Half-Blood Prince

256 32 0
                                    

Aku dan Harry sedang berada di Cafe. Harry membaca koran tentang runtuhnya jembatan di London. 'Harry Potter' kata seorang perempuan. 'Siapa Harry Potter?' lanjutnya lagi. Aku hanya meminum kopiku tanpa menoleh ke arah wanita itu. 'Bisa dibilang anak yang aneh' Jawab Harry. 'Aku hanya ingin...' kata Harry terpotong. 'Jam sebelas. Itulah jam pulang kerjaku' potong wanita itu pada Harry. Harry kemudian tersenyum 'Waw Harry Potter yang sedang jatuh cinta' ledekku pada Harry. Harry hanya tersenyum malu. Aku dan Harry berjalan menuju arah jendela karena ada sesuatu yang aneh. Kereta itu lewat dan langsung menampilkan sosok Dumbledore. 'Anjir, aku kira hantu' kataku sambil memegang jantungku yang hampir jatuh ke bawah kakiku. Aku dan Harry langsung menemuinya. 'Kalian ceroboh pada liburan musim panas ini' kata Dumbledore padaku dan Harry. 'Aku suka berkeliling naik kereta' jawab Harry. 'Dan aku terjebak bersamanya. Teman-temanku sibuk kecuali Harry' timpalku. Dumbledore menyuruhku dan Harry memegang tangannya, Harry sedikit ragu karena dia sudah janjian dengan wanita tadi.

'Aku baru saja pindah tempatkan?' tanya Harry pada Dumbledore. Aku memegang perutku dan muntah karena rasa pusing. 'Tentu saja, dengan sukses. Kecuali [y/n]' jawab Dumbledore pada Harry. 'Selamat datang di desa menawan Budleigh Babberton.' Kata Dumbledore. 'Pasti kalian bertanya kenapa aku membawa kalian kesini' lanjutnya. Kami memasuki rumah yang berantakan. Saat aku dan Harry melihat-lihat kemudian darah menetes diatas kening Harry, Dumbledore memegangnya dan menjilatnya. Rasa mualku langsung naik, tapi aku tidak bisa memuntahkan apapun. Dumbledore mengenalkan kami pada temannya Horace Slughorn. Dumbledore membersihkan rumah Horace menggunakan sihir. Kami kemudian pulang dan menggunakan tangan Dumbledore. Aku berada dirumahku, dan Harry entahlah mungkin pulang ke rumah pamannya.

Aku pergi ke toko si Kembar Weasley. 'Ke sini! Ke sini! Kami punya gula-gula yang bisa membuat pingsan!' teriak si Kembar Weasley. Mereka berdua melihatku dan langsung menghampiriku. Aku berkeliling dengan Fred dan George. 'Ini berapa?' tanya Ron pada Fred dan George. '5 Galleons' jawab mereka berdua. 'Kalau untukku?' tanya Ron lagi. '5 galleons' jawab mereka lagi. 'Aku adikmu' kata Ron pada mereka. '10 galleons' timpal si kembar. Kami masuk ke dalam toko yang sudah berantakan. 'Harry, [y/n] apa hanya perasaanku saja atau apakah Draco dan ibunya seperti tak ingin diikuti' kata Ron padaku dan Harry. Saat liburan Draco tak pernah mengirimku surat dan juga tak pernah datang ke rumahku. Profesor Snape juga melarangku mengirim surat kepada Draco. Jujur aku merindukannya. Kami mengikuti Aunty Cissy dan Draco. Tapi tiba-tiba jantungku terasa sakit, aku terjatuh. 'Kau tidak apa-apa?' tanya Harry padaku. 'Jantungku sakit' kataku pada mereka bertiga. Mereka membawaku pulang ke rumahku dan memanggil Dumbledore. 'Kenapa [y/n] selalu merasakan sakit pada jantungnya Profesor?' tanya Harry pada Dumbledore. 'Karena dia mendapatkan mantra kematian' jawab Dumbledore pada Harry. 'Tapi dia tidak mati' timpal Ron. 'Itu adalah efek lain. Dia tidak langsung mati, tapi perlahan.' kata Dumbledore lagi. Mereka bertiga terkejut dan langsung memelukku. 'Ini salahku, kau melindungiku dari mantra itu' kata Hermione padaku. 'Tak apa Mione. Ini hanya sakit sedikit.' kataku menenangkan Hermione.

Aku melihat Harry pergi. Saat semua orang turun dari kereta aku menunggu Harry di kereta, aku yakin dia sedang berada di kompartemen lain. Saat aku menunggu tiba-tiba semua jendela tertutup. Aku mencari Harry karena khawatir, aku berlarian di gerbong kereta dan bertemu Draco. 'Hai Drake sudah ...' kata-kataku terhenti, Draco pergi tanpa melihatku. Itu terasa sedikit menyakitkan, tapi aku harus mencari Harry. Aku mencari Harry tapi tidak menemukannya, aku bertemu dengan Luna yang memakai kacamata aneh tapi lucu. 'Luna bisa tolong aku untuk mencari Harry?' tanyaku pada Luna. 'Tentu saja [y/n]' katanya. Aku dan Luna mencari Harry, Luna berhenti dan mengucapkan mantra. Aku melihat Harry dan langsung memeluknya. 'Halo Harry' kata Luna. 'Luna, bagaimana kau tahu keberadaan ku?' tanya Harry aku membantu Harry berdiri. 'Wrackspurts. Kepalamu penuh dengan Wrackspurts' kata Luna pada Harry. Saat aku masuk gerbang bersama Harry dan Luna. Aku melihat Draco di tahan oleh Auror kemudian Profesor Snape datang dan membela Draco. Draco melihatku dan langsung melihat Harry 'Wajahmu keren, Potter' kata Draco dan pergi begitu saja. Luna menyembuhkan hidung Harry dan terdengar seperti suara tulang yang patah. Harry menjerit kesakitan. 'Sepertinya aku yang harus menyembuhkanmu' gumamku pada Harry. Lalu Harry menginjak kakiku.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang