8

579 87 3
                                    

Aku dan Hermione berjalan dan meliha Harry dan Ron. 'LeviOsa, Not Leviosar. Ia sungguh sebuah mimpi buruk, jujur saja tak heran bila temannya hanya kita bertiga.'kata Ron. 'Gila si Ron woy Bambang ini ada orangnya woy.' gumamku dalam hati. Lalu Hermione berlari dan menabrak Ron. 'Bagos Ron Bagos ya Akhlak kamu itu dimana?' tanyaku sambil pergi meninggalkan mereka untuk mengikuti Hermione. Hermione masuk kedalam toilet dan menangis. 'Hei, Mione tidak usah didengarkan apa yang Ron katakan.' kataku membujuk Hermione. 'Kau duluan saja [y/n] aku ingin sendiri dulu.' katanya sambil menahan tangis. 'Baiklah aku akan menjemputmu 15 menit lagi. Aku pergi meninggalkan Hermione dan pergi ke Greethall. Aku berjalan mendatangi Harry. 'Dimana Hermione?' tanyanya. Aku duduk disebelah Harry. 'Sepertinya dia ingin menenangkan diri dulu sebentar, nanti ku jemput setelah 15 menit.' jawabku yang diangguki Harry. Aku memakan daging ayam dengan lahap seperti sedang lomba makan daging ayam bersama Ron. '[y/n] kenapa kau membawa kamera?' tanya ron. 'entahlah firasatku mengatakan ada momen yang sangat langka.' jawabku sambil memakan daging ayam lagi. Ron hanya mengangguk mengerti.

Tiba-tiba pintu Greethall terbuka. Seorang Profesor yang memakai pakaian seperti orang Arab berteriak 'Troll, Troll dalam Dungeon.' katanya panik. Kami saling bertatapan dan Ron berteriak lalu kemudian aku memotretnya. Sudah ku bilang firasatku ada momen yang langka. Yang tidak boleh dilewatkan. Wajah Malfoy juga sangat aneh aku memotretnya, wajah Harry, Neville, dan Seamus. Yes aku dapat banyak aib sekarang kataku. Profesor itu pingsan. Semua murid ricuh kecuali aku yang santai. Aku melanjutkan makanku lumayan Ron panik bagian daging ayam Ron ku ambil. 'Tenang! Semuanya, harap tidak panik. Oh lihatlah tidak usah panik seperti Mrs. Zeen. Semua ikuti prefek dan masuk ke dalam asrama masing-masing.' jelas Profesor Dumbledore.
Saat semua menatapku, aku teringat Hermione yang tidak tahu ada Troll di Aula. Aku menaiki meja dengan dua ayam ditanganku. 'Oh shit! Harry, Ron. Hermione tidak tau ada troll didalam aula.' kemudian aku lari menuju toilet diikuti oleh Ron dan Harry. '[y/n] , Harry, Ron kembali!' teriak Profesor Dumbledore. Dia menyuruh Profesor Snape mengikuti kami.

'Mione!!!! Mione!!! Ini aku [y/n] keluarlah. Kemudian Hermione keluar dan memelukku. Troll itu datang ke toilet. 'Sangat menjijikan' dalam benakku. Troll itu mengamuk dan memukul semua yang dilihat. Troll itu terus mengarah pada Hermione. Aku tau Hermione cantik tapi Come on masa seorang Troll. Aku mengangkat batu yang ada lalu mengenai punggung troll itu. Lalu troll itu melihat kearahku. 'Ron, Lindungi Hermione! Aku akan melawannya dengan Harry.' teriakku pada Ron. Ron memeluk Hermione. Si Ron edan bisa-bisanya disaat aku dan Harry berada dalam garis hidup atau mati, dia mendapatkan pelukan seorang Mione. Troll itu terus memukul apa yang dia lihat. Harry langsung naik diatas troll itu dan memasukan wand miliknya ke hidung troll itu. Well, itu harus dicuci oleh kembang tujuh rupa. Kemudian kaki Harry ditarik oleh Troll itu, hingga kepala Harry berada dibawah. 'Wingardium Leviosa' ucapku. Menjatuhkan batu diatas kepala troll itu. Lalu Troll itu pingsan. Harry mengambil tongkat yang ada dalam hidung troll itu. 'Oh Shit!!! Harry jauhkan itu dariku.' kataku menjauh dari Harry.

Para profesor datang dan cukup terkejut karena troll terbaring tak berdaya. 'Coba kalian jelaskan apa yang terjadi.' kata Profesor Mcgonagall sedikit gelagapan. Sebelum Ron menjelaskan Hermione memotong perkataan Ron. 'Ini semua kesalahanku Profesor.' kata Hermione. Aku Ron, dan Harry terkejut. Bisa-bisanya dia berbohong seperti itu, padahal aku tidak keberatan jika dihukum. Asal teman-temanku baik-baik saja. 'Miss Granger?' tanya profesor McGonagall. 'Aku pergi mencari troll itu. tadinya ku kira aku bisa menanganinya sendiri ternyata aku salah. Jika [y/n], Harry dan Ron tidak datang kemungkinan aku akan mati.' jelas Hermione.  Aku melihat kaki Profesor Snape yang terluka, kemudian dia menyembunyikannya. 'Perbuatan yang bodoh, aku mengharapkan kelakuan yang lebih rasional. Aku kecewa padamu Miss. Granger.' lanjut Profesor McGonagall. Hermione dipotong 5 poin. Dan profesor Mcgonagall menjelaskan bahwa tidak ada murid kelas satu yang bisa mengalahkan troll. Kami bertiga diberi nilai 5 poin masing-masing.

'Kalian pergilah. Aku ada urusan penting. Dan tentunya ini tak berbahaya.' kataku. 'Baiklah, akan kusisakan daging untukmu [y/n]' teriak Ron. 'Terima kasih Ron.' jawabku. Aku pergi keruangan Profesor Snape. 'Permisi Profesor, apa kau baik-baik saja?' tanyaku. 'Seharusnya kau tidak berada disana! Bagaimana jika kau terluka!' jawabnya padaku. 'Aku tidak apa-apa. Lihatlah aku tidak terluka sama sekali. Dan sepertinya Profesor yang terluka.' kataku pelan. 'aku tidak apa-apa, kembalilah dan makan.' katanya dingin. Aku pergi ke greethall lagi. Dan benar saja Ron menyisakkan daging untukku. Tidak biasanya Ron sebaik ini.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang