Year two part 1

496 63 0
                                    

Harry Pov

Aku sedang membuka buka yang diberikan oleh Hagrid, didalamnya ada foto diriku dan kedua orang tuaku, fotoku bersama ketiga sahabatku. Tiba-tiba Hedwig membuat keributan dia ingin keluar dari kandangnya. 'Aku tidak boleh memakai sihir diluar sekolah Hedwig' kataku pada Hedwig. 'Harry Potter!' teriak paman Vernon diluar. Aku langsung keluar dari kamarku dan menghampiri paman. 'Awas, kalau kau tidak bisa kendalikan burung itu.' Kata paman. 'But he's boring. Kalau aku boleh melepas dia satu atau dua jam saja.' kataku pada paman. 'Supaya kau bisa berkirim pesan rahasia kepada temanmu lagi? Dan membuat anakku ketakutan karena teman perempuan itu?' jawabnya padaku. Kami terus berdebat, paman mengatakan akan ada tamu bernama Masons, dia menyuruhku untuk tidak keluar kamar. Saat aku memasuki kamar, aku terkejut melihat mahkluk aneh berada dalam kamarku. Dia mengatakan bahwa dia bernama Dobby si peri rumah. Aku mencoba mengusirnya karena pasti paman akan marah jika ia mengetahui ada mahkluk aneh didalam rumahnya. Dobby terus memaksaku untuk tidak datang ke Hogwarts, aku menolaknya tentu saja Hogwarts adalah rumahku. Dobby membuat kue buatan bibi terbang diatas kepala Masons dan membuatnya jatuh tepat dikepala Masons. Paman segera meminta maaf, dia mengatakan bahwa aku kurang waras, itu biasa bagiku.

Paman memagar jendela kamarku agar aku tidak bisa kembali ke Hogwarts. Saat malam aku terbangun dan melihat mobil terbang. 'Hai Harry.' ucap Ron. 'Ron, Fred, George. Kenapa kalian kemari?' tanyaku pada mereka. Mereka mengatakan datang untuk menjemputku, aku segera naik ke mobil itu tapi sayang kakiku ditarik oleh paman, dan untungnya paman jatuh kebawah.

Harry Pov end

Aku diantar oleh Mum dan Dad ke Diagon Alley. Aku melihat Harry dan Hagrid, aku menghampiri mereka. 'Harry, Hagrid' kataku. 'Hai [y/n]' balas Hagrid. Aku melihat kacamata Harry seperti pecah. 'Oculus Reparo' ucapku. Kacamata Harry terlihat seperti baru lagi. 'Seharusnya aku ingat itu.' Kata Harry. Hagrid meninggalkan kami dia berpamitan untuk membeli obat pengesir bekicot. Harry menceritakan bahwa dia tersesat karena salah menyebut Diagon Alley, aku tertawa mendengarnya. Saat berjalan kami bertemu Hermione, dan keluarga Weasley. Mum dan Dad juga meninggalkanku karena aku sudah bersama Harry. Kami memasuki sebuah toko buku, lalu ada seorang laki-laki keluar dari sebuah pintu dengan sok ganteng. Ron mengatakan bahwa ibunya adalah fans dari orang itu. 'Oh come on Aunty, masih banyak om ganteng seperti Tom Felton' kataku dalam hati.

'Permisi Bu air panas, air panas. Ini harian Daily Prophet.' kata seorang Kakek, dia langsung memotret lelaki itu. Kakek itu menarik Harry kedepan untuk dipotret dengan lelaki sok tampan itu. 'Omg. Harry bengeutmu sedikit nyengsol.' kataku pada Harry. 'What?' tanya Harry padaku. 'Wajahmu tidak fokus' jawabku lagi. Harry diberi satu set buku karangannya. Semua orang tampak terpesona pada lelaki itu termasuk Hermione. Aku dan Ron hanya bergidik ngeri. Kemudian Aunty Moly membawa buku Harry untuk minta ditanda tangani oleh lelaki itu. Aku berjalan kebelakang diikuti oleh Harry, Ron, Hermione dan Ginny. Aku melihat Draco diatas tangga dia merobek satu lembar kertas dibuku itu. Aku tidak memperdulikannya karena sebenarnya aku sedikit benci berada ditoko buku.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang