2

1.2K 141 1
                                    

'[y/n] Aeera Zeen cepatlah bangun. Jika tidak kita akan ketinggalan keretanya.' kata dad.
'Emm baiklah. Aku sudah bangun' kataku sambil menggosok kedua mataku yang masih menempel.
'Cepatlah mandi sayang dan turun ke bawah untuk sarapan.' kata dad sambil mengusap rambutku. 'Ayay Kapten' kataku sambil hormat.
'Mum!! Apa yang harus ku pakai?' kataku pada Mum. 'Pakai saja yang seperti kamu biasa pakai sayang' balas mum yang masih sibuk memasak.
'Baiklah. Aku akan pakai pakaian yang seperti biasa' gumamku.

  'Mum ayo cepat nanti aku terlambat' kataku sambil menarik tangan Mum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  'Mum ayo cepat nanti aku terlambat' kataku sambil menarik tangan Mum. 'Sabar nak. Mum sedang mengecek barang bawaanmu lagi siapa tau ada yang tertinggal.' kata Mum.
'oh ayolah Mum. Nanti aku bisa mengirim surat jika ada yang diperlukan.'kataku memelas.
'Baiklah, dasar keras kepala. Seperti Dad.' kata Mum sambil memukul kepalaku. Daddy hanya tertawa melihat aku dan Mum yang sedang gelut.kami ber-Apparate.
'Nah kita sudah sampai. Sekarang ayo pergi ke peron 9¾.' kata dad sambil membawakan koperku.
'Ingat Pesan Mum dan Dad tadi malam sayang. Jangan membedakan status darah karena kita sama. Bertemanlah bersama siapapun. Belajarlah yang giat. Mum akan merindukanmu. Gadisku yang nakal.' kata mum sambil mencubitku.
'Iya Mum. Aku akan merindukan kalian. Aku akan sering-sering mengirimkan surat pada kalian dan juga keluarga pevensive. Aku juga ingin mengerim surat pada Anya. Dan Mum jiga ada kabar tentang Five langsung kirim aku surat oke. Mum dan Dad jaga kesehatan.' kataku sambil memeluk mereka.

  'permisi boleh saya bertanya? Dimana letak peron 9¾?" Tanya anak berkacamata. Mum dan dad tersenyum.
'Anak baru Hogwarts? Ikuti saja anakku. Anakku juga baru masuk Hogwarts. Oh bukankah kau Harry Potter? Tanya dad. Anak laki-laki itu tersenyum
'Iya saya Harry, Harry Potter.' jawabnya.
'Wah kau sudah besar sayang. Kau sangat mirip James dan Lily. Lily pasti bangga melihatmu sekarang.' jawab mum.
'Oh baiklah, baiklah sudah cukup berkenalannya. 10menit lagi keretanya akan berangkat. Ayo Harry kita pergi. Dah mum dah Dad.' aku pergi sambil menggandeng tangan Harry. Dad dan Mum tersenyum. 'Hati-hati dijalan sayang' kata Mum dan Dan sambil melambaikkan tangan.

  Aku mencari gerbong yang kosong dan menarik Harry agar masuk ke gerbong itu.
'Oh Maaf tadi aku refleks menarikmu. Apa tanganmu sakit?' tanyaku khawatir.
'tidak tanganku tidak apa-apa. Mana mungkin tanganku bisa cedera jika hanya ditarik?' jawabnya sambil terkekeh.
'Oh well, aku bisa mematahkan lengan walaupun hanya ditarik. Aku bisa berbagai jenis bela diri jika kau mau tau.' jawabku sambil mengangkat-angkatkan alisku.
'Oh emmm. Baiklah cukup mengerikan. Dan aku belum tau siapa namamu.' jawabnya sedikit ketakutan.
'Oh haha aku lupa. Namaku [y/n] Aeera Zeen. Aku tinggal di dunia Muggle. Dan aku Pureblood. Aku juga tau kisahmu.' kataku.

 Tidak lama kemudian ada seorang anak laki-laki berambut merah sama sepertiku.
'Oh hei, bisakah aku duduk disini? Gerbong lain sudah penuh.'katanya. aku hanya mengangguk. Dan dia pun langsung masuk.
'Aku Ron, Ronald Weasley. Kalian bisa memanggilku Ron' katanya.
'Aku Harry Potter.' jawab Harry. Ron terkejut .
'Benarkah? Maksudku kau punya luka itu?' tanya. Harry mengangguk dan menyibakkan rambutnya. Ternyata benar luka yang diberikan Voldemort. 'Dan kau?' tanya Ron langsung menghadapku.
'Oh aku [y/n] Aeera Zeen.' kataku. Dia terkejut lagi.
'Benarkah? Kau anak Mr. Justin? Ayahku selalu menceritakan ayahmu. Ayahmu orang yang humoris.' tanyanya. Aku hanya membalasnya dengan anggukan dan senyuman.

  Saat kita bercerita ada seorang anak perempuan masuk gerbong kami.
'Oh maaf adakah yang melihat katak? Seorang murid bernama Neville kehilangan kataknya.' tanyanya tergesa-gesa.
'Tidak, kami tidak melihatnya.' jawabku.
'Oh maaf aku Hermione Granger, dan kalian?' tanyanya.
' aku Ronald Weasley, Dia [y/n] Aeera Zeen, dan Ini Harry Potter.' jawab ron sembari menunjuk aku dan Harry. 'Oh aku tidak menyangka bisa bertemu dengan Harry Potter. Ron sepertinya ada kotoran dihidungmu. Dan well pakailah jubah kalian sepertinya kita akan sampai.' jawab Hermione sambil melangkah pergi.

Kamipun keluar dari kereta dan ada seseorang yang tinggi dan besar cukup menakutkan.
'Siswa tahun pertama lewat sini! Ayo cepat jangan malu-malu.' dia berkata sambil membawa lentera.
'Oh Hai Harry' katanya menyapa Harry. 'Hai Hagrid' balas Harry.
'Hai Mrs. Zeen sudah lama aku tidak bertemu ayahmu' kata hagrid aku hanya tersenyum. Kami mengikuti Hagrid untuk menaiki perahu. Aku berjalan sembari bersenandung ria.

'Lihat kebunku, penuh dengan Bungaok.'

Ron melihatku dengan tatapan aneh. Ya bisa ku mengerti dia tinggal di dunia sihir. Harry hanya terkekeh saat aku bernyanyi. Aku menaiki perahu bersama Harry, Ron, dan Hermione. Kami tersenyum melihat bangunan besar yang indah. Kami pun masuk ke kastil. Saat menaiki tangga ada seorang perempuan bertopi menunggu kami di tangga. 'Welcome To Hogwarts, beberapa saat lagi kalian akan melalui pintu ini dan bergabung dengan Murid-murid lain. Tapi sebelum kalian boleh duduk, kalian akan diseleksi masuk asrama. Asramanya Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, and Slytherin. Selagi kalian tinggal disini, asramamu adalah keluargamu. Tujuan kalian memenangkan nilai. Pelanggaran akan menyebabkan kehilangan nilai. Di akhir tahun, asrama dengan nilai terbanyak mendapat piala asrama.' jelasnya terpotong oleh Neville yang melihat kataknya.
'Sorry' kata neville. Aku, Harry, Ron, dan Hermione menahan untuk tidak tertawa. Tapi aku gagal. Aku tertawa terbahak-bahak. Kemudian Hermione menyenggolku dan aku tersadar semua mata tertuju padaku.
'Sorry' kataku. Profesor Mcgonagal pun pergi.
'Jadi benar apa yang dikatakan orang diatas kereta tadi. Harry Pottah telah kembali ke Hogwarts.' kata anak pirang yang songong itu. 'Kenalkan Crabbe dan Goyle. And I'm Malfoy. Draco Malfoy.' lanjutnya. Entah angin darimana berani-beraninya si Ron tertawa.
'Thinks My name Funniest do you? Aku tidak perlu bertanya rambut merah, jubah bekas. You must be a Weasley.' jawabnya songong.
'Dih ganteng lu? Aing juga rambutnya merah euy. Kecil-kecil kok udah ubanan.' kataku sambil tertawa. Dia hanya melirikku dengan sinis lalu berbicara lagi
'Keluarga penyihir lebih baik Pottah. Bukankan kau tidak mau berteman dengan orang yang salah?' tanyanya. Aku hanya bisa menepuk-nepuk bahu Ron yang sepertinya akan menangis. 'Kupikir aku bisa membedakan sendiri, terima kasih.' kata Harry tanpa membalas uluran tangan kakek kecil itu.
'Papapale papapalepan palepale' kataku sambil berjoged ria. Semua orang tertawa kecuali. Si kakek kecil dan bodyguardnya.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang