Year two part 6

362 61 2
                                    

Aku bersama ketiga sahabatku berada diruangan yang berisikan meja panjang. 'Kumpul. Semua bisa lihat? Semua bisa dengar? Bagus. Karena kejadian belakangan ini. Profeso Dumbledore mengijinkan aku membuat klub duel ini. Untuk melatih kalian menjaga diri kalian.' Ucap Lockhart. Kemudian dia mencotohkannya bersama Prof. Snape dan dia kalah. 'Yang maju sekarang Mrs. Zeen dari Gryffindor dan Mrs. Pakinson dari Slytherin. Aku naik keatas meja dan saling menunduk satu sama lain. Aku belum menyiapkan diri 'Everto Statum' ucap Pansy. Aku langsung terpental dan kepalaku terbentur. Aku merasa pusing dan memaksakan diri untuk berdiri. 'Protego' ucapku dan cahaya yang seperti dulu muncul di tubuhku muncul kembali tapi warnanya sedikit terang. Orang-orang melihat ke arahku, lalu aku tidak sadarkan diri.

Saat aku membuka mataku aku sudah berada di Hospital Wings. Hermione menceritakan apa yang Harry alami tadi hingga dituduh menjadi keturunan Salazar. Dumbledore masuk ke Hospital Wings. 'Permisi Miss Granger, bisakah aku mengobrol berdua dengan Miss. Zeen' katanya. Hermione melirikku dan mengangguk, dia meninggalkan kami berdua. 'Kenapa kau tidak membicarakan kekuatanmu itu [y/n]?' tanyanya. 'Maaf Prof, aku menyuruh Harry tidak memberi tahumu karena aku kira itu hanya kebetulan. Dan saat tadi aku mengucapkan mantra pelindung cahaya itu muncul kembali dari tubuhku. Apa kau bisa menjelaskan apa yang terjadi pada tubuhku?' kataku. 'Kau memiliki pelindung yang dibuat oleh kakek dan nenekmu, pelindung itu semakin kuat karena kau mempunyai hati yang bersih, dan jantungmu adalah intinya. Kakek dan nenekmu membuat mantra pelindung yang kuat, yang membuat jantungmu seperti permata. Tapi jika seseorang yang jahat mengetahuinya kau akan diincar. Jadi kau tidak boleh membicarakannya pada orang lain. Aku akan melatih kekuatanmu untuk menjadi maksimal ditahun ketiga.' jelas profesor Dumbledore.

Kami berempat belajar bersama, sebenarnya Hermione tidak mengijinkanku ikut tapi aku memaksanya. Aku bosan berada di Hospital Wings. Saat aku dan Harry mencoba fokus untuk belajar orang-orang melihatku dan Harry secara bergantian. Aku merasa risih dengan tatapan mereka. 'Harry, bisakah antarkan aku ke Hospital wings? Aku merasa risih disini.' kataku pada Harry. Harry mengangguk dan mengantarkanku. Saat aku dan Harry berjalan suara itu terdengar lagi. Aku menggenggam tangan Harry karena takut. Harry menggandeng tanganku dan mengikuti arah suara itu. Tiba-tiba aku dan Harry melihat seorang anak membeku seperti yang terjadi pada Colin. 'Tertangkap basah. Aku yakin kalian akan dikeluarkan' kata Mr. Filtch mengagetkan kami. Kemudian dia pergi. Prof. McGonagall datang dan membawa kami ke ruangan Prof. Dumbledore. Aku dan Harry masuk ke dalam ruangannya. Harry melihat sorting hat yang berada diatas lemari. 'ada yang kau pikirkan, Potter?' tanya topi itu. 'Aku hanya bimbang apakah kau menempatkanku di tempat yang benar.' jawab Harry. 'memang susah  menempatkan mu. tapi aku tetap dengan keputusan tahun lalu.' jawabnya. Aku melihat burung Phoenix lalu dia terbakar dan menjadi abu. Prof. Dumbledore kemudian menjelaskannya pada kami.

Hagrid tiba-tiba muncul. Dumbledore bertanya apa ada yang ingin Harry sampaikan lalu Harry menjawab tidak. Kemudian aku dan Harry keluar dari ruangan Dumbledore. 'Maafkan aku [y/n] seharusnya aku tadi langsung mengantarmu ke Hospital.' katanya sembari memegang tanganku. 'Tak apa Harry.' jawabku pada Harry. Aku berada di Hospital wings bersama Harry, Harry memintaku untuk menemaniku disini. Tiba-tiba seseorang muncul dengan pakaian khasnya. 'Kenapa kau baru memberitahuku kalau kau sakit, seharusnya kau memberitahuku lebih dulu bodoh!' katanya sambil memelukku. 'Bagaiman aku bisa memberi tahumu, saat memegang pena saja aku merasa pusing' jawabku. Harry pamit untuk kembali ke asrama, karena sudah ada Five yang menjagaku.

'Five, akhir-akhir ini aku merasakan tubuhku sedikit lemah' kataku padanya. 'Makanya jangan berpetualang terus. Jaga kesehatanmu. Kau tidak mau membuat Aunty Jasmine sedihkan?' jawabnya. 'Aku ingin ayam goreng.' kataku padanya sambil memeluknya. 'Baiklah, sebentar aku akan kembali' kata Five melepaskan pelukanku. Dia menghilang sebentar, dan datang dengan membawa ayam goreng. Aku memakannya, tapi aku mengingat bahwa Ron juga menyukainya. Aku memanggil Xavera burung hantuku dan menyuruhnya untuk memberikan ayam goreng kepada ketiga sahabatku. Aku tertidur ditemani Five semalaman.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang