Deathly Hallow 1

282 35 0
                                    

Draco pov

Aku membenci pertamuan seperti ini, pertemuan para Death eaters. Tapi aku tidak mempunyai pilihan lain, aku takut kehilangan kedua orang tuaku. Tapi dengan aku menjadi death eaters, aku juga membahayakan nyawa [y/n]. Aku tidak belum melihatnya setelah kejadian hari itu, aku benar-benar merindukannya. Namun jika aku mengirimkan surat padanya dia akan dalam bahaya, karena Voldemort sedang mengincarnya dan juga Harry sahabatnya. Aku duduk bersama para anggota Death Eaters lain untuk menunggu Severus. 'Severus, aku khawatir kau tersesat. Kemarilah aku sudah menyiapkan tempat duduk untukmu. Kau membawa berita yang bisa ku percaya?' Kata Lord Voldemort. Mereka terus membahas Harry Potter, dan aku semakin tenggelam dalam pikiranku. 'Tuanku, dengan suka rela aku mau mengajukan tugas ini. Aku akan membunuh anak itu' Bellatrix mengajukan diri untuk membunuh Harry. 'Seperti yang kuduga dari kehausanmu akan darah, Bellatrix. Aku harus menjadi satu-satunya orang yang membunuh Harry Potter. Tapi aku mengalami kesulitan tak menyenangkan tongkatku dan Potter berbagi inti yang sama, dan juga sahabatnya [y/n] Zeen yang selalu melindunginya. Dia memiliki mantra pelindung yang diberikan keluarganya padanya hingga aku tidak bisa menyentuhnya. Mungkin kau bisa menyiksanya dan setelah dia lemah berikan [y/n] padaku' jawab Voldemort dan dibalas senyuman oleh Bellatrix.

Aku ketakutan, bagaimana jika [y/n] benar-benar terluka. Dia selalu ada untukku, bahkan dia masih bersikap baik saat dia mengatahui aku dan keluargaku Death Eaters. Dan sekarang apa yang terjadi bahkan aku tidak bisa melindunginya. Mum dan Dad seperti terkejut mendengar perkataan Voldemort tapi mereka dengan sigap mengubah raut wajah mereka menjadi seperti biasa. Severus? Dia memang memiliki raut wajah tenang. Tapi aku tahu dia sangat mengkhawatirkan [y/n], dia adalah anak baptisnya. Bahkan dia rela mengorbankan apapun demi kesenangan [y/n].

Draco Pov end

Aku, Hermione, Ron, Hagrid dan yang lain akan menjemput Harry di rumahnya. Saat kami membuka pintunya, Harry langsung berlari dan memeluk kami. 'Kau terlihat sehat' kata Hagrid pada Harry. 'Iya dia terlihat tampan. Ayo cepat menyamar sebelum seseorang membunuh mereka' Timpal Profesor Moody. Kami masuk ke ruangan yang cukup besar. 'Halo Harry, Halo [y/n]. Bill Weasley' kata seorang pria berambut merah. 'Ah senang bertemu denganmu' ucapku dan Harry berbarengan. Kami semua sedang mengobrol dan tiba-tiba Profesor Moody datang dan memotong perkataan bibi Nymphadora. 'Baiklah, waktu bersantainya nanti saja. Kita harus bersiap pergi dari sini, secepat mungkin. Potter masih dibawah umur, yang berarti kau masih punya jejak.' kata Profesor Moody. 'Apa itu jejak?' tanya Harry. 'Jika kalian bersin, kementrian akan tahu siapa yang mengelap hidungmu. Intinya, kita harus menggunakan transportasi yang tidak bisa dilacak jejaknya. Sapu terbang, Thestral dan semacamnya. Kita pergi berpasangan. Dengan begitu jika ada yang mengejar kita dan aku berpendapat akan terjadi, mereka tidak akan tahu yang mana Harry yang asli' Jelas Moody panjang lebar. Kemudian dia mengeluarkan Poly Juice. 'Tidak, tentu saja tidak'  kata Harry menolak. 'Sudah ku bilang dia akan menolaknya' Timpal Hermione. 'Aku tidak akan mengorbankan seseorang hanya untuk melindungiku.' kata Harry pada Profesor Moody. 'mungkin kau belum tahu Harry, Jika kau dalam bahaya dan mati, [y/n] juga akan mati karena dia memiliki jantung permata yang akan menyempurnakan kekuatan Voldemort' jelas Moody. Aku tidak terkejut karena aku sudah diberi tahu oleh ayah baptisku. Harry akhirnya menerima rencana ini. Hermione menyabut rambut Harry dan memasukannya ke dalam botol ramuan yang di pegang oleh Profesor Moody. Kami meminum ramuan Poly Juice itu dan seketika berubah menjadi Harry.

Kami akan segera berangkat, aku berangkat menggunakan firebolt milikku, sedangkan Hagrid dan Harry. Saat aku mulai terbang, para Death Eatters menyerang kami.
Aku mengalihkan perhatian para Death Eaters agar tidak mendekat pada Harry. Saat aku mencoba mengalihkan mereka, tiba-tiba ada orang yang menyerangku.  Karena serangan mendadak aku tidak bisa menangkisnya dengan mantra pelindungku. Aku terjatuh dari Firebolt, aku langsung berdiri dan mengarahkan wandku pada mereka. Untungnya Profesor Lupin datang dan membantuku, dia juga membantu George yang juga terkena serangan. Kami pergi ke The Burrow, Aunty Molly terkejut saat melihatku dan George yang penuh luka. 'Anak-anakku' kata Aunty Molly padaku dan George. Aku dan George membaringkan diri di sofa. Kemudian Profesor Lupin mendorong Harry ke tembok. 'Mahkluk apa yang berada di pojok kantorku di Hogwarts saat Harry datang ke kantorku' tanya Profesor Lupin dan mengarahkan wandnya pada Harry. 'Apa kau gila?' teriak Harry. 'Mahkluk apa!' teriak Profesor Lupin. 'Grindylow' kata Harry sedikit berteriak. Dia menjelaskan bahwa kami telah dikhianati dan Voldemort tau aku dan Harry di pindahkan dan dia memastikan bahwa Harry bukan mata-mata. Kemudian orang-orang mulai datang. Semua orang keluar untuk menunggu yang lain datang. 'George, maafkan aku tak bisa menyembuhkanmu. Kekuatanku lemah karena aku terluka' kataku pada George. 'Tak apa. Kau harus fokus pada penyembuhan lukamu sendiri' jawab George. Kemudian mereka masuk lagi tapi aku tidak melihat Profesor Moody.  'Mad-eye tewas' kata Bill pada kami. 

[🖤]

Hari ini adalah hari pernikahan Bill dan Fleur. Saat aku dan George akan mengambil air untuk minum, kami melihat Ginny dan Harry sedang berciuman. Aku dan George mengendap-endap untuk mengambil minum. Ginny menyadari ke beradaan kami dan langsung menghentikan ciumannya. 'Morning' kataku dan George menggoda mereka. Harry dan Ginny langsung salah tingkah dan pergi berlawanan arah aku dan George tertawa melihat mereka. Kemudian mentri sihir datang menemui kami berempat.  Dumbledore mewariskan Deluminatornya pada Ron. Hermione mendapatkan buku yang sering dibaca Dumbledore, dan Harry mendapatkan Snitch yang ditangkap pertama kali di Hogwarts, dan juga pedang Godric Gryffindor. Dumbledore juga memberiku sesuatu, sebuah panahan yang dipahat menggunakan nama keluargaku.

Aku dan Harry pergi bersama ke pesta pernikahan Bill dan Fleur. Aku melihat Luna dan ayahnya sedang menari gerakan unik dan aku langsung menghampiri mereka berdua dan mengikuti tariannya. '[y/n]' kata Luna padaku. 'Oh hai Luna, tariannya unik jadi aku menirumu dan ayahmu' kataku sambil tersenyum. Luna kemudian menghampiri Harry, entah kenapa aku selalu diacuhkan Luna saat Harry datang. 'Harry! Apa aku mengganggu lamunan seriusmu? Seperti itu tumbuh kecil di matamu' sapa Luna pada Harry. 'tentu saja tidak, apa kabarmu Luna?' jawab Harry. 'Sangat baik, aku digigit jembalang kebun dan jempolku mati rasa' Jawab Luna pada Harry. 'Gnome Saliva sangat bermanfaat. Xenophilius Lovegood. Kita hidup di seberang bukit ini.' Timpal ayahnya Luna. 'Senang bertemu denganmu sir' kataku dan Harry bersamaan.  'Aku sangat mempercayai kalian Mr. Potter and Miss Zeen. Kita semua Quibbler tidak setuju dengan Daily Prophet. Dan selalu mendukung penuh Dumbledore selama masa hidupnya dan dalam kematiannta, kita sangat mendukung kalian' jelas Mr. Lovegood padaku dan Harry. 'Thanks' jawabku dan Harry bersamaan. 'Ayolah ayah, Harry dan [y/n] tak ingin bicara dengan kita sekarang. Mereka terlalu sopan untuk mengatakannya' kata Luna pergi dengan membawa ayahnya. 'Wtf Luna, bahkan aku memiliki ahklak untuk mendengarkan orang tua walau mereka membosankan' ocehku pada Harry. Harry hanya terkekeh melihatku. Saat kami sedang menikmati pesta pernikahan Bill dan Fleur, tiba-tiba Death Eatters menyerang. Saat aku dan Harry akan membantu orang Hermione langsung Ber-Apparate membawaku, Harry dan Ron.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang