Year Three part 4

321 41 0
                                    

Kami memasuki kelas Profesor Lupin, tetapi yang datang adalah Profesor Snape. Dia datang dan menutup seluruh jendelanya. 'Buka halaman 394' katanya. 'Ron dimana Mione? Tanyaku pada Ron. Ron hanya mengangkat kedua bahunya. 'Maaf pak, dimana Profesor Lupin?' tanya Harry. 'itu bukan urusanmu Potter. Cukup ku katakan Profesormu merasa dirinya tak mampu mengajar saat ini. Buka halaman 394' jawabnya. Ron membalikan halamannya satu persatu, Profesor Snape membukakan halaman 394 untuk Ron menggunakan mantra. 'Manusia serigala?' tanya Ron. 'Tapi kami baru mulai belajar Red Caps dan Hingkypunk. Belum sampai hewan-hewan malam' timpal Hermione yang muncul entah dari mana. 'Eh.. ayam ayam.. sejak kapan kau ada disini Mione?' tanyaku pada Hermione. 'Aku duduk disini dari tadi' jawabnya santai. Aku berpikir keras, aku yakin tadi disampingku tidak ada Hermione, bahkan aku sempat menanyakannya pada Ron. 'Diam. Baiklah sekarang siapa yang tahu perbedaan animagus dan Manusia serigala?' kata Profesor Snape. Hermione mengangkat tangannya, aku tau kejadian ini pasti akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. 'tidak ada yang tahu? Sayang sekali' lanjut Profesor Snape. 'Maaf pak, animagus adalah penyihir yang mengubah dirinya menjadi hewan. Manusia serigala tidak ada pilihan lain selain menjadi serigala.' jelas Hermione. Aku bertepuk tangan, Hermione tersenyum. 'Aaauuu' timpal Draco. 'Terima kasih Mr. Malfoy. Ini kedua kalinya kau bicara bukan pada giliranmu, Nona Granger. Kau tak bisa kuasai diri atau kau bangga jadi Nona sok tahu yang menjengkelkan? Gryffindor dikurangi lima poin.' Jelas Profesor panjang lebar.

Draco membuat burung dari kertas dan menerbangkannya pada Harry. 'Untuk kebodohan kalian, letakkan di mejaku pada hari senin pagi dua gulung perkamen soal manusia serigala terutama ciri-cirinya' Jelas Profesor Snape terpotong Harry 'Besok ada pertandingan Quidditch' kata Harry. 'Kudarankan lebih hati-hati, Mr. Potter. Cedera takkan membebaskanmu dari menyelesaikan PR-mu itu.' Jelas Profesor Snape. Harry membuka surat yang diterbangkan oleh Draco, Harry dan aku melihat ke arah Draco. Mukanya terlihat Tampol-able banget. Harry membuka suratnya dan terdapat Harry yang bermain Quidditch dan tersambar petir.

Harry bermain Quidditch sedangkan aku berlatih bersama Profesor Snape. 'Baiklah sekarang kita lihat apa saja kekuatanmu' kata Profesor Snape. 'Aku bisa menyembuhkan luka, dan membuat pelindung.' kataku padanya. Dia kemudian menggores tangannya menggunakan pisau. 'Perlihatkan padaku' katanya sembari memberikan tangan yang terluka. Aku memegang tangannya dan cahaya itu muncul lagi dan luka Profesor Snape sembuh. 'Cukup mengagumkan, sekarang tunjukkan mantra pelindungmu.' katanya lagi. Aku menyebutkan mantra pelindung dan cahaya itu muncul dalam tubuhku. 'Sebaiknya kau mengontrol pelindungmu, jika kau melakukannya terlalu sering itu akan berakibat fatal padamu.' Jelasnya. Aku hanya mengangguk saat aku melihat keluar ada seseorang yang terjatuh dari atas 'Harry?' teriakku. Lalu aku langsung berada dilapangan, aku bingung kenapa aku berada dilapangan padahal sudah jelas tadi aku berada di ruangan Profesor Snape.

Harry terjatuh dari atas dan tak sadarkan diri, aku langsung menangkapnya. Harry dibawa ke Hospital Wings, sedangkan aku harus masuk ke ruangan Dumbledore. 'Apa yang kau lakukan [y/n]? Itu akan membahayakanmu!' Kata Dumbledore. 'Aku tidak tahu, aku tadi sedang bersama Profesor Snape lalu aku melihat Harry terjatuh, aku memanggil nama Harry dan tiba-tiba aku berada ditengah lapangan.' Jelasku padanya. 'Baiklah. Kita akan berbicara lagi lain kali. Aku harus membicarakannya dengan Snape.' jawabnya. Aku langsung pergi menuju Hospital Wings. Semua teman se-asramaku berada disana, Harry juga sudah sadar. Mereka langsung menatapku bersamaan. 'Oh hehe Hai' kataku pada mereka. Mereka tidak membalas sapaanku malah langsung menarikku. 'Kau? Kenapa kau bisa berada dilapangan? Kau bukannya sedang bersama Profesor Snape?' tanya Mereka bersamaan. 'Yeah mungkin aku akan menceritakannya lain kali saat aku sudah mengerti keadaanku sendiri.' kataku pada mereka. Mereka terlihat sedikit kesal tapi akhirnya mereka mengerti keadaanku.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang