Year two part 9

348 47 0
                                    

Kami bertiga menuju Hospital Wings untuk menjenguk Hermione yang masih membeku. Aku mengusap tangan Hermione dan melihat ada kertas ditangannya, aku mengambilnya. ‘ini sebabnya Hermione ada di perpustakaan waktu di serang.’ Kataku dan mengajak mereka pergi. ‘dari semua hewan buas di tanah Basilisk paling berbahaya. Ia bisa hidup ratusan tahun yang melihat matanya akan langsung menemui ajal. Laba-laba takut padanya.’ Kataku membaca kertas yang tadi berada ditangan Hermione. ‘Monster yamg ada di Chamber Of Secret adalah Basilisk. Itu kenapa Harry bisa mendengarnya.’ Lanjutku. ‘bukankah kau mendengarnya juga [y/n]?’ tanya Ron dan aku hanya mengangguk. ‘kalau kita bisa mati melihat maanya, kenapa tidak ada yang mati?’ tanya Ron. ‘Karena mereka tidak benar-benar melihatnya. Mrs. Norrris melihatnya dari bayangan di atas air, Collin melihat dengan kameranya, Justin melihatnya melalui hantu Nick, dan Nick melihatnya langsung tapi tidak mati karena dia sudah mati, Hermione melihat dari cermin yang dia pegan.’ Jelasku pada mereka. ‘skarang kau terlihat mengagumkan’ puji Ron padaku. ‘tapi bagaiman sekor ular besar masuk ke dalam Hogwarts tanpa terlihat?’ tanya Ron lagi. ‘lewat pipa, Hermione menulisnya.’ Kataku sabil memperlihatkan kertas tadi.

'Pipa? Ular itu masuk lewat saluran air. ' kata Ron sedikit ketakutan. 'Ingat kata Aragog tentang gadis yang mati 50 tahun yang lalu? Dia mati di toilet. Bagaimana jika dia masih disitu?' tanya Harry. 'Moaning Myrtle' jawabku. 'semua siswa segera kembali ke asramanya. Semua guru naik kelantai dua' pengumuman dari Prof. McGonagall.

Aku, Ron dan Harry mengendap-endap untuk mendengar perbincangan mereka. 'Lihat, keturunan Slytherin meninggalkan pesan lagi.' kata Prof. McGonaggal. 'Yang kita takutkan benar-benar terjadi. Seorang siswa dibawa monster itu masuk kedalam Chamber. Para siswa harus dipulangkan. Ini akhir Hogwarts.' lanjutnya lagi. Tiba-tida-tiba profesor Lockhart datang 'Maaf ketiduran ada apa?' tanyanya. 'ada siswa yang dibawa oleh monster. Ini kesempatanmu.' jawab Prof. Snape. 'kesempatan saya?' tanyanya lagi. 'Kamu sendiri bilang semalam kamu tau dimana pintu masuk Chamber of Secret.' jawab Prof. Snape lagi. 'Kalau begitu, kami serahkan pada anda untuk menghadapi monster ini, Gilderoy. Keahlian anda kan sudah melegenda.' timpal McGonagall. Aku melihat wajah Lockhart tampak pucat, aku sudah tau dia berbohong tentang buku-buku itu. Dia ijin pergi ke kantornya dulu, katanya untuk bersiap-siap. Aku tau dia akan melarikan diri.

'Siapa yang dibawa monster itu, Minerva? Tanya Madam Pomfrey pada McGonagall. 'Ginny Weasley.' jawabnya. Aku, Harry dan Ron terkejut mendengarnya. 'kerangkanya akan terbaring di 'Chamber' selamanya' Ron membaca tulisan di dinding. 'Ginny' kata Ron terlihat sedih. aku menepuk-nepuk punggung Ron untuk menyemangatinya. Kami pergi untuk menemui Lockhart. 'Lockhart mungkin tidak berguna, tapi dia akan masuk ke Chamber. Kita ceritakan yang kita tahu' kata Harry sambil berlari. Saat kami masuk Lockhart sudah membereskan barang-barangnya. 'Sudah kuduga.' kataku pada Harry. 'Kamu akan pergi kemana?' tanya Harry. 'ya, darurat, tidak bisa dihindari. Saya harus pergi.' jawab Lockhart tergagap-gagap. 'Aku tau kau penipu, Kau meng-obliviate semua orang.' teriakku padanya. 'Sepertinya kalian sudah tau, dan aku akan melakukan hal yang sama pada kalian.' balasnya. Dia mengambil wandnya, aku langsung memakai mantra pelindung, Harry dan Ron yang mengancam orang itu dengan wand mereka. 'Harry, kita bisa gunakan dia.' kataku, Harry dan Ron mengangguk.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang