Year Three part 1

408 46 0
                                    

Aku berangkat ke stasiun sendirian, ya biasanya akan ada Mun dan Dad yang mengantarkanku dan memberikan banyak amanat padaku. Aku berjalan untuk menuju peron 9¾ tapi ada seseorang yang memanggilku. '[y/n]!' teriak aunty Cissy. Aku berbalik dan menghampiri mereka. 'Iya aunty?' kataku padanya. 'Apa kau baik-baik saja dirumah?' tanya Aunty Cissy terlihat sedikit khawatir. 'Aku baik-baik saja Aunty. Halo Drake, Halo Uncle.' jawabku sambil menyapa mereka berdua. 'Pergilah sebelum terlambat, Draco jaga [y/n] okay' kata Uncle pada Draco. Draco mengangguk dan mengajakku untuk pergi bersamanya ke peron 9¾. 'Drake kau terlihat lebih tinggi dan kau apakan rambut rapi mu?' kataku sambil menatap Draco. 'semua orang tumbuh dan hanya kau saja yang tak tumbuh. Aku hanya mengubahnya sedikit.' jawabnya acuh. 'Baiklah. Kau bisa bersama teman-temanmu Drake. Aku akan mencari Harry, Hermione dan Ron.' kataku dan melangkah untuk pergi. 'Tidak! Mum dan father menyuruhku menjagamu. Kau tau aku bisa dipukul kalau kau kenapa-napa.' jawabnya sambil menarik tanganku. Aku hanya bisa mengikutinya dan duduk disampingnya. Pansy, Crabe dan Goyle menatapku sinis. Aku mengacuhkan mereka dan membaca buku novelku. Karena aku sendiri dirumah, aku jadi sering membaca untuk sekedar melupakan kesedihanku.

Tiba-tiba keretanya berhenti dan suasananya mencekam. Aku membuka gerbong dan melihat apa yang terjadi, aku melihat Harry. 'Harry! Apa yang terjadi?' tanyaku pada Harry. 'Entahlah. Kenapa kau ada disana kemarilah' jawabnya. Tiba-tiba keretanya bergerak dan membuatku terjatuh, Draco membantuku berdiri. Saat aku ingin pergi menghampiri Harry, tiba-tiba ada mahkluk aneh yang mengerikan dia menghampiriku, dan seperti menyedot sesuatu dalam diriku. Aku menahan untuk tidak menggunakan mantra pelindungku karena disini ada Pansy, Crabe dan Goyle itu akan berbahaya untukku. Lalu aku tak sadarkan diri. Saat aku membuka mataku aku melihat Draco yang terlihat seperti khawatir, aku mencoba untuk duduk. 'Drake apa kau mendengar teriakan wanita? Dan kenapa aku bisa pingsan?' bisikku pada Draco. 'Aku tidak mendengar apapun. Kau melihat dementor. Apa yang kau rasakan?' jawabnya. 'Aku hanya merasa sedikit pusing.' kataku.

Kami berada di Greet hall dan aku menceritakan semuanya, ternyata Harry juga mengalami hal sepertiku. 'Selamat datang pada ajaran baru di Hogwarts. Sekarang akan ku katakan sepatah dua patah kata. Pertama, aku senang menyambut Profesor R.J Lupin yang akan mengisi posisi guru PTIH. Selamat Profesor.' ucap Dumbledore. Profesor baru itu berdiri dan disambut oleh murid Hogwarts. 'Pantas dia tahu kau harus diberi coklat itu, Harry' ucap Hermione. 'Dan tidak beruntungnya aku, bahkan Draco tidak memberiku air minum saat aku sadar.' kataku sedikit kesal. 'Kau membicarakanku?' tanya Draco, aku terkejut karena dia duduk dibelakangku. 'iya aku membicarakan betapa baiknya dirimu hehe' aku menjawabnya dengan nada sedikit terpaksa. Ron dan Hermione saling bertatapan, aku tau aku aneh entah kenapa sekarang aku menjadi pengecut. 'Guru pemeliharaan satwa ghaib kita memutuskan untuk pensiun. Dan akan digantikan oleh Rubeus Hagrid.' lanjut Dumbledore. Aku dan sahabat-sahabatku bertepuk tangan untuk Hagrid. Lalu Dumbledore memperingati kami untuk berhati-hati karena Sirius Black telah kabur dari Azkaban dan para Dementor itu dikirimkan ke Hogwarts untuk mencari Sirius Black.

Kami memasuki kelas ramalan. Aku membenci kelas ramalan, jadi aku berpura-pura sakit. 'Profesor Trelawney maaf. aku merasa sedikit pusing.' kataku pada Profesor aneh itu. 'Baiklah Mrs. Zeen kau boleh beristirahat di Hospital wings' jawabnya. Saat aku akan pergi tanganku ditahan oleh Ron. 'aku tau kau berbohong [y/n] tapi aku tidak akan memberitahunya. Dan sebagai gantinya kau harus membawakanku daging ayam goreng.' bisiknya padaku. 'Baiklah Ron, sekarang lepaskan tanganku.' kataku sambil pergi. Lagi-lagi ada orang yang menahanku. 'Aku akan mengantarmu' kata Draco. 'Aku tidak sakit bodoh. Aku hanya tidak mau belajar pelajaran ini.' bisikku padanya. Dia mengangguk, tetapi malah menarikku keluar. 'Tolol' kataku padanya.

Kami berjalan untuk menuju kelas Hagrid. 'Kau membolos [y/n]?' tanyanya sedikit mengintrogasi. 'Iya, maaf aku tidak terlalu suka pelajaran ramalan itu.' jawabku pada Hermione. Hermione hanya memutar kedua bola matanya. Harry mengatakan dia mendapatkan gambar Grim dan artinya kematian. Hermione mencoba menenangkan Harry agar tidak terlalu takut karena ucapan Trelawney. Kami mengikuti Hagrid ke hutan. 'Buka halaman 49.' kata Hagrid sambil berlalu pergi. 'Bagaimana caranya?' tanya Draco dengan muka yang menyebalkan. 'Belai saja punggung bukunya' kataku padanya. Dia mengelus punggung bukunya dan menampilkan ekspresi menyebalkan. Neville membuka bukunya tanpa mengelusnya. Buku itu kemudian mengamuk, aku hanya memutar bola mataku. 'Entah kenapa aku harus berurusan dengan Neville dan Seamus' kataku sambil membantu Neville.

'Kurasa buku ini lucu' kata Hermione. 'Lucu mukamu. Kau tidak melihatnya Mione, Neville hampir pingsan dan membuatku kerepotan.' kataku padanya. Hermione, Harry dan Ron hanya terkekeh. 'Hogwarts sungguh payah. Tunggu sampai ayahku tahu si bodoh ini disuruh Dumbledore mengajar!' kata Malfoy. 'Shut up, Malfoy.' jawab Harry sambil menghampiri Draco. Draco memberikan tasnya pada Crabe dan melangkah menghampiri Harry. 'Lumayan nih tontonan tahun ini' kataku pada Hermione. Aku mendapatkan pukulan dari Hermione dan Ron. Lalu Draco melangkah mundur wajahnya sedikit ketakutan 'Dementor, Dementor!' teriaknya. Semua murid melihat ke arah yang dilihat Draco. Aku tidak akan tertipu oleh tipu muslihatnya. Kemudian mereka memakai jubahnya dan berlagak seperti dementor.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang