. Aku tidur dipelukan Draco.

Beberapa hari ini aku tidak keluar dari ruangan Profesor Snape. Aku hanya diam dan terus melatih kekuatanku. Ketiga sahabatku juga tak mencariku, mungkin mereka sudah menganggapku penjahat. Saat aku melatih kekuatanku perasaan itu muncul lagi, sama seperti saat Harry dalam bahaya. Aku menutup mataku dan sudah berada di depan Dumbledore. 'Dimana ini?' tanyaku pada Harry tapi dia tidak menjawabnya. Saat Harry tenggelam aku dan Dumbledore mengeluarkan mantra api. Saat Harry sudah aman aku langsung berpamitan untuk kembali 'Sepertinya aku harus kembali' kataku lalu di tahan oleh Dumbledore. 'Kita akan pulang bersama' katanya kemudian aku mengangguk. 'Kita harus ke Hospital Wings, menemui Madam Pomfrey' kata Harry. Aku dan Harry membopong Dumbledore. 'Severus. Severus yang aku butuhkan' kata Dumbledore. 'sembunyi di bawah Harry dan jangan berkata apapun' lanjut Dumbledore

'Dan kau [y/n]. Jangan lakukan apapun untuk menyelamatkanku. Kau sudah terlalu banyak menyelamatkan orang' katanya padaku. 'Tapi' kataku terpotong. 'Kau juga pergilah bersembunyi di bawah bersama Harry' kata Dumbledore padaku. Aku menurutinya dan turun ke bawah bersama Harry. Aku mendengar perkataan Dumbledore samar-samar. 'Draco kau bukan pembunuh' kata Dumbledore. 'Bagaiman kau tahu siapa aku?' tanya Draco pada Dumbledore. Lalu mereka berbicara tapi aku tidak bisa mendengarnya dengan baik, aku melihat wand Dumbledore terjatuh dan akan menolongnya tapi dia menatapku dan menggelengkan kepalanya. Saat aku dan Harry mengangkat wand tiba-tiba Severus datang dan menyuruhku dan Harry untuk diam. Dumbledore meminta Severus untuk membunuhnya. Dumbledore terjatuh dari atas, aku dan Harry langsung berlari ke bawah. Harry berlari untuk mengejar mereka sedangkan aku berlari menuju tubuh Dumbledore yang terbujur kaku. 'No!!!! No!!' teriakku melihat Dumbledore yang sudah tidak bernyawa. Aku mengeluarkan cahaya yang sangat terang dan menembus keluar bangunan. McGonagall datang dan langsung memelukku. 'Tidak! Jangan lakukan itu! Itu akan membahayakan dirimu' katanya. Aku langsung menangis dipelukannya.

Bahkan saat kematian Dumbledore aku masih belum berbaikan dengan Harry dan yang lainnya. Aku berdiri di menara astronomi 'Mom, Dad, Grandma. Apa aku tidak bisa tinggal bersama kalian? Aku takut melihat orang-orang mati. Aku tidak mempunyai siapapun lagi disini. Draco pergi bersama Dad. Semua teman-temanku menjauhiku. Dumbledore meninggalkanku.' Teriakku. Aku menangis dan memeluk kakiku sendiri. Seseorang datang, aku melihatnya ternyata itu Harry. 'Ah maaf apa aku mengganggumu? Aku akan pergi' kataku mengeluarkan sayapku dan bersiap untuk terbang. 'Tidak [y/n], aku kesini untuk meminta maaf. Maaf karena aku selalu keras kepala. Maafkan aku karena selalu egois dan tak mengerti perasaanmu. Selama ini kau selalu mengerti keadaanku dan menemaniku, melindungiku bahkan saat aku menganggapmu pengkhianat. Dan kau benar tentang Malfoy.' katanya padaku. Aku hanya duduk diam dan mengembalikan sayapku lagi, aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku mengingat semua kejadian, dimana aku kehilangan orang-orang. Aku menangis dan berteriak. Harry langsung memelukku dan menenangkanku.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang