15

441 62 0
                                    

Kami pergi menuju lantai tiga menggunakan jubah Harry. Kami melihat anjing itu tertidur. 'Snape sudah lewat sini. Ia memantrak harpa itu.' kata Harry. 'Ugh.. nafasnya bau sekali.' kata Ron. Kami mendorong kaki anjing itu menjauh dari pintu yang berada dibawahnya. 'aku jalan dulu. Tunggu sinyalku, kalau sesuat yang buruk terjadi segera tinggalkan tempat ini.' kata Harry. Kemudian bayangan hitam besar bangun. 'Terdengar senyap bukan?' tanya Harry. Kita berempat melihat keatas dan ternyata anjing itu bangun. 'Jump' teriak Harry. Kami berempat melompat dan terjatuh diatas Tumbuhan. Kemudian akar-akar itu mulai melilit kami. 'Berhenti kalian bertiga jangan banyak bergerak, kalian harus rileks, kalau tidak tumbuhan ini bisa membunuhmu dengan cepat.' jelas Hermione. Kemudian Hermione tertelan oleh akar itu. 'Mione' teriakku. 'Lakukan kataku! Percayalah.' teriak Hermione. Aku mencoba Rileks dan bum aku berada dibawah. Lalu Harry terjatuh. Ron berteriak. 'Dia tidak bisa rileks, bukan?' tanyaku pada Harry. Harry hanya menggeleng. 'Jerat setan. Jerat setan. Mematikan. Tapi ia layu kena sinar matahari. Itu dia!' kata Hermione. 'Lumos Solem' kataku. Sebuah cahaya terang melayukan jerat setan. Ron terjatuh. 'Ron, Are you okay?' tanya Harry. Harry membantunya berdiri. 'Beruntung kita tidak panik.' kata Ron dengan santai. Aku menoyor kepalanya 'Panik Panik bibirmu.' kataku. Harry dan Hermione tertawa melihat kelakuanku dan Ron yang tidak akan pernah akur kecuali tentang makanan.

Kami memasuki sebuah ruangan lagi. Dan banyak sekali kunci yang bersayap berterbangan. 'aku bertaruh slah satunya untuk membuka pintu itu' kata Harry. Lalu kami melihat sebuah sapu. 'Sepertinya sapu ini untuk mengambil kunci itu.' aku menunjukkan kunci yang sudah cukup tua. Harry langsung menaiki dan mencoba mengambil kunci itu. Semua kunci berterbangan dengan tidak teratur. Membuat Harry kesusahan mengambil kunci itu. Akhirnya dia berhasil dan melemparkannya kepada Hermione. Kami langsung menutup pintunya membuat kunci-kunci itu menabrak pintu. Kami memasuki ruangan yang berisi patung-patung. 'Dimana kita?' tanya Harry. 'Di pemakaman' jawab Hermione dengan santai. 'Kita bukan dipemakaman, ini papan catur.' jelas Ron. Aku dan Hermione takjub, betapa bangganya aku melihat sahabatku bisa menggunakan otaknya kembali. Kemudian ruangan gelap itu tiba-tiba menjadi terang. Saat kami berjalan menuju pintu. Patung-patung itu mengangkat pedangnya dan menghalangi jalan kami.

'Sekarang apa yang harus kita lakukan?' tanya Hermione. 'Sudah jelas bukan? Kita harus bermain melintasi ruangan ini. Harry kau ambil kotak bishop itu. Hermione, [y/n] kalian ambil benteng di sisi ratu.' Jelas Ron. Lagi-lagi aku takjub dengan perkembangan otak sahabatku ini. Demi Semvak Merlin aku akan membelikannya coklat selama setahun, aku sedikit menitikkan air mata. 'Hei kenapa kau menangis?' tanya Ron padaku. 'Tidak hanya terharu.' kataku sambil menggandeng tangan Hermione untuk berada ditempat yang ditunjukkan oleh Ron. 'Aku sendiri akan menjadi kuda.' katanya sedikit menelan ludah.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang